GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
MAKSUD
GKM adalah
suatu sistim dalam manajemen usaha yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas dan mutu produksi,
dalam rangka meningkatkan
daya-saing produk yang
dihasilkan.
Sistim ini dilaksanakan melalui pemasyarakatan
cara pandang, cara analisa dan diagnosa dan
solusi sesuatu masalah (inefisiensi, produktivitas rendah dan rendahnya mutu
pekerjaan/produk) di lingkungan kerja seluruh jajaran SDM perusahaan, sehingga
dapat membentuk kebiasaan
(habit) yang diterapkan dalam etos
kerja dan budaya produksi
kompetitif.
Fungsi dan kegunaan GKM
adalah (1) Penerapan/pentradisian GKM di lingkungan perusahaan IKM akan ikut mempercepat sosialisasi
budaya produksi kompetitif
melalui praktek nyata
dalam kehidupan perusahaan
sehari-hari, sehingga hasilnya akan jauh lebih
efektif daripada
sistim ceramah teori yang sering terkendala oleh daya-serap
peserta dari kalangan IKM dan (2) Apabila pemasyarakatan
GKM
dapat
diterapkan semakin meluas di
kalangan IKM,
hal
ini
akan
berdampak positif bagi kemajuan
dan
pertumbuhan IKM terutama oleh faktor pendorong
knowledge-based.
Maksud pelatihan GKM adalah
untuk menghasilkan suatu konsep baru untuk meningkatkan mutu dan dan produktivitas kerja industri/jasa.
Pengertian GKM di dalam perusahaan adalah sekelompok kecil
karyawan yang terdiri 3 - 8 orang dari unit kerja yang sama dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan
pertemuan untuk melakukan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
GKM ini adalah untuk
mendaya gunakan
seluruh asset yang
dimiliki
perusahaan/instansi terutama sumber daya
manusianya secara lebih
baik,
guna meningkatkan
mutu
dan produktivitas, nilai tambah serta meningkatkan keuntungan semua pihak termasuk produsen,
karyawan, konsumen
maupun pemerintah.
TUJUAN
Tujuan GKM adalah untuk mendayagunakan
seluruh aset yang dimiliki
perusahaan/instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan
mutu dalam arti luas.
Tujuan penerapan
GKM, antara lain untuk :
1. Peningkatan mutu dan peningkatan nilai
tambah.
2. Peningkatan produktivitas sekaligus
penurunan biaya
3. Peningkatan kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai target
4.
Peningkatan moral kerja
dengan mengubah tingkah laku
5. Peningkatan hubungan yang secara antara atasan dan
bawahan.
6.
Peningkatan ketrampilan dan keselamatan
kerja
7. Peningkatan kepuasan kerja.
8. Pengembangan tim (Gugus Kendali Mutu)
PENGERTIAN GKM
DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL MENENGAH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
Jakarta, 2007
PENGERTIAN GKM
Upaya untuk meningkatkan mutu dan produktivitas serta kinerja
suatu satuan kerja baik dunia usaha
maupun birokrasi perlu dilaksanakan
terus menerus sedemikian sehingga dapat berfungsi dan mencapai tujuannya secara optimal.
Sejak dahulu, terutama
di Eropa dan Amerika Serikat
dikembangkan konsep manajemen dan organisasi
yang bertujuan meningkatkan kinerja organisasi. Antara
lain dapat dikemukakan adalah konsep
Max Weber tentang Birokrasi, Konsep
Taylor tentang Manajemen ilmiah, Fayol dengan 14 prinsip-prinsip, serta konsep perilaku manusia yang mengutamakan motivasi dan pendekatan demokrasi.
Konsep serta prinsip
organisasi dan manajemen ini,
telah mampu meningkatkan efisiensi
dan efektivitas
organisasi baik pada perusahaan, pemerintahan dan organisasi
social.
Total Quality Control (Pengendalian Mutu Terpadu) diprakarsai oleh Dr. J.M. Juran dan Dr. E.W. deming dan dikembangkan di Jepang oleh Kaoru Ishitawa dengan menerapkan
Quality Control Circle (QCC) atau gugus Kendali Mutu (GKM).
GKM adalah salah satu konsep baru untuk
meningkatkan mutu dan produktivitas kerja industri/jasa.
Terbukti bahwa salah satu factor keberhasilan industrialisasi di Jepang adalah
penerapan GKM secara efektif. Karena
keberhasilan ini, sejumlah negara industri maju
dan sedang berkembang termasuk Indonesia, menerapkan GKM diperusahaan-perusahaan industri guna
meningkatkan mutu, produktivitas
dan daya saing.
GKM adalah sekelompok kecil
karyawan yang terdiri dar 3 – 8 orang dari unit kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan
menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. GKM merupakan bagian
integral dari PMT dalam suatu organisasi.
Tujuan GKM ini adalah untuk
mendayagunakan
seluruh asset yang dimiliki perusahaan / instansi terutama sumber daya manusianya
secara lebih baik, guna meningkatkan mutu dalam arti luas.
Objek perbaikan (tema) GKM sangat luas meliputi bahan, proses, produk, lingkungan dan lain-lain.
Tema perbaikan /
objek dapat berasal dari anggota gugus,
fasilitator, ketua GKM atau pimpinan
perusahaan / organisasi.
Penerapan GKM secara
konsisten
pada
perusahaan
akan
sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :
- Perbaikan mutu
dan peningkatan nilai tambah
- Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan
biaya
- Peningkatan kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target
- Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
- Peningkatan hubungan
yang serasi antara atasan dan bawahan
- Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
- Peningkatan kepuasan kerja
- Pengembangan
tim (gugus kendali mutu)
PROSES GKM-IK
ADVISOR TEMA
MASALAH
FASILITATOR GKM
- Pimp. Perusahaan
- Ka. Produksi
Tema/Masalah
yang ingin dipecahkan
- Oleh anggota GKM
- Oleh Fasilitator
- Oleh pimp. perusahaan
- Aparat Depperindag Pusat
-
Aparat Kanwil
ANALISA MASALAH
- Oleh anggota
GKM
- Dibantu fasilitator
DATA UMUM
Sumber Data
CARA PEMECAHAN
- Anggota GKM
- Dibantu
fasilitator
REVIEW CARA PEMECAHAN
- Fasilitator
- Pimpinan perusahaan
PERSETUJUAN PELAKSANAAN
- Pimpinan
Perusahaan
- Fasilitator
PELAKSANAAN PEMECAHAN
- Anggota GKM
- Dibantu
fasilitator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar