Kamis, 23 Februari 2012

GKM


GUGUS KENDALI MUTU (GKM)


MAKSUD

GKM adalah suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu produksi, dalam rangka meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan.

Sistim ini dilaksanakan melalui pemasyarakatan cara pandang, cara analisa dan diagnosa dan solusi sesuatu masalah (inefisiensi, produktivitas rendah dan rendahnya mutu pekerjaan/produk) di lingkungan kerja seluruh jajaran SDM perusahaan, sehingga dapat membentuk kebiasaan (habit) yang diterapkan dalam etos kerja dan budaya produksi kompetitif.

Fungsi dan kegunaan GKM adalah (1) Penerapan/pentradisian GKM di lingkungan perusahaan IKM akan ikut mempercepat sosialisasi budaya produksi kompetitif melalui praktek nyata dalam kehidupan perusahaan sehari-hari, sehingga hasilnya akan jauh lebih efektif daripada sistim ceramah teori yang sering terkendala oleh daya-serap peserta dari kalangan IKM dan (2) Apabila pemasyarakatan  GKM  dapat  diterapkan  semakin  meluas  di  kalangan  IKM,  hal  ini  akan berdampak positif bagi kemajuan dan pertumbuhan IKM terutama oleh faktor pendorong knowledge-based.

Maksud pelatihan GKM adalah untuk menghasilkan suatu konsep baru untuk meningkatkan mutu dan dan produktivitas kerja industri/jasa.

Pengertian GKM di dalam perusahaan adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri 3 - 8 orang dari unit kerja yang sama dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.

GKM  ini  adalah  untuk  mendaya  gunakan  seluruh  asset  yang  dimiliki  perusahaan/instansi terutama   sumber   daya   manusianya   secara   lebih   baik,   guna   meningkatkan   mutu   dan produktivitas, nilai tambah serta meningkatkan keuntungan semua pihak termasuk produsen, karyawan, konsumen maupun pemerintah.

TUJUAN

Tujuan GKM adalah untuk mendayagunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan/instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan mutu dalam arti luas.

Tujuan penerapan GKM, antara lain untuk :

1. Peningkatan mutu dan peningkatan nilai tambah.
2. Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya
3. Peningkatan kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai target
4. Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
5. Peningkatan hubungan yang secara antara atasan dan bawahan.
6. Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
7. Peningkatan kepuasan kerja.
8. Pengembangan tim (Gugus Kendali Mutu)












PENGERTIAN GKM










































DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

Jakarta, 2007







PENGERTIAN GKM



Upaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja suatu satuan kerja baik dunia usaha maupun birokrasi perlu dilaksanakan terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuannya secara optimal.

Sejak dahulu, terutama di Eropa dan Amerika Serikat dikembangkan konsep manajemen dan organisasi yang bertujuan meningkatkan kinerja organisasi. Antara lain dapat dikemukakan adalah konsep Max Weber tentang Birokrasi, Konsep Taylor tentang Manajemen ilmiah, Fayol dengan 14 prinsip-prinsip, serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi.

Konsep serta prinsip organisasi dan manajemen ini, telah mampu meningkatkan   efisiensi   dan   efektivitas   organisasi   baik   pada perusahaan, pemerintahan dan organisasi social.

Total Quality Control (Pengendalian Mutu Terpadu) diprakarsai oleh Dr. J.M. Juran dan Dr. E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaoru Ishitawa dengan menerapkan Quality Control Circle (QCC) atau gugus Kendali Mutu (GKM). GKM adalah salah satu konsep baru untuk meningkatkan mutu dan produktivitas kerja industri/jasa. Terbukti bahwa salah satu factor keberhasilan industrialisasi di Jepang adalah penerapan GKM secara efektif. Karena keberhasilan ini, sejumlah negara industri maju dan sedang berkembang termasuk Indonesia, menerapkan GKM diperusahaan-perusahaan industri guna meningkatkan mutu, produktivitas dan daya saing.

GKM adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dar 3 – 8 orang dari unit kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. GKM merupakan bagian integral dari PMT dalam suatu organisasi.

Tujuan GKM ini adalah untuk mendayagunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan / instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan mutu dalam arti luas.






Objek perbaikan (tema) GKM sangat luas meliputi bahan, proses, produk,  lingkungan  dan  lain-lain.  Tema  perbaikan  /  objek  dapat berasal dari anggota gugus, fasilitator, ketua GKM atau pimpinan perusahaan / organisasi.

Penerapan  GKM  secara  konsisten  pada  perusahaan  akan  sangat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :

-    Perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah
-    Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya
-    Peningkatan kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target
-    Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
-    Peningkatan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
-    Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
-    Peningkatan kepuasan kerja
-    Pengembangan tim (gugus kendali mutu)





PROSES GKM-IK



ADVISOR                            TEMA MASALAH

FASILITATOR GKM

-     Pimp. Perusahaan
-     Ka. Produksi

Tema/Masalah yang ingin dipecahkan
-     Oleh anggota GKM
-     Oleh Fasilitator
-     Oleh pimp. perusahaan

-  Aparat Depperindag Pusat
-  Aparat Kanwil





ANALISA MASALAH

-     Oleh anggota GKM
-     Dibantu fasilitator

DATA UMUM

Sumber Data




CARA PEMECAHAN

-     Anggota GKM
-     Dibantu fasilitator


REVIEW CARA PEMECAHAN

-     Fasilitator
-     Pimpinan perusahaan



PERSETUJUAN PELAKSANAAN

-     Pimpinan Perusahaan
-     Fasilitator

PELAKSANAAN PEMECAHAN

-     Anggota GKM
-     Dibantu fasilitator




Tidak ada komentar:

Posting Komentar