tag:blogger.com,1999:blog-83547267703046746282024-03-05T09:47:29.036-08:00kania dewikania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-23529955028626365862012-02-27T08:36:00.005-08:002012-02-27T08:38:35.083-08:00Inovasi Pendidikan<div style="text-align: justify;">
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: cyan;">MAKALAH INOVASI PENDIDIKAN</span></div>
<div style="background-color: white; color: cyan;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: cyan;"> BAB
I</span><br />
<span style="background-color: white; color: cyan;"> PENDAHULUAN</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">1.1 Latar Belakang Masalah </span><span style="background-color: white;"></span></div>
<span style="color: red;">Pesatnya perkembangan lingkungan lokal, regional, dan internasional saat ini
berimplikasi terhadap penanganan penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang
pendidikan yang ada. Berkaitan dengan perkembangan tersebut, kebutuhan untuk
memenuhi tuntutan meningkatkan mutu pendidikan sangat mendesak terutama dengan
ketatnya kompetitif antar bangsa di dunia dalam saaat ini. Sehubungan dengan
hal ini, paling sedikit ada tiga fokus utama yang perlu diatasi dalam
penyelenggaraan pendidikan nasional, yaitu: (i) upaya peningkatan mutu </span><a href="http://www.anakciremai.com/search/label/MAKALAH%20ILMU%20PENDIDIKAN" style="color: red;">pendidikan</a><span style="color: red;">; (ii) relevansi yang tinggi
dalam penyelenggaraan pendidikan, dan (iii) tata kelola pendidikan yang kuat.
Depdiknas menempatkan ketiga hal tersebut dalam rencana strategis pembangunan
pendidikan nasional tahun 2004-2009, namun disadari bahwa ketiganya tetap
mendesak dan relevan dalam penyelenggaraan pendidikan nasional pada waktu yang
akan datang. </span><br />
<span style="color: red;">
Atas dasar itu, Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan
(Puslitjaknov) Balitbang Depdiknas dalam simposium nasional hasil penelitian
pendidikan pada tahun 2009 mengangkat peningkatan mutu pendidikan, relevansi,
dan penguatan tata kelola sebagai tema. </span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="more" style="color: red;"></a><br />
<span style="color: red;">
Simposium nasional penelitian dan inovasi pendidikan tahun 2009 merupakan
agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Puslitjaknov Balitbang Depdiknas
sebagai wahana dan wadah untuk menjaring informasi hasil penelitian,
pengembangan, dan gagasan inovatif yang bermanfaat dalam memberikan bahan
masukan bagi pengambilan kebijakan pendidikan nasional.</span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">
Kata inovasi seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap
perubahan dapat dikategorikan sebagai inovasi. Rogers (1983 : 11) memberikan
batasan yang dimaksud dengan inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau objek
benda yang dipandang baru oleh seseorang atau kelompok adopter lain. Kata
"baru" bersifat sangat relatif, bisa karena seseorang baru
mengetahui, atau bisa juga karena baru mau menerima meskipun sudah lama tahu.</span><br />
<br />
<span style="color: red;">
1.2 Batasan Masalah</span><br />
<span style="color: red;">
Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah:</span><br />
<span style="color: red;">
1. Apa </span><a href="http://www.anakciremai.com/" style="color: red;">Pengertian
inovasi pendidikan</a><span style="color: red;">?</span><br />
<span style="color: red;">
2. Apa Tujuan Inovasi Pendidikan?</span><br />
<span style="color: red;">
3. Apa Sasaran Program Pembaruan (Inovasi) dalam Bidang Pendidikan?</span><br />
<br />
<span style="color: red;">
1.3 Tujuan Penulisan</span><br />
<span style="color: red;">
Adapun tujuan dari Penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:</span><br />
<span style="color: red;">
1. Bagaimana Pengertian inovasi pendidikan?</span><br />
<span style="color: red;">
2. Bagaimana Tujuan Inovasi Pendidikan?</span><br />
<span style="color: red;">
3. Bagaimana Sasaran Program Pembaruan (Inovasi) dalam Bidang Pendidikan?</span><br />
<br />
<span style="color: red;">
1.4 Metode Penulisan</span><br />
<span style="color: red;">
Metode yang digunakan untuk penyusunan makalah ini adalah metode pustaka, yaitu
penulis mengambil data-data dari beberapa sumber seperti buku dan internet.</span><br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: cyan;"> </span><span style="color: cyan;"> BAB II </span><br />
<span style="color: cyan;"> PEMBAHASAN</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="color: cyan;">2.1 Pengertian Inovasi Pendidikan</span><br />
<div style="color: blue;">
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaharuan dan
perbuahan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah
perbaikan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang dilakukan dengan
sengaja dan bererncana (tidak secara kebetulan saja).</div>
<div style="color: blue;">
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovsi oendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat),
baik berupa hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan
orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memcahkan
masalah pendidikan.</div>
<div style="color: blue;">
Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan,
perbuatan, atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab
masalah yang dihadapi.</div>
<div style="color: blue;">
Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu mungkin sudah lama dikenal
pada konteks sosial lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi belum
dilakukan perubahan. Dengan demikian, daat disimpulkan bahwa inovasi adalah
perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi.</div>
<div style="color: blue;">
Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap ijuga
di segala bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan
didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system
pendidikan.</div>
<div style="color: blue;">
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi
agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat
diperoleh hasil yang maksimal.</div>
<div style="color: blue;">
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga
akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun
sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila
warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang
kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.</div>
<br />
<span style="color: cyan;">2.2 Tujuan inovasi</span><br />
<span style="background-color: white; color: magenta;">Menurut Santoso (1974), tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan
sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur
organisasi.</span><br />
<span style="background-color: white; color: magenta;">
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas
dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut
criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan
menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang
sekecil-kecilnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: magenta;">
Tahap demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:</span><br />
<span style="background-color: white; color: magenta;">
a. Mengajar ketinggalan-ketinggala yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu
dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan
sejajara dengan kemjuan tersebut</span><br />
<span style="background-color: white; color: magenta;">
b. Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi
setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP,
SLTA, dan Perguruan Tinggi.</span><br />
<br />
<span style="color: cyan;">2.3 Sasaran Program Pembaruan (Inovasi) dalam Bidang Pendidikan</span><span style="background-color: magenta;"></span><br />
<div style="color: magenta;">
Sasaran yang dimaksud di sini adalah komponen-komponen apa saja dalam bidang
pendidikan yang dapat menciptakan inovasi. Pendidkan adalah suatu sistem maka
inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem
pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga
pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem
pendidikan nasional.</div>
<div style="color: magenta;">
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan
atau komponen sistem sosial dengan pola yang dikemukakan oleh B. Milles, seperti
yang dikutip oleh Ibrahim (1988).</div>
<span style="color: red;">2.3.1 Pembinaan Personalia </span><br />
<span style="color: red;">
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial menempatkan personal
(orang) sebagai bagian/komponen dari sistem. Adapun inovasi yang sesuai dengan
pembinaan personal, yaitu peningkatan mutu guru, sistem kenaikanpangkat,
peningkatan disiplin siswa melalui tata tertib dan sebagainya.</span><br />
<span style="color: red;">
2.3.2 Banyaknya Personal dan Wilayah Kerja</span><br />
<span style="color: red;">
Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini, misalnya rasio guru dan siswa
dalam satu sekolah.</span><br />
<span style="color: red;">
2.3.3 Fasilitas Fisik </span><br />
<span style="color: red;">
Sistem pendidikan untuk mendayagunakan sarana dan prasarana dalam mencapai
tujuan. Inovasi yang sesuai dengan komponen ini, misalnya pengaturan tempat
duduk siswa,pengaturan papan tulis, pengaturan peralatan laboratorium bahasa,
penggunaan kamera video. </span><br />
<span style="color: red;">
2.3.4 Penggunaan Waktu</span><br />
<span style="color: red;">
Dalam sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan pengunaan waktu. Inovasi
yang sesuai dengan aspek ini, misalnya pengaturan waktu belajar (pagi atau
siang), pengaturan jadwal pelajaran.</span><br />
<span style="color: red;">
2.3.5 Perumusan Tujuan</span><br />
<span style="color: red;">
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovas iyang sesuai
dengan aspek ini, misalnya perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional,
perubahan rumusan tujuan kurikuler, perubahan rumusan tujuan institusional,
perubahan rumusan tujuan instruksional.</span><br />
<span style="color: red;">
2.3.6 Prosedur</span><br />
<span style="color: red;">
Dalam sistem pendidikan tentu saja memiliki prosedur untuk mencapai tujuan.
Adapun inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini adalah penggunaan
kurikulum baru, cara membuat rencana pengajaran, pengajaran secara kelompok dan
sebagainya.</span><br />
<span style="color: red;">
2.3.7 Peran yang Diperlukan</span><br />
<span style="color: red;">
Dalam sistem pendidikan perlu adanya kejelasan peran yang diperlukan guna
menunjang pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen
ini, misalnya peran guru sebagai pemakai media, peran guru sebagai pengelola
kegiatan kelompok, guru sebagai team teaching.</span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;"> </span><span style="color: lime;">BAB
III</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: lime;"> KESIMPULAN</span><br />
<br />
<span style="color: blue;">Pembaharuan (</span><a href="http://www.anakciremai.com/" style="color: blue;">inovasi</a><span style="color: blue;">)
diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap ijuga di segala bidang
termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai
jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan.</span><br />
<span style="color: blue;">
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi
agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat
diperoleh hasil yang maksimal.</span><br />
<span style="color: blue;">
Kemajuan suatu lembaga pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga
akan muncul pengakuan yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun
sekolah/ lembaga pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila
warga sekolah tidak melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang
kekuatan, kelemahan tantangan dan hambatan yang ada.</span><br />
<br />
<span style="color: blue;">
DAFTAR PUSTAKA</span><br />
<span style="color: blue;">
Drs. H. Fuad Ihsan, dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta, 1997</span></div>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-79768735501276619182012-02-23T01:53:00.001-08:002012-02-23T01:53:47.251-08:00GKM<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves>false</w:TrackMoves>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="3074"/>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:shapelayout v:ext="edit">
<o:idmap v:ext="edit" data="1"/>
</o:shapelayout></xml><![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="Section1">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.2pt; margin: 3pt 0cm 0.0001pt 121.85pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt; position: relative; top: 0.5pt;">GUGUS<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>KENDALI<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>MUTU<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> (</span>GKM)</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 13.5pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 0.95pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.7pt 392.6pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">MAK<span style="letter-spacing: -0.1pt;">S</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">U</span>D</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 0.95pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.25pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">GKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>adal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h
suatu sistim dalam<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>na<span style="letter-spacing: -0.05pt;">j</span>emen<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ha<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dituj<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">m</span>en<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ngkatk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>efisiensi,
pro<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>uktivitas<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dan mutu pr<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>duksi,
dalam<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>ran<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>ka<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ni<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>gka<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>an
day<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>-sa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ng prod<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k yang
dihasi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>kan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.5pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.25pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sistim<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dilaksan<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>lalui<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">y</span>ar<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ka<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>an
cara<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pand<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ng,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>cara<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>alisa<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>diag<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>osa<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan
sol<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>si s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>sua<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span>u<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>sal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>(<span style="letter-spacing: -0.05pt;">in</span>efisie<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>si,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>duktivitas<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">en</span>dah dan r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>ahnya<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>utu
pekerj<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>an/<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>duk) di<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>lingk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n kerja sel<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>jajar<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>SDM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>per<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">h</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sehin<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>ga
dapat<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>entuk kebi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">as</span>aan
(habi<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span>) yang <span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>itera<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>an <span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>am etos<span style="letter-spacing: -0.05pt;">
</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">e</span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">j</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dan bu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>aya pro<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>uksi
ko<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>petitif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0cm 4.25pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 99%;">Fun<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>si<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kegu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>aan GKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>adal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>(1)<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Penerap<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n/<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>entrad<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>si<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">GK</span>M<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>lin<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ngan perus<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>haan IKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ak<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>t<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>memp<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rce<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>at<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>sial<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>i
budaya pro<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>uksi kom<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>etitif<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>melalui pr<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>tek<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>nyata
d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>lam keh<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>du<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>an<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>er<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>sa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">h</span>aan
sehar<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>-<span style="letter-spacing: -0.05pt;">h</span>ari,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>hing<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>a<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>si<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>nya<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ak<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>j<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>uh<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>lebih
ef<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>tif<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>ada
sistim ceram<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>teori yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ring<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span>erkendala<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ol<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>daya-s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rap
pes<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rta<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ri<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>IKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>(<span style="letter-spacing: -0.05pt;">2</span>)<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Apa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>ila pem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>yarak<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>tan
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>GKM
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>dapat
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>diter<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ap</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>an<span> </span>sem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>kin<span> </span>meluas <span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>di<span>
</span>kalan<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>an <span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>IKM,
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>hal
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>ini
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>akan
ber<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>am<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>ak positif<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>gi kema<span style="letter-spacing: -0.05pt;">j</span>uan
d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>pert<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>mb<span style="letter-spacing: -0.05pt;">uh</span>an<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>IKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ter<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>tama<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">f</span>aktor<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pe<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>rong
kn<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>wl<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>dg<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>-<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>as<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.45pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Maksud<span style="letter-spacing: 2.55pt;"> </span>pe<span style="letter-spacing: -0.05pt;">lat</span>ihan<span style="letter-spacing: 2.6pt;"> </span>GKM<span style="letter-spacing: 2.55pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>dalah<span style="letter-spacing: 2.55pt;">
</span>unt<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k<span style="letter-spacing: 2.6pt;"> </span>meng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">h</span>asi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 2.6pt;"> </span>suatu<span style="letter-spacing: 2.55pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">on</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>ep<span style="letter-spacing: 2.55pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ru<span style="letter-spacing: 2.55pt;"> </span>un<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span>uk<span style="letter-spacing: 2.75pt;"> </span>meni<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>gk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>tkan mutu dan d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>prod<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ktivitas kerja i<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>str<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>/jasa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 0cm 4.3pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 99%;">Peng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rtian <span style="letter-spacing: -0.05pt;">G</span>KM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>da<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>am per<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ha<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>dalah s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ke<span style="letter-spacing: -0.05pt;">lo</span>mpok<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kecil
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ryaw<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ya<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>g terdiri 3 -<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>8 orang dari<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>unit<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kerja yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sama den<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>an<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>suk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>rela<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>c<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ra<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rka<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>a<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>erk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>ina<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>bu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ng</span>an<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>ad<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>kan
perte<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>uan <span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ntuk mel<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>kan alat k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>nd<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>li mutu dan pros<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>s pe<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>ec<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>han m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>sal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.3pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">GKM <span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>ini <span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>alah <span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>unt<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k
<span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>mendaya<span> </span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>nakan
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>selur<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>h <span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>asset <span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>ya<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>g
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span>dimiliki
<span style="letter-spacing: 0.1pt;"><span> </span></span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">pe</span>rusah<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>an/i<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>stansi terutama<span> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>mber<span> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>daya<span>
</span>manus<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>an<span style="letter-spacing: -0.1pt;">y</span>a<span> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>secara<span> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>lebih<span>
</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>baik,<span>
</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>una<span> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>katkan<span>
</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;"><span> </span></span>mutu<span>
</span>dan pro<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>uktivitas, nilai<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>mb<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rta<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>meni<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>gka<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">k</span>an<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ke<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ntung<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>se<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>ua<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rmas<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>prod<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>sen,
kary<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">w</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n, k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>nsu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>en
m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">au</span>pun pe<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>er<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ntah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 395.95pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">TU<span style="letter-spacing: -0.05pt;">J</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">U</span>AN</span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 13.35pt 0.0001pt 6pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Tujuan GKM<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>adal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h unt<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k menday<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>gu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>ak<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n
se<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>ur<span style="letter-spacing: 0.05pt;">u</span>h aset yang d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>miliki
p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>r<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>sa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">h</span>aan/i<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>sta<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>si terutama<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>su<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>ber daya <span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>usi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>nya s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>c<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ra lebih <span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>aik,<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>guna m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>nin<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>katkan
mutu<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dalam <span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>rti lu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 1pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 244.75pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">Tujuan <span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>en<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rapan
GKM, <span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ntara lain <span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ntuk :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.5pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 208.65pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">1. Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n mutu dan <span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>enin<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>kat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>lai
tambah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 189.25pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">2. Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n pro<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>uktivit<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>s s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>kal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>s
<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>enurun<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n bi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ay</span>a</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 143.55pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">3. Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n kem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>mp<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ua</span>n penyel<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">s</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>an p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ker<span style="letter-spacing: -0.05pt;">j</span>aan<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>suai target</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.45pt; margin: 0cm 175.25pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">4.
Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n moral<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>ker<span style="letter-spacing: -0.05pt;">j</span>a
den<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>an me<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ng</span>ubah tin<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h laku</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 135.8pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">5. Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n hub<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>ng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n yang secara <span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ntara at<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>an<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dan
b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>w<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ha<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.45pt; margin: 0cm 212pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">6.
Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n ketr<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>mpil<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>dan k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>se<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>a<span style="letter-spacing: -0.05pt;">m</span>atan
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rja</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 296.5pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">7. Peningkat<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n ke<span style="letter-spacing: -0.05pt;">p</span>u<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">s</span>an<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.8pt 238.65pt 0.0001pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;">8. Pengem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ba</span>ngan tim (<span style="letter-spacing: -0.05pt;">Gu</span>gus Ke<span style="letter-spacing: -0.05pt;">n</span>dali<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>Mutu)</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="Section2">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="height: 861px; margin-left: 97px; margin-top: 104px; position: absolute; width: 645px; z-index: -68;"><img height="861" src="file:///C:/Users/ADMIN/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="645" /></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 31pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 85.3pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 28pt; position: relative; top: 1.5pt;">PENGERTIAN GKM</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 28pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 6pt; margin: 0.4pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.85pt 43.1pt 0.0001pt 69.65pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">DIREKTORAT JENDERAL I<span style="letter-spacing: 0.05pt;">N</span>DUSTRI KECIL MENENGAH DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 163.25pt 0.0001pt 189.85pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Jakarta, 2007</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="Section3">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.75pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 21.65pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 130.65pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 18pt; position: relative; top: 0.5pt;">PENGERTIAN GKM</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 18pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9pt; margin: 0.2pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.7pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Upaya<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ngkatkan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan produktivitas<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ser<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>a<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kinerja<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>suatu satuan kerja baik dunia u<span style="letter-spacing: -0.1pt;">s</span>aha
m<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span>upun birokrasi perlu dilaksanakan
terus<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menerus<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sedemikian<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sehing<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>a<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dapat<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>berfungsi dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mencapai tujuannya secara<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>optimal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.55pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.65pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Sejak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dahulu,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>terutama<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>di<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Eropa d<span style="letter-spacing: 0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Amerika<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Serikat<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>dikembangkan konsep<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>manajemen<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>organisasi
yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>ertujuan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>meningkatkan kinerja organisasi. Antara
lain d<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span>pat dikemukakan adalah konsep
Max Weber tentang Birokrasi,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Konsep
Taylor tentang Manajemen ilmiah, Fayol<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>14<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>prinsip-pr<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">n</span>sip,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>serta konsep perilaku manusia yang men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>ut<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>akan motivasi dan pende<span style="letter-spacing: -0.1pt;">k</span>atan demokrasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.65pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Konsep<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>serta<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>prinsip<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>organisasi<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>manaj<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>men<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>in<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>,
telah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mampu meningkatkan<span> </span>efisiensi<span>
</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>an<span> </span>efektivitas<span>
</span>organisasi<span> </span>baik<span> </span>pada perusahaan, pemerintahan dan organisasi
soci<span style="letter-spacing: 0.05pt;">a</span>l.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.6pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Total<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Quality<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Cont<span style="letter-spacing: -0.1pt;">r</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">o</span>l<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>(Pengendalian<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>M<span style="letter-spacing: 0.1pt;">u</span>tu<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Terpadu) dipr<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>karsai<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Dr. J.M. <span style="letter-spacing: -0.05pt;">J</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">u</span>ran dan Dr. E.W. deming d<span style="letter-spacing: -0.2pt;">a</span>n dikembangkan di Jepang oleh Kaoru<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Ishitawa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rapkan
Quality<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Control<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Circle<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>(QCC)<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>atau gu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>us<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>K<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ndali<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>(G<span style="letter-spacing: -0.05pt;">K</span>M).
GKM<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>da<span style="letter-spacing: -0.05pt;">l</span>ah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>salah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>satu<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>konsep<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>baru<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk
meningkatkan mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>u dan produktivit<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span>s kerja <span style="letter-spacing: 0.05pt;">in</span>dustri/jasa.
Terbukti bahwa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>salah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>satu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">f</span>actor<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>ke<span style="letter-spacing: 0.1pt;">b</span>erhasilan industrialisasi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>J<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>pang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>adalah
penerapan GKM secara e<span style="letter-spacing: 0.05pt;">fe</span>ktif. Karena
keberhasilan ini, sejumlah negara industri m<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ju
dan <span style="letter-spacing: -0.05pt;">s</span>edang b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rkembang termasuk Indonesia, menerapkan GKM dip<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rusahaan-perusahaan industri guna
meningkatkan mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">u</span>, produ<span style="letter-spacing: -0.1pt;">k</span>tivitas
dan daya saing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.65pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">GKM adalah sekelompok ke<span style="letter-spacing: 0.05pt;">c</span>il
kary<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">w</span>an yang terdiri dar 3 – 8 orang dari unit kerja ya<span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g sama, yang d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ngan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengad<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>kan per<span style="letter-spacing: -0.1pt;">t</span>emuan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>melakukan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kegiatan pengend<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>lian<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>tempat<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ker<span style="letter-spacing: -0.1pt;">j</span>anya den<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>an
men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>gunakan alat kendali<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mutu<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>proses<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pemecah<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n masalah. GKM merupakan <span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>agi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n
integral dari PMT dalam suatu organisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.65pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.65pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Tujuan GKM <span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ni <span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>dalah un<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>uk
m<span style="letter-spacing: -0.1pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">d</span>ayagunakan
seluruh asset yang dimiliki perusahaan / instansi t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>rutama sumber daya manusi<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>nya
secara lebih baik, <span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>una men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>ngkatkan mu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">t</span>u dal<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>m arti luas.</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="Section4">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13pt; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.85pt 4.6pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Objek<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>perbaikan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>(tema)<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>GKM<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sangat luas<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>meliputi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bahan,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>proses, produk,<span> </span>lingkung<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span> </span>dan<span> </span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>in-lain.<span>
</span>Tema<span> </span>perbaikan<span> </span>/<span>
</span>objek<span> </span>dapat berasal dari anggota gugus,
fa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">s</span>ilitator, ketua GKM atau pimpinan
perusahaan / org<span style="letter-spacing: 0.05pt;">a</span>nisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.6pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 4.75pt 0.0001pt 7pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Penerapan<span> </span>GKM <span style="letter-spacing: 2.25pt;"><span> </span></span>secara
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"><span> </span></span>konsisten
<span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span>pada
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"><span> </span></span>perusahaan
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"><span> </span></span>akan
<span style="letter-spacing: 2.25pt;"><span> </span></span>sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14pt; margin: 0.65pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 139.55pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;">Perbaikan mutu
d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n peningkatan nilai tambah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 96.5pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan produktivitas sekaligus p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>nurun<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n
biaya</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 25pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan kemampu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n menyelesaikan pekerjaan sesuai target</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 75.85pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan moral kerja dengan men<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>ubah t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>kah laku</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 34.75pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan hu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>ungan
yang serasi antara atasan dan b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>wahan</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 126.5pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 248.2pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Peningkatan kepuasan kerja</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 14.6pt; margin: 0cm 167.75pt 0.0001pt 7pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt; position: relative; top: 0.5pt;">Pengem<span style="letter-spacing: -0.05pt;">b</span>angan
t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>m (gu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">g</span>us kendali mutu)</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 12pt;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<div class="Section5">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 9pt; margin: 0.25pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.5pt; margin: 0.45pt 0cm 0.0001pt 159.05pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 14pt; position: relative; top: 1pt;">PROSES<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span>GKM-IK</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 14pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.05pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 11pt;"><br clear="all" style="page-break-before: auto;" />
</span>
<div class="Section6">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt -2.5pt 0.0001pt 43.7pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: 0.05pt;">A</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.05pt;">D</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: 0.05pt;">V</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; letter-spacing: -0.05pt;">I</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">S<span style="letter-spacing: -0.05pt;">O</span>R<span> </span><span style="letter-spacing: 0.25pt;"><span> </span></span>TEMA
<span style="letter-spacing: -0.1pt;">M</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">A</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">S</span>ALAH</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 6.5pt; margin: 0.25pt 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 6.5pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.8pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">F<span style="letter-spacing: -0.05pt;">A</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">S</span>ILITA<span style="letter-spacing: -0.1pt;">T</span>OR<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">G</span>KM</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" style="page-break-before: auto;" />
</span>
<div class="Section7">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.7pt -2.55pt 0.0001pt 14.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">P<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>mp.<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Peru<span style="letter-spacing: -0.05pt;">s</span>ahaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.1pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Ka. Prod<span style="letter-spacing: -0.05pt;">u</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">s</span>i</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0.7pt 4.35pt 0.0001pt 0cm;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Tema/Masalah
y<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span>ng ingin dipecahkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.15pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Oleh anggota GKM</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.2pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Oleh Fasili<span style="letter-spacing: 0.1pt;">t</span>ator</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm -2.55pt 0.0001pt 0cm;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Oleh pimp. perusahaan</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 6pt; margin: 0.2pt 0cm 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 6pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">- <span style="letter-spacing: 0.65pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Aparat Depperindag Pusat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.05pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-
<span style="letter-spacing: 0.65pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Aparat K<span style="letter-spacing: -0.1pt;">a</span>nwil</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" style="page-break-before: auto;" />
</span>
<div class="Section8">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 8pt; margin: 0.15pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" style="page-break-before: auto;" />
</span>
<div class="Section9">
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.3pt -2.5pt 0.0001pt 182.2pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">ANAL<span style="letter-spacing: -0.05pt;">I</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">S</span>A<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>MA<span style="letter-spacing: -0.05pt;">S</span>AL<span style="letter-spacing: -0.05pt;">A</span>H</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 5.5pt; margin: 0.35pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 167.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Oleh anggota
GKM</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 167.6pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">D<span style="letter-spacing: -0.05pt;">iba</span>ntu fa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">sili</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">or</span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" />
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">D<span style="letter-spacing: -0.05pt;">A</span>TA U<span style="letter-spacing: -0.1pt;">M</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">U</span>M</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 5.5pt; margin: 0.3pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 1.3pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Sumber Data</span></div>
</div>
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"><br clear="all" style="page-break-before: auto;" />
</span>
<div class="Section10">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 8.5pt; margin: 0.15pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt 189.6pt 0.0001pt 182.75pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">C<span style="letter-spacing: -0.05pt;">A</span>RA <span style="letter-spacing: -0.05pt;">PEM</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">E</span>CAH<span style="letter-spacing: 0.05pt;">A</span>N</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 5.5pt; margin: 0.3pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0cm 224.3pt 0.0001pt 165.85pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Anggota<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">G</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">K</span>M</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm 202.7pt 0.0001pt 165.85pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">D<span style="letter-spacing: -0.05pt;">iba</span>ntu
fa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">sili</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">or</span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 8pt; margin: 0.4pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 9.4pt; margin: 1.55pt 11.15pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt; position: relative; top: 0.5pt;">REVIEW<span style="letter-spacing: -0.35pt;"> </span>CA<span style="letter-spacing: 0.05pt;">R</span>A<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span><span>PEM<span style="letter-spacing: 0.05pt;">E</span>C<span style="letter-spacing: 0.05pt;">A</span>H<span style="letter-spacing: 0.05pt;">A</span>N</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 7pt; margin: 0.35pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt 74pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Fas<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>tator</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm 14.95pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Pimpinan perusahaan</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 8pt; margin: 0.3pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 9.4pt; margin: 1.55pt 5.55pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt; letter-spacing: -0.05pt; position: relative; top: 0.5pt;">P</span></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt; position: relative; top: 0.5pt;">E<span style="letter-spacing: 0.05pt;">R</span>SETUJ<span style="letter-spacing: 0.05pt;">UA</span>N<span style="letter-spacing: -0.65pt;"> </span><span>PE<span style="letter-spacing: 0.05pt;">L</span>AK<span style="letter-spacing: 0.05pt;">S</span>A<span style="letter-spacing: 0.1pt;">N</span>AAN</span></span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 8pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 7pt; margin: 0.35pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt 15.15pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Pimpinan
Perusahaan</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm 74pt 0.0001pt 0cm; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">Fas<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;">i</span>tator</span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 11pt; margin: 0.55pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 12.1pt; margin: 1.6pt 200.85pt 0.0001pt 193.95pt; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">PELA<span style="letter-spacing: -0.05pt;">K</span>SA<span style="letter-spacing: -0.1pt;">N</span>AAN PEMECAHAN</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin: 0.15pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 1.2pt 224.3pt 0.0001pt 165.85pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Anggota<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">G</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">K</span>M</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 11.9pt; margin: 0cm 202.7pt 0.0001pt 165.85pt; text-align: center;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">-<span> </span><span style="letter-spacing: 2.15pt;"><span> </span></span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; position: relative; top: 0.5pt;">D<span style="letter-spacing: -0.05pt;">iba</span>ntu
fa<span style="letter-spacing: -0.05pt;">sili</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;">or</span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 6.5pt; margin: 0.3pt 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 10pt; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
</div>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-64983868797038704842012-02-23T01:51:00.000-08:002012-02-23T01:51:13.700-08:00<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent>
<br />
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="1931955728834683710"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/10/klasifikasi-makhluk-hidup.html"><span style="color: black; text-decoration: none;">Klasifikasi
Makhluk Hidup</span></a></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Alam
semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut,
dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya
banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam,
maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk
hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka
kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari
makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan/pengelompokan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut TAKSONOMI.</span></b></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Klasifikasi
yang dilakukan oleh para ahli Biologi bertujuan untuk: </span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal;</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengetahui
hibungan kekerabatan antar makhluk hidup;dan</span></div>
<div style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengetahui
evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya</span></div>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tujuan Klasifikasi
makhluk hidup adalah mempermudah untuk mengenali, membandingkan dan mempelajari
makhluk hidup.</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan sifat atau ciri.</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Contohnya sbb:</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan ukuran
tubuhnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi : pohon, perdu dan semak</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan
lingkungan tempat hidupnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan yang hidup dilingkungan
kering (xerofit), tumbuhan yang hidup dilingkungan air (hidrofit) dan tumbuhan
yang hidup dilingkungan lembab ( higrofit)</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan
manfaatnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat2an, tanaman
sandang, tanaman hias dsb</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan jenis
makanannya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hewan dikelompokan menjadi : hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan keduanya
(omnivora</span></h2>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Klasifikasi
dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan.
Contoh dasar klasifikasi dalam biologi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.
Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi:<br />
1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui
proses fotosintesis, contoh : tumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri,
contoh: hewan dan manusia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.
Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh: teratai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh: lumut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh: kaktus<br />
<br />
c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh: sapi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh: harimau</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh: tikus<br />
<br />
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh:</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Perkembangan selanjutnya, para
ilmuwan telah mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik
dan lebih maju dibandingkan dengan cara-cara pengelompokan pada zaman
prasejarah.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Aristoteles (384 – 322 SM),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> mengelompokkan makhluk hidup
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi
herba, semak dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan
avertebrata. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">John Ray (1627 – 1708),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> merintis pengelompokkan
makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis
dan spesies. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Carolus Linnaeus (1707 – 1778),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama
makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pada tahun 1969 <b>R.H Whittaker</b>
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu :</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">1.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Monera (bakteri dan ganggang biru) </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kelompok ini terdiri dari bakteri dan
ganggang hijau biru (Cyanobacteria)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="Kingdom_Plantae_.28tumbuhan.29"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="Kingdom_Animalia_.28hewan.29"></a><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">2.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Protista (ganggang dan protozoa)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan
(ganggang), dan Protista menyerupai jamur.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">3.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Fungi (jamur)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi
tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu
menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir
(Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">4.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Plantae (tumbuhan)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Tumbuhan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan.
Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Plantae
(Tumbuhan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Algae
(ganggang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bryophyta
Lumut)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pterydophyta
(tumbuhan paku)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Spermatophyta
(tumbuhan berbiji)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gymnospermae
(Biji terbuka)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Angiospermae
(biji tertutup)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Monocotyledonae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dicotyledonae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perbedaannya
dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali
meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial
Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tingkatan
dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah
adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">KINGDOM<br />
DIVISIO/PHYLLUM<br />
CLASSIS<br />
ORDO<br />
FAMILIA<br />
GENUS<br />
SPESIES<br />
<br />
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi<br />
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak<br />
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit<br />
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak<br />
<br />
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah<br />
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit<br />
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak<br />
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit<br />
<br />
3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Kingdom Protista</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Kingdom Fungi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ciri-ciri
pada sistem 5 kingdom:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera: Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler<br />
2. Kingdom Protista: Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan
Multiseluler<br />
3. Kingdom Fungi: Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae: Eukariot, Autotrof, Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia: Eukariot, Heterotrof, Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tata
Nama Ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan
spesies</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua
menggunakan huruf bukan capital</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer
harus diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Contoh
organism</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Diplococcus
pneumoniae</i>, penyebab penyakit radang paru-paru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Salmonella
typhosa</i>, penyebab penyakit typus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Eschericia
coli</i>, bakteri pembusuk dalam usus besar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Oscilatoria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Kingdom Protista:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Spirogyra
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-<i>
Fucus sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Diatomae
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Gracilaria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Amoeba
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Euglena
viridis</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Plasmodium
malariae</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Paramecium
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Kingdom Fungi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Rhizopus
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Penicilium
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Auricularia
polytricha</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Volvariella
volvacea</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Marchantia
polymorpha</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Adiantum
cuneatum</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Gnetum
gnemon</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Oryza
sativa</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Arachis
hypogeal</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Planaria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Ascaris
lumbricoides</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Holothuria
scabra</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Bufo
americanus</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Chelonia
mydas</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Macrofus
rufus</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Felis
tigris</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="2471795123856795850"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/09/ciri-ciri-makhluk-hidup.html"><span style="color: black;">Ciri - Ciri Makhluk Hidup</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komponen
abiotik dan komponen biotik berbeda, karena komponen biotik memiliki ciri-ciri
yang membedakan dari komponen abiotik. Ciri-Ciri Makhluk Hidup tersebut adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Respirasi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memerlukan Nutrisi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Bergerak</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tumbuh dan Berkembang</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Reproduksi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Iritabilita</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ekskres</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adaptasi<br />
<br />
Semua makhluk hidup memliki ciri-ciri tersebut, tetapi berbeda pada cara dan
organ-organ yang digunakan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. RESPIRASI adalah
proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses oksidasi bahan makanan
di dalam tubuh.<br />
Proses Oksidasi Biologi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Makanan
+ O2 --> CO2 + H2O + Energi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Oksidasi
Biologi --> Energi --> Aktivitas Tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Makhluk hidup mengambil O2 dari lingkungan sekitarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- Makhluk hidup darat mengambil O2
dari udara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- Makhluk hidup air mengambil O2
dari air<br />
Karena O2 yang diambil berasal dari lingkungan yang berbeda maka, organ-organ
respirasinya juga berbeda, misalnya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Paru-paru, untuk mamalia, reptil,
amphibi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Insang, untuk amphibi dan pisces</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Organ respirasi pada tumbuhan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Stomata (terletak di daun)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Lentisel (terletak di batang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada 2 macam respirasi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Respirasi Aerob merupakan
respirasi yang memerlukan oksigen<br />
Contoh : respirasi pada manusia dengan menghirup udara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Respirasi Anaerob merupakan
respirasi yang tidak memerlukan oksigen<br />
Contoh : respirasi pada ragi dalam proses fermentasi yang menghasilkan alkohol
dan energy</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. MEMERLUKAN NUTRISI </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Makanan diperlukan makhluk hidup
untuk:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a. menghasilkan energi untuk
beraktivitas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b. mengganti sel-sel yang rusak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c. proses pertumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d. metabolisme dalam tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada 2 macam organisme, berdasarkan kemampuannya
memperoleh makanan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Organisme Autotrof merupakan
organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik menjadi zat
organik melalui proses fotosintesis.<br />
Contoh: Tumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Organisme Heterotrof merupakan
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi memperoleh makanan dari
organisme autotrof.<br />
Contoh: Manusia, Hewan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Proses Fotosintesis :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">H2O
+ CO2 --> O2 + Makanan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">proses
fotosintesis terjadi di daun dengan bantuan cahaya matahari<br />
<br />
Cara memperoleh makanan pada organisme heterotrof adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
digesti (mencerna), pada manusia, hewan tingkat tinggi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
absorpsi (menyerap), pada jamur, hewan tingkat rendah<br />
<br />
3. BERGERAK</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perbedaan
gerak pada hewan dan tumbuhan adalah:<br />
- Gerak pada hewan bersifat aktif, maksudnya memiliki inisiatif bergerak dan
mampu berpindah tempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Harimau berlari menangkap mangsa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sapi
mengibaskan ekornya untuk mengusir lalat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, maksudnya tidak memiliki inisiatif bergerak
dan tidak mampu berpindah tempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Bunga yang mekar ketika suhu hangat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ujung
akar yang tumbuh mencari sumber air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
TUMBUH dan BERKEMBANG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
pertumbuhan terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel<br />
Ex. berat 20 kg menjadi 35 kg, tinggi badan 100 cm menjadi 150 cm<br />
Dalam perkembangan terjadi pertambahan fungsi organ tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
tidak memiliki bunga, sekarang memiliki bunga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
REPRODUKSI</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">merupakan
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan<br />
Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya<br />
Makhluk hidup bereproduksi secara:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.
Seksual / Kawin / Generatif reproduksi yang melibatkan individu jantan dan
individu betina</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
ayam jantan dan betina, benangsari dan putik<br />
b. Aseksual / Tidak Kawin / Vegetatif reproduksi yang mampu bereproduksi dari 1
individu saja</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Pohon pisang bertunas, Amoeba membelah diri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
IRITABILITA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bagian
tubuh yang peka terhadap rangsang disebut alat indera, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
mata peka terhadap rangsang cahaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
hidung peka terhadap rangsang bau</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
telinga peka terhadap rangsang gelombang bunyi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
lidah peka terhadap rangsang rasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
kulit peka terhadap rangsang sentuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
EKSKRESI adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme, agar tidak meracuni
tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Organ
ekskresi pada manusia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Paru-paru --> CO2 dan uap air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Ginjal --> Urine</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Kulit --> Keringat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Hati --> Empedu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Alat
ekskresi pada tumbuhan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
stomata, terletak di daun</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
lentisel, terletak di batang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.
ADAPTASI adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Contoh:<br />
- bentuk kaki burung petengger yang berbeda dengan bentuk kaki burung pencakar<br />
- timbunan lemak pada hewan kutub</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk mengambil Oksigen<br />
<br />
Sumber:<br />
Saktiyono. 2007. Biologi 1. Erlangga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sumarwan.
2004. Biologi 1. Erlangga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2007.
Biologi 1. Yudhistira</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="2793304403033683604"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/09/pengenalan-laboratorium.html"><span style="color: black;">Pengenalan Laboratorium</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Beberapa
anjuran bekerja di Laboratorium:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Patuhilah tata tertib yang ada di laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Sebelum melakukan percobaan, ikutilah petunjuk guru secara seksama</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Bekerjalah dengan prosedur yang benar, hati-hati, dan teliti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Perhatikan label atau keterangan tanda bahaya yang tertera pada alat atau bahan
kimia yang akan kamu pergunakan dalam percobaan<br />
5. Jauhkan buku dan kerta-kertasmu dari alat pemanas, zat kimia, dan peralatan
kaca</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Cucilah tanganmu setiap kali setelah memegang zat kimia atau bahan percobaan
yang mengandung racun atau mikroorganisme yang bersifat pathogen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Ikatlah rambut panjangmu agar tidak menggangu aktivitasmu di laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.
Jika tangan atau tubuhmu terkena zat kimia, maka segeralah disiram dengan air
sebanyak-banyaknya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">9.
Jika kamu akan mencampur zat kimia, maka perhatikan prosedur yang diberikan
oleh guru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">10.
Perhatikan simbol-simbol keselamatan kerja di laboratorium<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Beberapa larangan di laboratorium:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Memasuki laboratorium tanpa seizin guru<br />
2. Berlari, mendorong, atau bertingkah laku ceroboh dalam laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Makan atau minum dalam laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Mencium atau mencicipi zat-zat, kecuali dengan petunjuk guru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Membuang kertas, korek api, atau benda padat lainnya ke dalam saluran
pembuangan air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Menuang zat kimia ke dalam saluran pembuangan air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Simbol-simbol
Keselamatan Kerja dan Gambar Alat-Alat Laboratorium serta Bahan Laboratorium
dapat di baca di buku:<br />
- Kadaryanto. 2006. Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Saktiyono. 2007. IPA Biologi 1. Esis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Sumarwan. 2004. Sains Biologi untuk SMP kelas VII. Erlangga.<br />
<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="3913904344344255527"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/08/gejala-alam-biotik-dan-abiotik.html"><span style="color: black;">Gejala Alam Biotik dan Abiotik</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Komponen abiotik merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Komponen biotic merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya
manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.<br />
<br />
Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS. Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu
yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat
dan peristiwa-peristiwa alam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam
komponen abiotik dan biotik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.<br />
<br />
Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ciri-ciri makhluk hidup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Klasifikasi makhluk hidup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Kepadatan populasi penduduk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Pencemaran dan kerusakan lingkungan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Cara saintis bekerja:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
bekerja dengan metode ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
bekerja dengan sikap ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
bekerja dengan komunikasi ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Langkah-langkah dalam metode ilmiah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
MERUMUSKAN MASALAH</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Merumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
OBSERVASI (pengamatan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengobservasi
bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi:<br />
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal
melihat, mendengar, membau, meraba, merasa. Data observasi kualitatif berupa
kalimat deskriptif (penjelasan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal
menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
HIPOTESIS</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menduga
sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.<br />
4. EKSPERIMEN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Membuktikan
hipotesis dengan melakukan percobaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menyimpulkan
jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
EKSPERIMEN ULANG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jika
hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang<br />
Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ingin tahu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Jujur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Teliti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.Terbuka<br />
5. Mau menerima masukan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Obyektif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komukasi
Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam
komunikasi ilmiah adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Deskripsi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Tabel</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Diagram</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Bagan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Gambar </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-8696002228657246752012-02-23T01:43:00.002-08:002012-02-23T01:43:44.313-08:00Pendidikan mutu Indonesia<div style="background-color: cyan;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="-->
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Masalah Pendidikan di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peran
Pendidikan dalam Pembangunan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan.
Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman.
Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak
pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan
pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara
penanggulangannya.<br />
<br />
Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di
bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila
moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan
bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang
hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya,
pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pemerintah
dan Solusi Permasalahan Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat
minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin
rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan
yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang
buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga
akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat
nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten. <br />
<br />
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara
terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya
menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran
saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan
di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun
sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat
bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan
yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun
mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum
mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut,
bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini
keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada
kompetisi di era global. <br />
<br />
Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa
sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak
mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini.
Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk
mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi
sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik
orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah
dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai
beasiswa sangatlah minim.<br />
<br />
Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai,
staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem
administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi,
pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di
daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku
persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun
iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyelenggaraan
Pendidikan yang Berkualitas</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
<i>”Pendidikan bermutu itu mahal”</i>. Kalimat ini sering muncul untuk
menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam
bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga
Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain
kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan
SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan
ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta
sampai Rp 5 juta.<br />
<br />
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan
pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia
pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana.
Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu
disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas
modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala
pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. <br />
<br />
Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih
menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan
Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan
Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung
jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.<br />
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan
(RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum
jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan
status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas
pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas.
Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang
kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di
beberapa Perguruan Tinggi favorit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Privatisasi
dan Swastanisasi Sektor Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><br />
Privatisasi ata semakin melemahnya peran negara dalam sektor pelayanan publik
tak lepas dari tekanan utang dan kebijakan untuk memastikan pembayaran utang.
Utang luar negeri Indonesia sebesar 35-40 persen dari APBN setiap tahunnya
merupakan faktor pendorong privatisasi pendidikan. Akibatnya, sektor yang
menyerap pendanaan besar seperti pendidikan menjadi korban. Dana pendidikan
terpotong hingga tinggal 8 persen (Kompas, 10/5/2005).<br />
<br />
Dalam APBN 2005 hanya 5,82% yang dialokasikan untuk pendidikan. Bandingkan
dengan dana untuk membayar hutang yang menguras 25% belanja dalam APBN (www.kau.or.id).
Rencana Pemerintah memprivatisasi pendidikan dilegitimasi melalui sejumlah
peraturan, seperti Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, RUU Badan Hukum
Pendidikan, Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pendidikan Dasar dan
Menengah, dan RPP tentang Wajib Belajar. Penguatan pada privatisasi pendidikan
itu, misalnya, terlihat dalam Pasal 53 (1) UU No 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, penyelenggara
dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh Pemerintah atau
masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan.<br />
<br />
Seperti halnya perusahaan, sekolah dibebaskan mencari modal untuk
diinvestasikan dalam operasional pendidikan. Koordinator LSM Education Network
for Justice (ENJ), Yanti Mukhtar (Republika, 10/5/2005) menilai bahwa dengan
privatisasi pendidikan berarti Pemerintah telah melegitimasi komersialisasi
pendidikan dengan menyerahkan tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan ke
pasar. Dengan begitu, nantinya sekolah memiliki otonomi untuk menentukan
sendiri biaya penyelenggaraan pendidikan. Sekolah tentu saja akan mematok biaya
setinggi-tingginya untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu. Akibatnya, akses
rakyat yang kurang mampu untuk menikmati pendidikan berkualitas akan terbatasi
dan masyarakat semakin terkotak-kotak berdasarkan status sosial, antara yang
kaya dan miskin.<br />
<br />
Hal senada dituturkan pengamat ekonomi <b>Revrisond Bawsir</b>. Menurut dia,
privatisasi pendidikan merupakan agenda kapitalisme global yang telah dirancang
sejak lama oleh negara-negara donor lewat Bank Dunia. Melalui Rancangan
Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP), pemerintah berencana
memprivatisasi pendidikan. Semua satuan pendidikan kelak akan menjadi badan
hukum pendidikan (BHP) yang wajib mencari sumber dananya sendiri. Hal ini
berlaku untuk seluruh sekolah negeri, dari SD hingga perguruan tinggi.<br />
<br />
Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi
Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa
pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di
Indonesia. Di Jerman, Perancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang
lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah.
Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan.<br />
<br />
Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus
murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayarnya?
Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya
memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan
pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah
dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan
bagi Pemerintah untuk cuci tangan.***</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Ciri-ciri
dan Masalah Pendidikan di Indonesia</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB
I</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENDAHULUAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.1 Latar Belakang Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas pendidikan di Indonesia
saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO
(2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index),
yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia
Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati
urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menurut survei Political and
Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada
urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.
Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki
daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang
disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia
hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53
negara di dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Memasuki abad ke- 21 dunia
pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh
kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan karena
kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasan ini
disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Salah satunya adalah memasuki abad
ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka. Kemajaun teknologi dan
perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi
berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia
terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang kita rasakan sekarang adalah
adanya ketertinggalan didalam mutu pendidikan. Baik pendidikan formal maupun
informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara
lain. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya
dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing
dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas pendidikan Indonesia yang
rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia
ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam
kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata
juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The
Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja
yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyebab rendahnya mutu pendidikan
di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan
standardisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan
yaitu:</span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya sarana fisik,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kualitas guru,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kesejahteraan guru,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya prestasi siswa,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahalnya biaya pendidikan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.2 Rumusan Masalah</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagaimana ciri-ciri pendidikan di Indonesia?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Apa saja yang menjadi penyebab rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia?</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagaimana solusi yang dapat diberikan dari
permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia?</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.3 Tujuan Penulisan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mendeskripsikan ciri-ciri pendidikan di Indonesia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mendeskripsikan kualitas pendidikan di Indonesia saat
ini.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mendeskripsikan hal-hal yang menjadi penyebab rendahnya
mutu pendidikan di Indonesia.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mendeskripsikan solusi yang dapat diberikan dari
permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.4 Manfaat Penulisan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagi Pemerintah</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bisa dijadikan sebagai sumbangsih
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.</span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagi Guru</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bisa dijadikan sebagai acuan dalam
mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang
akan datang.</span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bagi Mahasiswa</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bisa dijadikan sebagai bahan kajian
belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan
kualitas pendidikan pada umumnya.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB
II</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PEMBAHASAN</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.1 Ciri-ciri Pendidikan di
Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Cara melaksanakan pendidikan di
Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab
pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di
bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengembangan pikiran sebagian besar
dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang
studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah
melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu
serta menyimpulkannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.2 Kualitas Pendidikan di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Seperti yang telah kita ketahui,
kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari
kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya
harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang,
guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak
diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang
sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar
murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka
ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut,
tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru
berpengalaman yang pensiun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Pendidikan ini menjadi tanggung
jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat
kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin
(12/3/2007).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Presiden memaparkan beberapa langkah
yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:</span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni
meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di
Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam
akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta gender.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan
meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai
rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis
pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk
menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah kelima, pemerintah berencana membangun
infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di
sekolah-sekolah.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran
pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 44 triliun.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi
dalam aplikasi pendidikan.Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat
miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3 Penyebab Rendahnya Kualitas
Pendidikan di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Di bawah ini akan diuraikan beberapa
penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.1 Efektifitas Pendidikan Di
Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendidikan yang efektif adalah suatu
pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan
demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat
meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selama ini, banyak pendapat
beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk
membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil
pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan
pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan
seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat
rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan
diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya
untuk dianggap hebat oleh orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam pendidikan di sekolah menegah
misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa
mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih
rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai
dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di
Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam
menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.2 Efisiensi Pengajaran Di
Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Efisien adalah bagaimana
menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’.
Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk
memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu
jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang
mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang
telah disepakati.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Beberapa masalah efisiensi
pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan
dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan
kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam
peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika kita berbicara tentang biaya
pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus
atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga
berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya
transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita
pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan
biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya
adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang
ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang
mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya,
yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain masalah mahalnya biaya
pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey
lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative
lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalam pendidikan formal di sekolah
menengah misalnya, ada sekolah yang jadwal pengajarnnya perhari dimulai dari
pukul 07.00 dan diakhiri sampai pukul 16.00.. Hal tersebut jelas tidak efisien,
karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti proses pendidikan
formal yang menghabiskan banyak waktu tersebut, banyak peserta didik yang
mengikuti lembaga pendidikan informal lain seperti les akademis, bahasa, dan
sebagainya. Jelas juga terlihat, bahwa proses pendidikan yang lama tersebut
tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informal
untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Yang kami lihat, kurangnya mutu
pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya.
Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di
mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut
benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang
sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran
dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam beberapa tahun belakangan ini,
kita menggunakan sistem pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum
berbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan
aktif, hingga kurikulum baru lainnya. Ketika mengganti kurikulum, kita juga
mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan
terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga amat
disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran
efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Konsep efisiensi akan tercipta jika
keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan
yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkan
keluaran yang optimal. Konsep efisiensi sendiri terdiri dari efisiensi
teknologis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknologis diterapkan dalam
pencapaian kuantitas keluaran secara fisik sesuai dengan ukuran hasil yang
sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai
kepuasan atau harga sudah diterapkan terhadap keluaran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3 Standardisasi Pendidikan Di
Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Jika kita ingin meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran
yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang
akan diambil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Seperti yang kita lihat sekarang
ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat
hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur
oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga
dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi
tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain itu, akan lebih baik jika
kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai
atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya.
Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang
kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus
tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja
tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses
pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi
seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang
studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Penyebab rendahnya mutu pendidikan
di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal
yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat
kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga
jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu
pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Selain beberapa penyebab rendahnya
kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus
beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.1 Rendahnya Kualitas Sarana
Fisik</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk sarana fisik misalnya, banyak
sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan
penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara
laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan
sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri,
tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Data Balitbang Depdiknas (2003)
menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898
siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut
sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami
kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat.
Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi
MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA,
MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.2 Rendahnya Kualitas Guru</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Keadaan guru di Indonesia juga amat
memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai
untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003
yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian
dan melakukan pengabdian masyarakat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bukan itu saja, sebagian guru di
Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut
kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb:
untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk
SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73%
(swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26%
(swasta).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kelayakan mengajar itu jelas
berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang
Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang
berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000
guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di
tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki
pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru
18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Walaupun guru dan pengajar bukan
satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran
merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas,
tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang
menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga
dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.3 Rendahnya Kesejahteraan Guru</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kesejahteraan guru
mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia.
Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun
2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah.
Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru
bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per
jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan
pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada
sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang
pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan adanya UU Guru dan Dosen,
barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu
sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru
dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain
meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi,
dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan
tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak
atas rumah dinas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru
swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan
swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan
Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat
dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan
amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.4 Rendahnya Prestasi Siswa</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dengan keadaan yang demikian itu
(rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian
prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi
fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah.
Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa
Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi
matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam
hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai
negara tetangga yang terdekat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dalam hal prestasi, 15 September
2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah
mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh
dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam
laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara.
Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada
jauh di bawahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Anak-anak Indonesia ternyata hanya
mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali
menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin
karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.5 Kurangnya Pemerataan
Kesempatan Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kesempatan memperoleh pendidikan
masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan
Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4%
(28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka
Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta
siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas.
Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan
sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan
dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah
ketidakmerataan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.6 Rendahnya Relevansi Pendidikan
Dengan Kebutuhan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Hal tersebut dapat dilihat dari
banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak
tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU
sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada
periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing
tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang
Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak
memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan
tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia
kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap
keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.3.3.7 Mahalnya Biaya Pendidikan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pendidikan bermutu itu mahal.
Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus
dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya
pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat
masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang
miskin tidak boleh sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Makin mahalnya biaya pendidikan
sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai
sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan
Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Asumsinya, pengusaha memiliki akses
atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala
pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada
tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi
pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala
Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala
Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab
negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.4 Solusi dari
Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Untuk mengatasi masalah-masalah di
atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pertama, solusi sistemik, yakni solusi
dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan.
Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang
diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam
konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip
antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik,
termasuk pendanaan pendidikan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kedua, solusi teknis, yakni solusi
yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi
ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Maka, solusi untuk masalah-masalah
teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas
sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi
peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan
untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi
solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran,
meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">BAB
III</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">PENUTUP</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.1 Kesimpulan</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Kualitas pendidikan di Indonesia
memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di
negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas,
efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan.
Masalah-masalah lainya yang menjadi penyebabnya yaitu:</span></div>
<ol start="1" style="background-color: cyan;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya sarana fisik,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kualitas guru,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kesejahteraan guru,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya prestasi siswa,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan,</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mahalnya biaya pendidikan.</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Adapun solusi yang dapat diberikan
dari permasalahan di atas antara lain dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta
prestasi siswa.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">The Japan
Industrial Standard (1960) mendefinisikan mutu sebagai keseluruhan sifat atau
kinerja yang benar yang menjadi sasaran optimasi untuk menentukan apakah sebuah
produk atau jasa dapat memenuhi tujuan penggunaannya.<br />
The European Organization for Quality Control (1988) mutu adalah keseluruhan
sifat dan karekteristik produk atau jasa yang berhubungan dengan kemampuannya
untuk memuaskan konsumen.<br />
Mutu produk agribisnis didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan sifat–sifat
khas produk yang tercipta dari kegiatan pengadaan sarana produksi, usahatani,
pengolahan, pemasaran sampai dengan pelayanan purnajual dengan mengelola sifat
mudah busuk, mudah rusak, voluminous dan mengurangi ketergantungan kepada musim
untuk memberikan kepuasan dan memenuhi harapan konsumen.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<h1 style="background-color: cyan; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><span style="color: black; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Model
Penjaminan Mutu</span></h1>
<div style="background-color: cyan; text-align: justify;">
Model penjaminan mutu yang dilakukan BAJAMTU
dalam menjaga kualitas proses pendidikan dan pengajaran di lingkungan
Universitas Gunadarma dilakukan dengan berpedoman pada prosedur, aturan,
kebijakan yang terdapat di setiap Fakultas di Universitas Gunadarma. Kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk
prosedur audit, assessment dan evaluasi yang outputnya diterjemahkan ke dalam
bentuk rekmendasi dan saran perbaikan. Kegiatan audit dilakukan terhadap input/
masukan, sedangkan kegiatan asessment dan evaluasi dilakukan terhadap proses
belajar mengajar serta lulusan.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">INDIKATOR
MUTU</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt -18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A. Menurut Service
Provider</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Indikator mutu
menurut service provider adalah bahwa suatu produk dikatakan bermutu jika
memiliki spesifikasi yang memenuhi standar-standar pabriknya, atau memiliki
jaminan kualitas. Mutu pada versi ni dianggap sebagai mutu sesungguhnya
(quality infact). Dalam institusi-institusi pendidikan di Indonesia misalnya
pemenuhan 8 standar nasional pendidikan sesuai dengan BNSP/PPRI No. 19/2005,
merupakan mutu dalam skala minimal. Artinya jika suatu institusi pendidikan
hanya memenuhi standar pokok sebetulnya belum begitu bermutu, sampai dia mampu
melewati standar-standar pokok tadi dan memberikan yang lebih serta menawarkan
keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki lembaga-lembaga lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Indikator mutu pendidikan
menurut Sistem Pendidikan Nasional, UURI No. 20/2003 tersirat melalui 3
pilar pendidikan, yaitu :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Pemerataan dan perluasan
akses</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Peningkatan mutu,
relevansi dan daya saing</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Penguatan tata kelola,
akuntabilitas dan citra publik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan indikator mutu yang harus ditetapkan oleh
sekolah sebagai service provider adalah :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1. Tersedianya kurikulum
yang relevan dengan tuntutan dunia kerja</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2. Proses belajar mengajar
yang konsisten</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3. Kompetensi guru yang
memadai/sesuai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">4. Sarana dan prasarana
yang mendukung proses pembelajaran</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">5. Mendapat dukungan dari
pemerintah daerah, dan stickholder pendidikan lainnya.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B. Menurut Customer/User</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Suatu institusi pendidikan
yang baik akan selalu berupaya memuaskan para pelanggannya. Dalam dunia
pendidikan, pelanggan, utamanya siswa/mahasiswa sehingga akan terjadi
peningkatan permintaan yaitu membludaknya peminat ke institusi tersebut.
Seorang manager harus mampu menganalisis segala kemungkinan yang ada yang dapat
meningkatkan nilai jual suatu institusi melalui pendekatan-pendekatan tertentu
atau untuk dapat memberikan kepuasan terhadap para pelanggannya, sebuah institusi
pendidikan perlu melakukan berbagai upaya untuk mengexplorasi
kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Dan dalam hal ini strategi menjaga keeratan
hubungan dengan pelanggan cukup berperan. Kebutuhan dan gagasan para siswa atau
mahasiswa merupakan hal yang utama yang perlu diperhatikan oleh seorang manager
pendidikan. Hal lain yang sering terlupakan adalah seorang manager satuan
pendidikan sangat perlu juga untuk memberikan layanan terbaik untuk pelanggan
internal dalam instansinya. Guru merupakan pelanggan internal dalam sebuah
industri jasa pendidikan. Jadi seorang manager perlu menampung keinginan para
guru untuk dapat memuaskan mereka. Kenyamanan kerja sangan berpengaruh terhadap
kinerja seseorang.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Jadi, suatu institusi
pendidikan yang mampu memberikan kepuasan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">,</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> baik kepada para pelanggan internal (guru, ten</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ga pelatih, dan
seluruh pegawainya) maupun kepada para pelanggan externalnya (siswa/mahasiswa,
orang tua, para sponsor pendidikan, serta masyarakat pada umumnya), itulah yang
disebut dengan institusi pendidikan bermutu. Dan ”mutu” sebuah institusi
pendidikan dapat diidentifikasi dari tingkat kepuasan pelanggan yang akan
dengan sangat mudah terlihat dari seberapa banyak peningkatan/penurunan
permintaan akan produk layanan pendidikan pada institusi tersebut. Konsep mutu
di sini merupakan mutu dalam persepsi (quality in perception). Mutu pada
persepsi inilah bahkan perlu mendapat perhatian.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">. a. Total Quality Management
didefinisikan sebagai konsep perbaikan yang dilakukan secara terus menerus,
yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai
kualitas yang ‘exellent’ dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen
(Dipietro,1993;Greg et al,1994). Pengertian TQM secara rinci (Handoko,1998):</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1.
Pengertian Total</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Menunjukkan
bahwa TQM merupakan strategi organisasional menyeluruh yang melibatkan semua
jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang terlibat dalam proses
TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya pengguna
akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok
bahkan personalia yang mendukung.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2.
Pengertian Kualitas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bukan
berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih menekankan pelayanan
kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau manajer
departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat
individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik
demografis, mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan
mungkin tidak sama bagi pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan
kualitas bagi pelanggan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">3.
Pengertian Manajemen</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Mengandung
arti bahwa TQM merupakan pendekatan manajemen, bukan pendekatan teknis
pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat berorientasi pada
manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan
organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi,
orientasi strategic, dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Pengertian
GKM “Gugus Kendali Mutu”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Istilah
Gugus Kendali Mutu (GKM) pertama kali lahir sebagai respon terhadap munculnya
persoalan “krisis produktivitas”. Fenomena ini pertama kali mencuat di dunia
industri yang melibatkan negara-negara industri terutama di Jepang dan Amerika
pada tahun 1970-an dan 1980-an.</span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: cyan; line-height: normal;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Peningkatan
produktivitas bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain
meningkatkan efisiensi di bidang input atau meningkatkan hasil per satuan unit
input yang digunakan dalam proses itu. Efisiensi input bisa dilakukan dengan menekan
biaya produksi terutama biaya tenaga kerja. Namun pendekatan ini diragukan
keberhasilannya karena hal itu akan berarti menurunkan standar hidup buruh,
oleh karenanya jika pendekatan ini dilakukan malah akan menyebabkan kontra
produktif. Pengalaman di Jepang untuk meningkatkan produktivitas ini adalah
dengan mengintroduksi penggunaan robot terutama bagi pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang, berbahaya dan pekerjaan yang kurang disenangi. Namun cara itu
bagi Amerika Utara dianggap akan menyebabkan kehilangan pekerjaan. Munculnya
berbagai persoalan tersebut pada akhirnya membawa solusi dengan memberikan
perhatian pada faktor manusia. Bagaimana mengarahkan karyawan sedemikian rupa
sehingga dapat mencapai kepuasan yang lebih besar, memperoleh motivasi yang
lebih tinggi dan dengan demikian menjadi lebih produktif? Kuncinya terletak
dalam partisipasi karyawan pada semua tingkatan dalam organisasi dalam proses
pengambilan keputusan. Sehingga muncull konsep “Gugus Kendali Mutu” (GKM) atau
disebut juga Quality Control Circle (QCC). Sejalan dengan arus globalisasi,
istilah GKM atau QCC semakin sering digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam upaya menuju Total Quality Management (TQM) atau manajemen kualitas
terpadu. Suatu sistem manajemen kualitas merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manjemen sistem yang bertujuan
menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau
persyaratan tertentu. Istilah Manajemen Mutu/Kualitas dewasa ini lazim dan merupakan
metoda yang biasa digunakan oleh manajer untuk memberikan bukti pengendalian
yang diperlukan untuk memuaskan pelanggan dan kebutuhan pemegang saham. Elemen
yang mendasar dalam manajemen mutu adalah pemecahan masalah, yang keberadaannya
harus dipahami secara sungguh-sungguh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-left: 18pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Persoalannya
adalah bagaimana meyakinkan para karyawan/staf untuk merubah pemikiran dasar
tentang bagaimana harus bekerja, bagaimana keputusan harus diambil, dan
bagaimana mereka harus berinteraksi antara satu dengan yang lain, di dalam
maupun di luar organisasi. Dalam situasi sumberdaya yang sangat terbatas,
padahal komitmennya semakin meningkat diharapkan GKM dapat menjadi salah satu
jawaban untuk masalah tersebut.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">b. <span> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">4M telah diciptakan
dan dilaksanakan Kualitas eksklusif itu Continuous Improvement (CQI) Program
seluruh perusahaannya. Ini adalah landasan keberhasilan perusahaan kami. Ini
bukan program yang hanya dibahas. Kami percaya di dalamnya dan kita
melakukannya. Ini merupakan komitmen jangka panjang yang besar dari perusahaan kami
dan pelanggan kami mendapatkan keuntungan yang besar. 4M telah menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk mengukur dan menjamin kualitas layanan kami,
personel kami dan produk kami.<br />
<br />
Dalam industri kami, tujuan cacat nol</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> </span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">(zero
defects</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">)
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">adalah tidak realistis karena sifat dari bisnis,
bagaimanapun, tergantung sepenuhnya pada motivasi, ketergantungan, dan kinerja
harian dari angkatan kerja. Kualitas yang konsisten membersihkan dengan
perbaikan terus menerus terukur adalah realistis dan sedang dicapai. Ini melibatkan:<br />
<br />
* CQI - (Peningkatan Mutu Berkelanjutan)<br />
* Palm Berbasis Pemeriksaan<br />
* Pelanggan Panggilan Program<br />
* Laporan untuk Manajemen<br />
* Jadwal Proyek Kerja Komputerisasi Bulanan<br />
* Quality Control / Customer Service Representative<br />
* Survei Kinerja Tinjauan Pelanggan<br />
* Layanan Ikrar 4M (One Response Jam Dijamin)<br />
* Keterlibatan Pelanggan - menetapkan kriteria dan
standar pembandingan<br />
* Anggota Tim keterlibatan dengan umpan balik segera -
Pertandingan anggota tim dengan tugas dan spesifikasi<br />
* Pelanggan survei dan audit situs<br />
* Log kekurangan Fasilitas - kran rusak, lampu, dll<br />
* Internal serta audit eksternal<br />
* Laporan untuk Manajemen<br />
* Pemeriksaan skor pengukuran dan pelacakan - analisis
kecenderungan dikembangkan<br />
* Trend laporan omset, keluhan dan / atau permintaan<br />
* Tindakan korektif yang dihasilkan laporan - termasuk
resolusi dan penutupan<br />
<br />
Dukungan Manajemen - Manajemen Operasi, sangat akrab dengan persyaratan
fasilitas klien kami dan tim manajemen di tempat, akan mengarahkan dan
mengelola anggota tim 4M itu. Tim Manajemen 4M Dukungan akan:<br />
<br />
* Bertemu dengan klien secara terjadwal<br />
* Jadilah tersedia 24 / 7<br />
* Membuat inspeksi rutin dan mengkomunikasikan
hasil-hasil<br />
* Melakukan proaktif di lokasi kunjungan<br />
* Bermitra Ulasan Triwulanan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-indent: -13.5pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">c. Total Invilvement</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: cyan; line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 27pt; text-indent: -13.5pt;">
<br /></div>
<span style="background-color: cyan;"></span>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-3572214873916090692012-02-23T01:35:00.001-08:002012-02-23T01:35:39.493-08:00refresh<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR78ES1xdFVMZEJ_W-QJdpKNPC_NMel52GA0unZeWD7cKEZuklAu-wsCN2V1nLerE3oy69GTx78_L5SMe_cigOf4rKXb9b0T33BZCeTPRN7UBgUXZow1Z_ZdbVk5iG4i0Oe5veXBFos_-_/s1600/Foto-0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR78ES1xdFVMZEJ_W-QJdpKNPC_NMel52GA0unZeWD7cKEZuklAu-wsCN2V1nLerE3oy69GTx78_L5SMe_cigOf4rKXb9b0T33BZCeTPRN7UBgUXZow1Z_ZdbVk5iG4i0Oe5veXBFos_-_/s320/Foto-0003.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht7y2BeGA3DiHF4bGlHaeAnfLkuiuUvAE-4OxA2d17iXUK22PMD2phtYShs1ILSHzeMQF2QRO56aeG0ZvbkHYmKZP80uyT2bskjk69I2X3jR628jVC7Fss7x2swPlYkFdvoCbEkU8pWimp/s1600/IMG1748A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht7y2BeGA3DiHF4bGlHaeAnfLkuiuUvAE-4OxA2d17iXUK22PMD2phtYShs1ILSHzeMQF2QRO56aeG0ZvbkHYmKZP80uyT2bskjk69I2X3jR628jVC7Fss7x2swPlYkFdvoCbEkU8pWimp/s1600/IMG1748A.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT-7PxDobphZU-cQQbDhKZKC2QPXDXMJnxV3vFJQd_xXSBty5FvWjFWbrUzrNPlGwfDuWvnK8HsZC1Lr-3-JvTInBFZA5RrdKK5-i-vcoElBkSHNOSUcLzVBNLsmRyKsnurra7ggIFz6kN/s1600/SPM_A0465.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT-7PxDobphZU-cQQbDhKZKC2QPXDXMJnxV3vFJQd_xXSBty5FvWjFWbrUzrNPlGwfDuWvnK8HsZC1Lr-3-JvTInBFZA5RrdKK5-i-vcoElBkSHNOSUcLzVBNLsmRyKsnurra7ggIFz6kN/s320/SPM_A0465.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAsfzHxduHEexy8OmKWBg5IrJFPqqMHknZwbtrpoNhP552dW0BFA0E1HHAY1qz9gvVFavKSp5lGeU8L3Krdn4CcdZnNhYhX3Mu4VtYKj8uiTXme-dEbOPtXWrkJSarWeV5UHYGIv90IQZ_/s1600/SPM_A0470.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAsfzHxduHEexy8OmKWBg5IrJFPqqMHknZwbtrpoNhP552dW0BFA0E1HHAY1qz9gvVFavKSp5lGeU8L3Krdn4CcdZnNhYhX3Mu4VtYKj8uiTXme-dEbOPtXWrkJSarWeV5UHYGIv90IQZ_/s320/SPM_A0470.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW0gGTA2U9bkO1KgDlMpcPZf1AvU4D7v62SvbvcJtyMi9mIi4yYHZpOONSPr6Jtx6iqq__yZUO_qCI-oT0tRF2PM06ycm0we0f1I9Ep28v2-yvbwQkBpx4KrubaGzbovwJ63DnCTkrhAi0/s1600/SPM_A0473.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW0gGTA2U9bkO1KgDlMpcPZf1AvU4D7v62SvbvcJtyMi9mIi4yYHZpOONSPr6Jtx6iqq__yZUO_qCI-oT0tRF2PM06ycm0we0f1I9Ep28v2-yvbwQkBpx4KrubaGzbovwJ63DnCTkrhAi0/s320/SPM_A0473.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_E6OVCS84-ELJy3EUHupDQgAG5_b7gc6vZQPcV7Dlnnm_vg01tEI7fM75cF0U2rRMm6i0BClGYDkjOcWLPJlyIyUsA_ERQfVdskDBi7rOeZJeM2efgjnHi0Xe6ZxT9XHT2MUxygPsqs_/s1600/SPM_A0474.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_E6OVCS84-ELJy3EUHupDQgAG5_b7gc6vZQPcV7Dlnnm_vg01tEI7fM75cF0U2rRMm6i0BClGYDkjOcWLPJlyIyUsA_ERQfVdskDBi7rOeZJeM2efgjnHi0Xe6ZxT9XHT2MUxygPsqs_/s320/SPM_A0474.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuhir_bKzD1nSst_zRvxKhVosQoMy7O7so5LSqz9vEKnELgFcsmVuXGtRXyrXwOr46SweOT_gQ0fX2zbYHNCfrmbSL-NyNrzjcEOCTrkxizq63-YMFZ_sOAZvbNTycI_Megxc72MdpN8bg/s1600/SPM_A0478.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuhir_bKzD1nSst_zRvxKhVosQoMy7O7so5LSqz9vEKnELgFcsmVuXGtRXyrXwOr46SweOT_gQ0fX2zbYHNCfrmbSL-NyNrzjcEOCTrkxizq63-YMFZ_sOAZvbNTycI_Megxc72MdpN8bg/s320/SPM_A0478.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7CT5VO5KespZ0ULkU_CX9QuuiYB9W4vIOnXExkOysgRWP2SoIANdlhfulTiuzNFi68JUcWiB1U1M5KDgSlK7AH1A5pJ3Jvwx6YE0cHmW95Lm0RB2zEm3FRFY0jR1nEE_mYr_jYOWqeJ82/s1600/SPM_A0486.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7CT5VO5KespZ0ULkU_CX9QuuiYB9W4vIOnXExkOysgRWP2SoIANdlhfulTiuzNFi68JUcWiB1U1M5KDgSlK7AH1A5pJ3Jvwx6YE0cHmW95Lm0RB2zEm3FRFY0jR1nEE_mYr_jYOWqeJ82/s320/SPM_A0486.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl2-A2TgJUk1bHulhLsip16-O7inV9AEmCTChL82_aEDz39fpWTXdjKXHHXa-SYrGiLEqQ91PimPHyFmbldZiymmOMItP3ELNSp3lxIPhmRI_Il5MezN-4ryIhP4UWeAaNlYpe-CWrZyJ2/s1600/SPM_A0523.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl2-A2TgJUk1bHulhLsip16-O7inV9AEmCTChL82_aEDz39fpWTXdjKXHHXa-SYrGiLEqQ91PimPHyFmbldZiymmOMItP3ELNSp3lxIPhmRI_Il5MezN-4ryIhP4UWeAaNlYpe-CWrZyJ2/s320/SPM_A0523.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGdfgNZgDb1yCVLvSru9HdLldjqhfInEHstnokEOBSONmlZlrjSNBdmeBzYLHkB9lkLxBVe9gaxAvaApAebhutJgXsXDmtBVUUUGsi5YWebj_NG-PAohXLCi4ujwR_R1X57yEDWF3d2dmF/s1600/SPM_A0525.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGdfgNZgDb1yCVLvSru9HdLldjqhfInEHstnokEOBSONmlZlrjSNBdmeBzYLHkB9lkLxBVe9gaxAvaApAebhutJgXsXDmtBVUUUGsi5YWebj_NG-PAohXLCi4ujwR_R1X57yEDWF3d2dmF/s320/SPM_A0525.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-X5QRdejQ0L7ZFGE8sqPWA5DQ1Tw5talx1DsT-WsaL7DtegYwXZI2fjKVrIja6I2M00BxVZDcbk7mcG5mduAWngTC6wPy014aD595AEcCsV6YRwKUnbdjLvG9uFW16i1dMZqHz1X8NnFN/s1600/SPM_A0526.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-X5QRdejQ0L7ZFGE8sqPWA5DQ1Tw5talx1DsT-WsaL7DtegYwXZI2fjKVrIja6I2M00BxVZDcbk7mcG5mduAWngTC6wPy014aD595AEcCsV6YRwKUnbdjLvG9uFW16i1dMZqHz1X8NnFN/s320/SPM_A0526.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjedT1o7wZkV4zbJMmf3zkQNVJAys06SANr8GjBXJyrXtF_hBwLLqn7J8aBdEdPpA5LrzQzgCWGPi16dxP2mcUGflWlO11os0LmoMg6k_VbNAj5VnvVS_F1VTBpjcSAKvq-cUhL14AgqrM9/s1600/SPM_A0529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjedT1o7wZkV4zbJMmf3zkQNVJAys06SANr8GjBXJyrXtF_hBwLLqn7J8aBdEdPpA5LrzQzgCWGPi16dxP2mcUGflWlO11os0LmoMg6k_VbNAj5VnvVS_F1VTBpjcSAKvq-cUhL14AgqrM9/s320/SPM_A0529.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjoNKtORYEibQ_abBEylUnZYfYFis_vBbnj451HoPhYHheh7CLTuBzlQUKJYm6BiO6f9xKHof3cPuIx1I_UlwdXREWRmgAfb4-cbxryY0r_W9Iu275Idiz_XT0sxma2c74PShEM20NS-f_/s1600/SPM_A0533.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjoNKtORYEibQ_abBEylUnZYfYFis_vBbnj451HoPhYHheh7CLTuBzlQUKJYm6BiO6f9xKHof3cPuIx1I_UlwdXREWRmgAfb4-cbxryY0r_W9Iu275Idiz_XT0sxma2c74PShEM20NS-f_/s320/SPM_A0533.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3WyX76tt-eGiX-7_Fq2dch4LCXfr4ExAqRGIFj7PUe4j4Ijmz9aLxVaoMHtgIX64tHnYJvq4bAyoIWxVIIIR8-n9nD0Y7muCrV-NR1j7NF-E35tTWpjMnIPx16F-ZP8sN0S6aekJBE1M/s1600/SPM_A0557.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ3WyX76tt-eGiX-7_Fq2dch4LCXfr4ExAqRGIFj7PUe4j4Ijmz9aLxVaoMHtgIX64tHnYJvq4bAyoIWxVIIIR8-n9nD0Y7muCrV-NR1j7NF-E35tTWpjMnIPx16F-ZP8sN0S6aekJBE1M/s320/SPM_A0557.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6P_WmsHe0ksOGIflBbUdM6z511rV1MXwmvVtMF8fDhgbLJmZNARVauh5sFjbjAuhyphenhyphennFstl7r1lXJ4pne4yAKB5vQu6UEf5zzDSBhh-nfGC2gI_TGV0r5s-PqD2UoiNuCR6r2wSXoiiW4B/s1600/SPM_A0578.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6P_WmsHe0ksOGIflBbUdM6z511rV1MXwmvVtMF8fDhgbLJmZNARVauh5sFjbjAuhyphenhyphennFstl7r1lXJ4pne4yAKB5vQu6UEf5zzDSBhh-nfGC2gI_TGV0r5s-PqD2UoiNuCR6r2wSXoiiW4B/s320/SPM_A0578.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRJUFmFi4uU6aAEPbxP7_Mu99erMhS2aA6ASDNSuSgR_7QPI5M79vFCxYXtbQsDcm4dIjVNJ0VMqeJGvm8wPGBpmJFsoOkiCe5r8W8Aj62iGHpz1dCjC83zL6GADqA0KIh_KeoMc3OD78/s1600/SPM_A0581.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinRJUFmFi4uU6aAEPbxP7_Mu99erMhS2aA6ASDNSuSgR_7QPI5M79vFCxYXtbQsDcm4dIjVNJ0VMqeJGvm8wPGBpmJFsoOkiCe5r8W8Aj62iGHpz1dCjC83zL6GADqA0KIh_KeoMc3OD78/s320/SPM_A0581.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_PW6nSwPDXlgWOYspAbHQ18YnwxUVi0ORETETKImjh-OvkBZBeaHbyCI6AX_8Wi9mpmjpCXRhGNe3r9dKFA6MNkj_5SZvwUcIk7FtHeiC8oq6kWC2PnmJgBYV66lGDhybJ5urEpnrdwA/s1600/SPM_A0586.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_PW6nSwPDXlgWOYspAbHQ18YnwxUVi0ORETETKImjh-OvkBZBeaHbyCI6AX_8Wi9mpmjpCXRhGNe3r9dKFA6MNkj_5SZvwUcIk7FtHeiC8oq6kWC2PnmJgBYV66lGDhybJ5urEpnrdwA/s320/SPM_A0586.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgednfTrZb5j9Z_LEXawFDRJ8IL-kghHxmF9SHmt3nPtLi9Ad_hGCsKVvLSp48H2uhDpPxhJ_dO52LQ7zII3QwPAq3X54ETXub1ibpJ0Gdc3r2MpdR9pHPOigTYqgtvscGWwJ5d4rEbfJN8/s1600/SPM_A0602.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgednfTrZb5j9Z_LEXawFDRJ8IL-kghHxmF9SHmt3nPtLi9Ad_hGCsKVvLSp48H2uhDpPxhJ_dO52LQ7zII3QwPAq3X54ETXub1ibpJ0Gdc3r2MpdR9pHPOigTYqgtvscGWwJ5d4rEbfJN8/s320/SPM_A0602.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2nQQwc7Zluz3xGqxGzgkPjR1qEv1kqA5A4W0W80tVWVxHdbUy4ZDWiVPAE0uHEdKX_-JEGMh2bUXD5haFZq1zwlq-VR8Jp2BPrlUZR9z0SaBA5bfKNU0MZsMWTfI2tw77xQL_mmvKoqj/s1600/SPM_A0622.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE2nQQwc7Zluz3xGqxGzgkPjR1qEv1kqA5A4W0W80tVWVxHdbUy4ZDWiVPAE0uHEdKX_-JEGMh2bUXD5haFZq1zwlq-VR8Jp2BPrlUZR9z0SaBA5bfKNU0MZsMWTfI2tw77xQL_mmvKoqj/s320/SPM_A0622.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlbYw-0DUjORmS9portNw8Fj0vrkh1kzWyouqEh9S3ENPIG7LQH2c9TDZ30xm0_FkHh9qsKLnfbHtQY6AFSABF3xJi7CJDD3OFLYpzsUpX7L_ItEzLKb_E-YDx7Y272hQJdwXldlck0X45/s1600/SPM_A0626.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlbYw-0DUjORmS9portNw8Fj0vrkh1kzWyouqEh9S3ENPIG7LQH2c9TDZ30xm0_FkHh9qsKLnfbHtQY6AFSABF3xJi7CJDD3OFLYpzsUpX7L_ItEzLKb_E-YDx7Y272hQJdwXldlck0X45/s320/SPM_A0626.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwl61Q3iR6tDIZ-QD-YAEnnm1e0LNtWvORwIIyw475sENjuDMu3v_splL6WSjxk4rZaT_-R29oRmxIkhY1bhWqs3TAAhKcPc5jtC8O5Lt7cFStbthUPRSernNdcM6ino7YTKGdBJkbUFf/s1600/SPM_A0646.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHwl61Q3iR6tDIZ-QD-YAEnnm1e0LNtWvORwIIyw475sENjuDMu3v_splL6WSjxk4rZaT_-R29oRmxIkhY1bhWqs3TAAhKcPc5jtC8O5Lt7cFStbthUPRSernNdcM6ino7YTKGdBJkbUFf/s320/SPM_A0646.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieD2i7XkCVMK3Y-4fiMa__i5ARNoaIIFTWaleMWPNkM6aGMCCEQ4JYXC-5ioX9TQMpkFxbZnpyTHpizN6IkiTePadSJozKrIG3oAJyYEbNHEovwDgfA6p-nZKZ4FN7WJIllPbdQQHaT-fb/s1600/SPM_A0647.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieD2i7XkCVMK3Y-4fiMa__i5ARNoaIIFTWaleMWPNkM6aGMCCEQ4JYXC-5ioX9TQMpkFxbZnpyTHpizN6IkiTePadSJozKrIG3oAJyYEbNHEovwDgfA6p-nZKZ4FN7WJIllPbdQQHaT-fb/s320/SPM_A0647.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRCx-QlitagmKJLiCc2Jo7he-ic_yXLaYiTLgJXuPONX7z-574ZWkUYPZgzm2XVX74KAoD9zrn0fEZ3WL7W5d3gGYzitQsCMlvdQ5BMiu-gWo888CSS0ahXE0cn26Uq644MvhYmqUIFXbm/s1600/SPM_A0658.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRCx-QlitagmKJLiCc2Jo7he-ic_yXLaYiTLgJXuPONX7z-574ZWkUYPZgzm2XVX74KAoD9zrn0fEZ3WL7W5d3gGYzitQsCMlvdQ5BMiu-gWo888CSS0ahXE0cn26Uq644MvhYmqUIFXbm/s320/SPM_A0658.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg6KIC0hkw2c3o85s-j95OAm_hVND1rdRMtsD1M54SRJU7x3RTmBaOUiVKCsHPdqQjltIFFQ1qegjWtEouu-KcWIh7kSLCJ5Ht6wTR8jQhKzY2Vu4NP9SrVobG2Lyyw0bG10kpG2I8tCN6/s1600/SPM_A0666.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg6KIC0hkw2c3o85s-j95OAm_hVND1rdRMtsD1M54SRJU7x3RTmBaOUiVKCsHPdqQjltIFFQ1qegjWtEouu-KcWIh7kSLCJ5Ht6wTR8jQhKzY2Vu4NP9SrVobG2Lyyw0bG10kpG2I8tCN6/s320/SPM_A0666.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju3-Qo-JSZo0vqyClT4EXzCbyGNSGXmTXACgTybSTLRziMDa6l2x-AXX8Zam4KCxfZ0a0UtLGgkV8tuiDxizgntsyYkLghkod9qnKnghky9_uxNRlMx_7YMFNyr3hUixfeRqJTLKbYYCzk/s1600/SPM_A0667.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju3-Qo-JSZo0vqyClT4EXzCbyGNSGXmTXACgTybSTLRziMDa6l2x-AXX8Zam4KCxfZ0a0UtLGgkV8tuiDxizgntsyYkLghkod9qnKnghky9_uxNRlMx_7YMFNyr3hUixfeRqJTLKbYYCzk/s320/SPM_A0667.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeLKaxXfps08yBy-RFKlVrx8dnj5HfOq49jz5-eKrl6D8YEEFYMypOCwRICUK0Xum_Q-MtBlWNEAyG9oXb4zQhQKg03q9h_HmIanohVWU9r99ML4dplp83TBLiw6wdgsUD8X2WpcDS_VIC/s1600/SPM_A0668.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeLKaxXfps08yBy-RFKlVrx8dnj5HfOq49jz5-eKrl6D8YEEFYMypOCwRICUK0Xum_Q-MtBlWNEAyG9oXb4zQhQKg03q9h_HmIanohVWU9r99ML4dplp83TBLiw6wdgsUD8X2WpcDS_VIC/s320/SPM_A0668.jpg" width="320" /></a></div>
<br />kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-55943855155231816612012-02-14T21:52:00.000-08:002012-02-14T21:52:17.767-08:00idul fitri<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdLdk2pLfaMFRHSPf5VnKkolgKkgPN90hx50Um4H7v0j_S4AuIejgcDhgf6jMenvwAAqQS6J0ykhC7LeZaDCGt5wW4goNwZ2xnCkN8-GMd7XOGDNG92L0vQfaXWuTF8i7AmhiTJ_6nRH4T/s1600/297123_1714266635795_1812087597_1112396_6644948_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdLdk2pLfaMFRHSPf5VnKkolgKkgPN90hx50Um4H7v0j_S4AuIejgcDhgf6jMenvwAAqQS6J0ykhC7LeZaDCGt5wW4goNwZ2xnCkN8-GMd7XOGDNG92L0vQfaXWuTF8i7AmhiTJ_6nRH4T/s320/297123_1714266635795_1812087597_1112396_6644948_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-40164288615891938952012-02-13T21:13:00.000-08:002012-02-13T21:13:02.213-08:00Pengertian Paradigma<div style="color: magenta; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
A. Pengertian Paradigma.<br /><br /><br />Jika mengikuti pendapat Kuhn, bahwa ilmu pengetahuan itu terikat oleh ruang dan waktu, maka sudah jelas bahwa suatu paradigma hanya cocok dan sesuai untuk permasalahan yang ada pada saat tertentu saja. Sehingga apabila dihadapkan pada permasalahan berbeda dan pada kondisi yang berlainan, maka perpindahan dari satu paradigma ke paradigma yang baru yang lebih sesuai adalah suatu keharusan.Sebagaimana dalam ilmu-ilmu sosial yang berparadigma ganda, usaha-usaha dalam menemukan paradigma yang lebih mampu menjawab permasalahan yang ada sesuai perkembangan zaman terus dilakukan.<br />Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah :<br />1. Cara memandang sesuatu.<br />2. Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.<br />3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan atau mendefinisikan sutau study ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.<br />4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.<br />Istilah paradigma ilmu pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn melalui bukunya yang berjudul” The Structur of Science Revolution ”. Kuhn menjelaskan paradigma dalam dua pengertian. Di satu pihak paradigma berarti keseluruan konstelasi kepercayaan, nilai, teknik yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat ilmiah tertentu. Di pihak lain paradigma menunjukan sejenis unsur pemecahan teka-teki yang kongkrit yang jika digunakan sebagai model, pola, atau contoh dapat menggantikan kaidah-kaidah yang secara eksplisit sebagai menjadi dasar bagi pemecahan permasalahan dan teka-teki normal sains yang belum tuntas.<br />Paradigma merupakan elemen primer dalam progress sains. Seorang ilmuan selalu bekerja dengan paradigma tertentu, dan teori-teori ilmiah dibangun berdasarkan paradigma dasar. Melalui sebuah paradigma seorang ilmuan dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang lahir dalam kerangka ilmunya, sampai muncul begitu banyak anomali yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kerangka ilmunya sehingga menuntut adanya revolusi paradigmatik terhadap ilmu tersebut. Menurut Khun, ilmu dapat berkembang secara open-ended ( sifatnya selalu terbuka untuk direduksi dan dikembangkan).Kuhn berusaha menjadikan teori tentang ilmu lebih cocok dengan situasi sejarah dengan demikian diharapkan filsafat ilmu lebih mendekati kenyataan ilmu dan aktifitas ilmiah sesungguhnya. Menurut Kuhn ilmu harus berkembang secara revolusioner bukan secara kumulatif sebagaimana anggapan kaum rasonalis dan empiris klasik sehingga dalam teori Kuhn, faktor sosiologis historis serta psikologis ikut berperan.<br />Paradigma membantu seseorang dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.<br />Secara singkat pradigma dapat diartikan sebagai ” keseluruhan konstelasi kepercayaan, nilai dan teknik yang dimiliki suatu komunitas ilmiah dalam memandang sesuatu (fenomena)”.<br />B. Tahap – tahap Perkembangan Ilmu ( Progress Sains ).<br />Skema progress sains menurut Khun adalah sebagai berikut :<br />Pra paradigma - Pra Science - Paradigma Normal Science - Anomali - Krisis Revolusi - Paradigma Baru - Ekstra Ordinary Science- Revolusi.<br />Tahap – tahap perkembangan ilmu dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :<br />1. Tahap Pra paradigma & Pra Science.<br />Pada stage ini aktivitas-aktivitas ilmiah pada stage ini dilakukan secara terpisah dan tidak terorganisir sebab tidak ada persetujuan tentang subjeck matter, problem-problem dan prosedur di antara para ilmuwan yang bersaing, karena tidak adanya suatu pandangan tersendiri yang diterima oleh semua ilmuan tentang suatu teori (fenomena). Dari sejumlah aliran yang bersaing, kebanyakan mereka mendukung satu atau lain varian dalam teori tertentu dan di samping itu ada kombinasi dan modifikasi lain yang masing-masing aliran mendukung teorinya sendiri-sendiri. Sehingga sejumlah teori boleh dikatakan ada sebanyak jumlah pelaksanaannya di lapangan dan setiap ahli teori itu merasa wajib memulai dengan yang baru dan membenarkan pendekatannya sendiri. Hal semacam ini berlangsung selama kurun waktu tertentu samapai suatu paradigma tunggal diterima oleh semua aliran yang dianut ilmuan tersebut dan ketika paradigma tunggal diterima, maka jalan menuju normal science mulai ditemukan.<br />Dengan kemampuan paradigma dalam membanding penyelidikan, menentukan teknik memecahkan masalah, dan prosedur-prosedur riset, maka ia dapat mengatasi ketergantungan observasi pada teori.<br /><br /><br />2.Tahap Paradigma Normal Science.<br />Para tahap ini, tidak terdapat sengketa pendapat mengenai hal-hal fundamental di antara para ilmuan sehingga paradigma tunggal diterima oleh semuanya. Paradigma tunggal yang telah diterima tersebut dilindungi dari kritik dan falsifikasi sehingga ia tahan dari berbagai kritik dan falsifikasi. Hal ini menjadi ciri yang membedakan antara normal science dan pra science.<br />Paradigma yang membimbing eksperimen atau riset ilmiah tersebut didalamnya tercakup :<br />• Komponen tipikal yang secara eksplisit akan mengemukakan hukum-hukum dan asumsi-asumsi teoritis. Contoh, hukum “gerak” Newton membentuk sebagian paradigma Newtonian. Dan hukum “persamaan” Maxwell merupakan sebagian paradigma yang telah membentuk teori elektromagnetik klasik.<br />• Cara yang baku dalam penggunaan hukum-hukum fundamental untuk berba gai tipe situasi.<br />• Instrumentasi dan teknik-tekniknya yang diperlukan untuk membuat agar hukum-hukum paradigma itu dapat bertahan dalam dunia nyata dan di dalam paradigma itu sendiri.<br />• Prinsip metafisis yang sangat umum yang membimbing pekerjaan di dalam suatu paradigma.<br />• Keterangan metodologis yang sangat umum yang memberikan cara pemecahan teka-teki science.<br />Normal science melibatkan usaha terperinci dan terorganisir untuk menjabarkan paradigma dengan tujuan memperbaiki imbangannya dengan alam (fenomena) dengan memecahkan teka-teki science, baik teka-teki teoritis maupun teka-teki eksperimental. Teka-teki teoritis meliputi perencanaan dan mengembangkan asumsi yang sesuai untuk penterapan statu hukum. Teka-teki eksperimental meliputi perbaikan keakuratan observasi dan pengembangan teknik eksperimen sehingga mampu menghasilkan pengukuran yang dapat dipercaya.<br />Dalam tahap normal science ini terdapat tiga fokus bagi penelitian science faktual, yaitu :<br />1. Menentukan fakta yang penting.<br />2. Menyesuaikan fakta dengan teori. Upaya menyesuaikan fakta dengan teori ini lebih nyata ketergantungannya pada paradigma. Eksistensi paradigma itu menetapkan dan menyusun masalah-masalah yang harus dipecahkan; ( seringkali paradigma itu secara implisit terlibat langsung di dalam desain peralatan yang mampu memecahkan masalah tersebut ).<br />3. Mengartikulasikan teori paradigma dengan memecahkan beberapa ambiguitasnya yang masih tersisa dan memungkinkan pemecahan masalah yang sebelumnya hanya menarik perhatian saja.<br />Jika ilmuan gagal memecahkan teka-teki science tersebut maka kegagalan tersebut merupakan kegagalan ilmu itu sendiri bukan kegagalan paradigma. Teka-teki harus ditandai oleh kepastian akan adanya pemecahannya dari paradigma. Teka-teki yang tidak terpecahkan dipandang sebagaikelainan (anomali) bukan sebagai falsifikasi suatu paradigma.<br />Dalam pemecahan teka-teki dan masalah science normal, jika dijumpai problem, kelainan, kegagalan (anomali) yang tidak mendasar, maka keadaan ini tidak akan mendatangkan krisis. Sebaliknya jika sejumlah anomali atau fenomena-fenomena yang tidak dapat dijawab oleh paradigma muncul secara terus menerus dan secara mendasar menyerang paradigma, maka ini akan mendatangkan suatu krisis.<br /><br /><br />3. Krisis Revolusi<br />Sasaran normal science adalah memecahkan teka-teki science dan bukan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang konseptual, yang diikuti dengan munculnya teori-teori baru. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya akan muncul gejala-gejala baru yang belum terjawab oleh teori yang ada. Apabila hal-hal baru yang terungkap tersebut tidak dapat diterangkan oleh paradigma dan anomali antara teori dan fakta menimbulkan problem yang gawat, serta anomali-anomali tersebut secara fundamental menyerang paradigma maka dalam keadaan demikian, kepercayaan terhadap paradigma mulai goyah yang kemudian terjadilah keadaan krisis yang berujung pada perubahan paradigma (revolusi).<br />Anomali dipandang dapat menggoyahkan paradigma jika :<br />1. Menyerang hal-hal yang paling fundamental dari suatu paradigma dan secara gigih menentang usaha para ilmuan normal science untuk mengabaikannya.<br />2. Mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan beberapa kebutuhan masyarakat yang mendesak.<br />Setiap krisis selalu diawali dengan pengkaburan terhadap paradigma yang ada serta pengenduran kaidah-kaidah riset yang normal, sebagai akibatnya paradigma baru (paradigma rival) muncul, setidak-tidaknya sebagai embrio. Krisis dapat diasumsikan sebagai pra kondisi yang diperlukan dan penting bagi munculnya teori-teori baru. Pada tahap ini diantara para ilmuan normal science terjadi sengketa filosofis dan metafisis. Walaupun kemungkinan mereka kehilangan kepercayaan dan kemudian mempertimbangkan beberapa alternatif, mereka tidak meninggalkan paradigma yang telah membawa mereka kedalam krisis begitu saja sampai diterimanya suatu paradigma baru yang berbeda dari paradigma semula.<br />Kuhn beragumentasi bahwa, para penyususn paradigma baru (paradigma rival) hidup di dalam dunia yang berlainan sebab tidak ada argumen logis yang dapat mendemontrasikan superioritas satu paradigma atas lainnya, yang karenanya dapat memaksa seorang ilmuan yang rasional untuk melakukan perpindahan paradigma. Peristiwa perubahan kesetiaan para ilmuan individual dari satu paradigma ke paradigma lain disamakan oleh Kuhn dengan“Gestalt Switch” (perpindahan secara keseluruhan atau tidak sama sekali). Juga disamakan dengan “religious conversion” (pertukaran agama). Tidak adanya alasan logis yang memaksa seorang ilmuan yang melepaskan paradigmanya dan mengambil paradigma yang menjadi rivalnya karena berkenaan dengan adanya kenyataan bahwa :<br />a) Berbagai macam faktor terlibat dalam keputusan seorang ilmuan mengenai faedah suatu teori ilmiah.<br />b) Penyusun paradigma-paradigma yang bersaing menganut berbagai perangkat standar, prinsip metafisik dan lain sebagainya yang berlainan.<br />Oleh karena itu, para pendukung paradigma tidak akan saling menerima premis lawannya dan karenanya masing-masing tidak perlu dipaksa oleh argumen rivalnya. Menurut Kuhn, faktor-faktor yang benar-benar terbukti efektif yang menyebabkan para ilmuan mengubah paradigma adalah masalah yang harus diungkap oleh penyelidikan psikologi dan sosiologi. Karena hal itulah Kuhn dianggap sebagai seorang Relativis.<br />Proses peralihan komunitas ilmiah dari paradigma lama ke paradigma baru yang berlawanan inilah yang dimaksud oleh Kuhn sebagai revolusi science.<br />Oleh karena itu, menurut Kuhn, perkembangan ilmu itu tidak secara komulatif dan evolusioner tetapi, secara revolusioner,yakni membuang paradigma lama dan mengambil paradigma baru yang berlawanan dan bertentangan. Paradigma baru tersebut dianggap dan diyakini lebih memberikan janji atas kemampuannya memecahkan masalah untuk masa depan.<br />Melalui revolusi science inilah menurut Kuhn perkembangan ilmu akan terjadi. Dengan paradigma baru para pengikutnya mulai melihat subjek matter dari sudut pandang yang baru dan berbeda dengan yang semula, dan teknik metodologinya lebih unggul dibanding paradigma klasik dalam memecahkan masalah yang dihadapi.<br />Berdasarkan paradigma baru inilah tradisi ektra ordinari science dilakukan oleh para komunitas ilmuan yang mendukungnya dan sampai pada tahap tertentu dapat meyakinkan para pendukung paradigma klasik tentang keberadaan paradigma baru yang lebih mendekati kebenaran dan lebih unggul dalam mengatasi science di masa depan. Apabila para pendukung paradigma klasik tetap keras kepala terhadap paradigma yang dianutnya dengan berusaha melakukan upaya pemecahan-pemecahan science normal berdasarkan paradigmanya dan berhasil mengatasi permasalahan itu maka revolusi besar dan kemajuan science tidak terjadi. Mereka tetap berada dan terperangkap dalam stage normal science dan tetap sebagai ilmuan biasa.<br />Menurut Kuhn, tidak ada paradigma yang sempurna dan terbebas dari kelainan-kelainan (anomali), sebagai konsekwensinya ilmu harus mengandung suatu cara untuk mendobrak keluar dari satu paradigma ke paradigma lain yang lebih baik, inilah fungsi revolusi tersebut.<br /><br /><br />FILSAFAT SOSIOLOGI RITZER<br /><br />Filsafat Sosiologi<br />( Sosiologi sebagai Ilmu dan Paradigma Sosiologi Menurut Ritzer)<br /><br />Syamsuddin Simmau<br /><br />A. Pendahuluan<br />Diskursus sosiologi sebagai ilmu dan paradigma sosiologi dalam sudut pandang filsafat merupakan hal yang menarik untuk didalami. Sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat memiliki cakupan yang sangat luas, ia meliputi seluruh proses interaksi manusia secara subjektifitas dan intersubjektifitas. Karena itu, wajar jika Pitirim A.Sorokin (1947) menyebutnya superorganic karena sosiologi meliputi seluruh proses interaksi manusia dan hasil dari proses interaksi yang telah dilakukan manusia.<br />Demikian, kiranya cukup beralasan jika paper ini dibatasi pada pembahasan tentang Sosiologi sebagai Ilmu dan Paradigma Sosiologi. Secara garis besar pembahasan ini mendeskripsikan beberapa pendapat mengenai sosiologi sebagai ilmu secara substantif dan juga mengenai tiga paradigma soiologi menurut George Ritzer dan Douglas J. Goodman (2010).<br />Pembahasan ini tidak dimaksudkan untuk kembali merefleksi sosiologi secara historis dari zaman Yunani atau zaman Abdul Rahman Ibnu Khaldun, namun paper ini lebih memusatkan perhatian pada teori-teori sosiologi yang mengacu pada konsep-konsep yang dikembang Ritzer, yang ia sebut sebagai paradigma sosiologi. Paradigma sosiologi dimaksud adalah paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial. Ketiga paradigram tersebut saling berkorelasi dengan grand theorysosiologi sebagai landasan sampai pada teori-teori sosiologi post-modern. Secara gamblang, Ritzer menjelaskan tiga paradigma tersebut dalam bukunya Sosiologi:Ilmu Berparadigma Ganda. Penjelasan mengenai paradigma ini juga dapat dijumpai pada Teori Sosiologi Modern (2010)yang ditulis George Ritzer dan Douglas J. Goodman.<br />Setelah melalui proses presentasi dan diskusi di dalam kelas mata kuliah Filsafat Ilmu yang diampu oleh Dr. Arlina Gunarya, M.Sc, paper ini mengalami penyempurnaan tentang landasan filosofis Ritzer menurut persfektif filsafat ilmu sebagai respon positif terhadap saran dan tanggapan Dr. Arlina serta masukan dari rekan-rekan satu kelas. Karena itu, paper ini menyajikan Jejak Filosofis Ritzer dalam merumuskan pardigma integratif sebagai paradigma baru yang bersifat terbuka.<br /> <br />B. Pembahasan<br />1. Sosiologi sebagai Ilmu<br />Para ilmuwan telah jamak menganggap bahwa filsafat adalah induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum). Pada mulanya, semua ilmu bermula dari filsafat. Demikian pula halnya dengan ilmu tentang masyarakat yang dikenal sebagai sosiologi. Setelah melalui perkembangan, seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, banyak ilmu memisahkan dari dari filsafat.<br />Astronomi (ilmu perbintangan) dan fisika (ilmu alam) merupakan cabang-cabang filsafat yang pertama-tama memisahkan diri dan selanjutnya mengalami perkembangan menuju tujuannya masing-masing. Ilmu kimia, biologi dan geologi kemudian juga memisahkan diri dari filsafat. Kemudian pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu; psikologi dan sosiologi (ilmu yang memperlajari tentang masyarakat).<br />Soerjono Soekanto (1995;4) menjelaskan bahwa seorang ahli filsafat bangsa Prancis bernama Auguste Comte (1798-1957) telah menulis beberapa buku yang berisi pendekatan-pendekatan umum yang digunakan untuk mempelajari masyarakat. Comte berpendapat bahwa ilmu pengetahuan memiliki urutan-urutan tertentu berdasarkan logika dan bahwa setiap penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu untuk mencapai tahapan ilmiah. Karena itu, setiap penelitian tentang masyarakat harus ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri.<br />Comte menggunakan istilah sosiologi yang berasal dari kata Latinsocius yang berarti “kawan” dan kata Yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara”. Dengan demikian, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat. Disini, Comte menekankan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan kemasyarakat umum yang merupakan hasil terakhir daripada perkembangan ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah sosiologi didasarkan pada kemajuan-kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuan lainnya.<br />Sementara itu, George Ritzer & Douglas J. Goodman (2010:5) mengingatkan kembali bahwa sebenarnya sosiologi telah berkembang sejak zaman Yunani. Dan, salah satu hal penting yang patut dicatat adalah bahwa nama Abdul Rahman Ibnu Khaldun yang lahir di Tunisia, Afrika Utara, pada 27 Mei 1332 juga diakui Ritzer sebagai seorang sosiolog, selain pelopor sosiologi seperti; Karl Marx (Jerman), Max Weber (Jerman), Emile Durkheim dan Goorg Simmel. Ritzer memandang bahwa pandangan Ibnu Khaldun tentang masyarakat mirip dengan sosiologi zaman sekarang.<br />Berkaitan dengan penjelasan di atas, dapat dideskripsikan bahwa filsafat dan sosiologi memiliki kedekatan yang erat sebagai ilmu pengatahuan. Jika dikaitkan dengan pandangan Comte yang menegaskan tentang pentingnya tahapan ilmiah dalam melakukan studi tentang masyarakat maka sosiologi secara konsisten juga sekaligus menjadikan filsafat sebagai sebuah pendekatan ilmiah yang menyaratkan metode berfikir ilmiah sebagai landasan penting dalam penelitian dan pendekatan-pendekatan mengenai masyarakat. Artinya, pendalaman tentang sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakatsangat penting dilakukan. Hal ini sejalan dengan pandangan Suryo Ediyono dalam Buku Ajar Filsafat Ilmu (2010: 3) bahwa filsafat sebagai cara berfikir refleksi (mendalam),penyelidikan menggunakan alasan, serta berfikir secara hati-hati.<br />Pitirin A.Sorokin dalam Society, Culture, and Personality (1947:3-7) memiliki pandangan tersendiri mengenai studi tentang masyarakat. Disini Sorokin menggunakan istilah superorganic. Istilah superorganic yang dimaksud adalah sosiologi. Dia berangkat dari penjelasannya bahwasuperorganic sejajar dengan seluruh karsa dan rasa dengan manifestasi-manifestasi yang dikembangkan dengan jelas. Dalam hal ini penomenasuperorganic meliputi bahasa, ilmu pengetahuan dan filsafat, agama, seni rupa, arsitektur, musik sastra, drama, hukum dan etika, moral dan perilaku, pengembangan teknologi, domestikasi, bahkan pelatihan binatang dan sebagainya. Superorganic ditemukan dengan jelas pada interaksi manusia dan produk-produk dari interaksi tersebut.<br />Dengan demikian, jelaslah bahwa sosilogi adalah ilmu tentang masyarakat yang meliputi seluruh interaksi yang terjadi serta produk yang tercipta sebagai hasil dari keseluruhan proses interaksi yang terjadi.<br /><br />2. Paradigma Sosiologi<br />Menurut Ritzer dan Goodman (2010), ada tiga paradigma yang mendominasi sosiologi yang berpotensi untuk mencapai status paradigma. Ketiga paradigma itu adalah paradigma fakta sosial, paradigma definisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.<br /><br />2.1. Paradigma Fakta Sosial<br />Paradigma fakta sosial menggunakan model karya Emile Durkheim terutama dalam karya Durkheim mengenani The Rules of Sociological Method dan Suicide. Menurut Durkheim, fakta sosial atau struktur dan institusi sosial memiliki skala yang luas meliputi tidak hanya pada penomena fakta sosial semata tapi juga memusatkan perhatian pada pikiran dan tindakan individu.<br />Dalam hal ini, teori struktural fungsional dipandang memiliki peran yang signifikan karena cenderung berkarakter stabil sehingga lebih mengacu pada konsesus umum. Sedangkan teori konflik lebih menekankan pada instabilitas (kekacauan) antara fakta sosial dan gagasan mengenai keteraturan dipertahankan melalui aturan dan hukum yang memaksa masyarakat. Teori lain yang termasuk mendukung paradigma ini adalah teori sistem.<br />2.2. Paradigma Definisi Sosial<br />Model yang dominan dalam paradigma fakta sosial adalah teorisocial action karya Max Weber. Karya ini membantu mempelajari cara aktor mendefinisikan situasi sosial mereka. Ia juga membantu dalam mempelajari pengaruh definisi sosial terhadap tindakan sosial dan interaksi yang terjadi selanjutnya.<br />Metode yang cenderung digunakan oleh mereka yang menganut paradigma ini adalah metode observasi ketimbang metode lainnya. Meski demikian metode interview-kuesioner juga menjadi bagian integral dari paradigma ini.<br />Ada beberapa teori yang termasuk dalam paradigma definisi sosial, seperti teori tindakan, interaksionisme simbolik,fenomenologi,etnometologi, dan eksistensialisme.<br />2.3. Paradigma Perilaku Sosial<br />Model dasar yang digunakan paradigma perilaku sosial adalah karya psikolog B.F. Skinner. Karena menurut penganut paradigma ini, masalah pokok sosiologi adalah perilaku individu yang tidak dipikirkan. Paradigma ini mengacu pada pemberian reward dan punishment.<br />Teori yang relevan dengan paradigma ini adalah teoribehaviorisme sosial dan teori pertukaran. Kedua teori ini mendonominasi para penganut paradigma perilaku sosial. Dengan demikian, metode yang sesuai adalah metode eksperimen.<br />2.4. Menuju Paradigma Integratif<br />Berdasar pada ketiga paradigma fakta sosial, definisi sosial dan perilaku sosial, Ritzer mengajukan gagasan tentang paradigma sosial integratif. Menurutnya, model paradigma ini mampu menjelaskan kesatuan realitas makro objektif, seperti birokrasi, realitas makro subjektif seperti nilai, fenomena mikro objektif seperti polainteraksi, dan fakta mikro objektif seperti proses konstruksi realitas. Dalam hal ini, Ritzer mekankan perlunya penerapan ketiga paradigma sosiologi sebagai paradigma integratif yang saling berkorelasi satu dengan lainnya. Meskipun Ritzer menawarkan paradigma integratif sebagai jalan keluar atas “kekacauan” kebuntuan teori-teori sosial nama tetap membuka ruang terhadap lahirnya paradigma-paradigma baru.<br />Dalam pandangan Ritzer, kini sosiologi berada pada tahap krisis karena terjadinya chaos teori-teori sosiologi modern, bahkan post modern. Meski demikian, tidak pupus harapan bahwa meskipun teori-teori sosiologi kini sedang berada pada situasi chaos namun, tetap saja ada peluang untuk lahirnya ide-ide baru yang akan melahirkan teori-teori yang berkontribusi penting pada sosiologi.<br />2.5. Dari Heraklitus hingga Ritzer: Menyusuri Jejak Paradigma Integratif Ritzer<br /> Telah disampaikan sebelumnya bahwa meskipun Ritzer menawarkan paradigma integratif sebagai paradigma baru yang dipandang mampu menjadi paradigma yang lebih komprehensif dalam membahas masalah sosial, namun Ritzer tetap membuka ruang bagi lahirnya paradigma baru, karena ia memandang paradigma sosiologi saat ini berada pada masachaos.<br /> Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa Ritzer menjadikan pemikiran Thomas Khun (1922-1996) sebagai landasan paradigma sosial yang ia bangun. Menurut Khun (Yuana, 2010:373) bahwa terjadi revolusi intelektual yang membalikkan perjalanan panjang jalur filsafat konservatif. Periode “normal” ditandani dengan tingkat independensi dan objektifitas rendah, dan lebih banyak menyetujui asumsi dan hasil yang sudah diharapkan. Selama periode “normal” ini, jika terjadi anomali hasil penelitian atau hasil di luar dari yang diharapkan, hasil ini akan dikesampingkan dan dianggap tidak relevan atau sebagai masalah yang akan diselesaikan lain waktu.<br /> Menurut Khun, incommensurability (ketidakproporsionalan) yang menolak bahwa ilmu pengetahuan bergerak maju ke arah kebenaran hakiki. Kejadian penolakan paradigma lama, menurut Khun, untuk menerima hal yang baru justru meniadakan kemungkinan perbandingan. Karena itu, Khun berpendapat bahwa pandangan ilmuwan terhadap dunia mengalami perubahan yang ekstrim dengan munculnya paradigma baru sehingga tidak dapat dibandingkan secara kuantitatif dan kualitatif dengan paradigma lama. Khun mencontohkan bahwa Copernicus mengemukakan pandangannya tentang astronomi, yaitu zaman dimana bumi mengelilingi matahari yang dikenal dengan teori heliosentris. Sejak itu, pandangan tentang semesta benar-benar mengalami perubahan karena paradigma lama yang memandang matahari yang mengelilingi bumi tergantikan dengan paradigma baru yang mengatakan bahwa bumilah yang mengelilingi matahari. Selanjutnya paradigma heliosentris mendapat dukungan kuat dari Galileo Galilei(1564-1642) dengan penemuan teleskop.<br /> Teori Khun dapat dilukiskan dengan diagram (Ritzer, 2010:A-12) berikut:<br /> Paradigma I Ilmu Normal Aanomali Krisis Revolusi Paradigma II<br /> Dengan demikian, setiap paradigma akan terus mengalami perubahan setelah melalui proses seperti yang digambarkan pada diagram di atas. Berangkat dari diagram di atas, Ritzer tetap membuka ruang untuk ide-ide baru bagi lahirnya paradigma yang baru pula.<br /> Selain Khun, pemikiran Pierre Bourdieu (Ritzer,2010: A-7) yang menginginkan sosiologi sebagai refleksi juga melandasi pikiran Ritzer.Bourdieu menolak pemisahan metateori dari apek studi sosiologi lainnya.Bourdieu yakin bahwa sosiolog akan mampu terus menerus bersikap refleksi ketika melakukan analisis sosiologis. Proseses refleksi sosiolog jelas membuka peluang-peluang baru terhadap paradigma baru. Hal inilah yang mendasari Ritzer untuk mengelompokkan paradigma sosiologi dalam tiga paradigma menuju paradigma integratif.<br /> Nama lain, yang hidup sezaman dengan Ritzer, Jacques Derrida(1930-2004), rupanya juga mendasari pemikiran Ritzer. Derrida dikenal dengan teori dekonstruksi yang menyatakan bahwa interpretasi sangat memungkinkan terjadinya perbedaan antara pemberi tanda dengan penerima tanda, yang artinya objektifitas interpretasi menjadi tidak mungkin. Teori dekonstruksi Derrida cenderung mendekonstruksi pemikiran “mapan”. Pemikiran Derrida berlandas pada filsafat Saussure tentang strukturalisme bahasa dengan artian bahwa sebuah tanda (sign) yang dibangun oleh hubungannya dengan tanda-tanda lain, sekaligus perbedaan dengan tanda-tanda lain dalam sebuah sistm konsep.<br /> Nama Burrhus Frederic Skinner (1904-1990) yang merupakan seorang filsuf psikologi tentu tidak dapat dilepaskan dari paradigma integratif tawaran Ritzer. Korelasi pikiran dua tokoh ini sangat erat. Skinner merupakan filsuf Prancis beraliran filsafat behaviorismeradikal. Skinner menerapkan filsafatnya bukan hanya pada level individu, tapi juga pada level masyarakat berupa ide teknologi perilaku (cultural technology) yang mampu melakukan rekayasa kebudayaan (cultural engineering) untuk melancarkan revolusi kebudayaan, sebagaimana yang Skinner sebut sebagai Darwinisme Sosial. Karena rekayasa kebudayaan memiliki peluang besar terjadi dalam sistem sosial maka dengan sendirinya akan terjadi perubahan terus menerus, sebagaimana disebut Charles Darwin dengan teori evolusinya.<br /> Andaikan Ritzer “malu-malu” menyebut nama Jean Paul Sartre(1905-1980) maka tentulah Ritzer mengabaikan asaz kebebasan manusia untuk terus melakukan pergerakan dalam menjalani kehidupannya. Tentu saja, jika merujuk pada paradigma integratif yang tetap membuka ruang pada terciptanya paradigma baru maka pikiran Sartre patut diperhitungkan sebagai bagian yang berperan dalam pemikiran Ritzer.<br /> Menurut Sartre, tidak pernah ada yang memaksa manusia. Manusia selalu dihadapkan pada pilihan dalam setiap aspek kehidupannya. Jadi manusia selalu memiliki pilihan walaupun konsekwensinya adalah kematian. Karenanya kebabasan manusia untuk memilih tidak pernah hilang.<br /> Meskipun pemikiran Ritzer tidak terang-terangan mengatakan bahwa filsafat pragmatisme John Dewey (1859-1952), namun pemikiran Dewey, khususnya dalam menentukan kebenaran yang harus melalui proses pengujian ilmiah jelas mendasari pikiran Ritzer.<br /> Dewey mengemukakan lima langkah pencarian kebenaran, yaitu:Pertama, kondisi kebiasaan yang menjadi pengetahuan tiba-tiba berubah. Saat itu, pikiran akan segera bekerja untuk mencari penjelasan. Kedua,pencarian unsur-unsur dari situasi untuk merumuskan permasalahan yang ada. Ketiga, penyusunan dugaan-dugaan atau hipotesis secara kreatif yang mungkin menjadi jawaban terhadap persoalan yang disusun pada uraian kedua. Keempat, pengidentifikasian hipotesis dan pencarian urutan tingkat kebenarannya. Kelima, pengujian untuk menentukan hal manakah yang benar.<br /> Karena pencarian kebenaran harus terus diuji sesuai tahapan Dewey maka setiap perubahan membutuhkan penjelasan ilmiah. Pada saat bersamaan, pencarian kebenaran tersebut jelas mengalami pergerakan yang terus berlangsung. Dengan demikian, pencarian kebenaran dimaksud berpotensi melahirkan paradigma baru sebagai jawaban atas pencaraian kebenaran yang dilakukan.<br /> Pikiran Ritzer yang dituangkan dalam McDonaldisasi Masyarakat (McDonaldization of Society) jelas berhubungan secara historis filosofis dengan Karl Marx. Kalau Ritzer menyoroti tentang “overrasionalitas” pada perusahaan cepat saji seperti McDonald sementara Karl Marx menjelaskan pola kerja kapitalisme dalam hubungan pekerja dan majikan, yang dinilai Marx sebagai pola kerja yang tidak seimbang dalam memperoleh keuntungan.<br /> Sementara itu, teori evolusi Charles Robert Darwin (1809-1892) yang menekankan bahwa alam ini memiliki mekanisme yang mengatur bahwa siapakah yang selamat dan terus hidup dan siapakah yang harus mati, yang ia sebut seleksi alam. Selanjutnya Darwin mengatakan bawah setiap organ, mengalami perubahan sedikit demi sedikit yang ia sebut evolusi. Dengan demikian, pikiran Thomas Khun yang mewarnai pikiran paradigma Ritzer jelas memiliki landasan evolusi Darwin. Hanya saja, Darwin lebih menekankan pada evolusi organ sementara Khun dan Ritzer pada perubahan yang puncaknya mengalami revolusi sehingga dibutuhkan paradigma baru.<br /> Penganut teori evolusi lainnya, Henri Louis Bergson (1859-1941) dengan sendirinya juga menjadi dasar lahirnya paradigma-paradigma baru. Bergson berpendapat bahwa kejadian alam semesta ini adalah hasil dari interaksi yang terus menerus antara daya hidup (elan vital) dan materi. Meskipun Bergson lebih menekankan pada perubahan alam, namun perubahan yang terjadi pada masyarakat jelas juga memiliki korelasi paralel dengan perubahan yang terjadi pada alam semesta. Dengan demikian, cukup beralasan jika pandangan Bergson ini memiliki kaitan dengan perubahan paradigma menurut pandangan Ritzer.<br /> Membaca filsafat Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831) yang mengatakan bahwa kebenaran hakiki pelan-pelan akan terkuak seiring rentang evolusi sejarah perjalanan pemikiran filsafat juga dengan nyata dapat menjadi alasan Ritzer menawarkan konsep paradigma baru. Hegel mengajukan konsep dialektika yang dimulai dengan tesis yang mula-mula dianggap benar. Lalu refleksi menemukan kontradiksi dalam tesis yang oleh Hegel disebut antitesis dengan kekuatan legitimasi yang sama. Pertentangan tesis dan antitesis ini memunculkan ide ketiga yang disebutsintesis.<br /> August Comte (1798-1857) yang dianggap sebagai Bapak Sosiologi jelas menjadi landasan utama pikiran Ritzer. Menurut Comte, perkembangan tatanan sosial dan ilmu pengetahuan diawalai dengan tahapteologi lalu berkembang pada tahap metafisika kemudian berkembang menjadi tahap pengetahuan positif yang tentu saja terus mengalami perkembangan berdasarkan pandangan Khun tentang anomali.<br /> Aristoteles (384-322 SM) adalah filsuf yang menguasai banyak ilmu pengetahuan. Dia dikenal sebagai filosof yang selalu menampilkan data yang sangat kaya dan terklasifikasi dengan baik. Karena itulah, Aristoteles dianggap sebagai Bapak Ilmu Empiris dan Metode Ilmiah. Dia mengemukakan etika bahwa manusia yang bertindak dengan pikiran yang rasional dan bijaksana untuk tujuan kebajikan.<br /> Metode ilmiah yang dikembangkan Ritzer jelas berangkat dari metode yang dikemukakan Aristoteles. Selain landasan metodologis, Aristoteles juga mengatakan bahwa alam semesta bergerak menuju kepada tujuan tertentu namun tidak menjelaskan kapan tujuan itu tercapai. Jika memperhatikan paradigma Ritzer yang membuka diri terhadap lahirnya paradigma baru maka pergerakan semesta versi Aristoteles yang menuju tujuannya juga akan mengalami perubahan-perubahan. Dengan demikan, maka benarlah Khun yang menjadi landasan pikiran Ritzer bahwa dari anomali akan terjadi krisis, lalu mengalami revolusi kemudian melahirkan paradigma baru dalam persfektif sosiologis.<br /> Pandangan Plato (427-347 SM) yang mengatakan bahwa realitas yang hakiki adalah Realitas Yang Abadi, tidak berubah. Namun ada realitas lain yang merupakan cerminan realitas abadi itu. Realitas cerminan ini bersifat ilusif, berubah dan fana. Bila dikaitkan dengan Ritzer maka Realitas Yang Abadi yang tidak berubah itu, sebagaimana disebut Plato, bertentangan dengan pandangan Thomas Khun. Namun, jika dihubungkan dengan cerminan realitas seperti disebut Plato maka jelas terlihat betapa pendapat Khun berangkat dari Plato. Dengan demikian, paradigma baru yang bisa saja lahir dari ide-ide baru sebagai respon terhadap pemikiran sosioal yang chaos menurut Ritzer berkaitan dengan realitas cerminan Plato.<br /> Sekitar 600 tahun Sebelum Masehi (SM) sampai 540 tahun SM,Heraklitus mengatakan bahwa semua hal di alam ini selalu berubah, mengalir, tidak diam, penuh persaingan dan bersifat abadi jelas menjadi akar paradigma yang dikemukakan Ritzer. Bahwa kondisi paradigma yang terjadi saat ini berada pada situasi chaos yang memungkinkan lahirnya ide-ide baru sangat beralasan jika berdasar pada pendapat Heraklitus tersebut.<br /> Deskripsi singkat beberapa pemikiran filosof yang dikemukakan di atas semakin memperjelas jejak landasan pemikiran Ritzer tentangParadigma Integratif yang bersifat terbuka terhadap lahirnya ide-ide baru yang berpotensi besar melahirkan paradigma yang lebih baru pula sebagai respon atas fenomena sosial.<br /><br />C. Penutup<br /><br />Teori-teori sosiologi memiliki peranan penting dalam melakukan studi tentang masyarakat. Teori fungsionalisme struktural, neofungsionalisme, teori konflik, teori sistem, teori interaksionisme simbolik, etnometodoligi, teori pertukaran, teori jaringan, teori pilihan rasional, teori fenisme modern, teori modernitas kontemporer, teori strukturalisme, post strukturalisme dan teori-teori sosial post-modern menjadi paradigma penting dalam sosiologi.<br />Ide Filsuf, Thomas Khun yang kemudian diperjelas oleh Ritzer dan Goodman dengan mengusung paradigma integratif karena Ritzer mengangap bahwa kini teori-teori sosiologi berada pada kondisi chaos. Namun, selalu saja ada harapan, ide-ide baru akan lahir untuk memberi sumbangsi penting bagi sosiologi pada masa mendatang.<br /><br />FILSAFAT MANUSIA; Siapakah Manusia?<br />A. Pendahuluan<br />Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya, yang berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar al-uns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru disekitarnya. Manusia cara keberadaannya yang sekaligus membedakannya secara nyata dengan mahluk yang lain. Seperti dalam kenyataan mahluk yang berjalan diatas dua kaki, kemampuan berfikir dan berfikir tersebut yang menentukan manusia hakekat manusia. Manusia juga memiliki karya yang dihasilkan sehingga berbeda dengan mahluk yang lain. Manusia dalam memiliki karya dapat dilihat dalam seting sejarah dan seting psikologis situasi emosional an intelektual yang melatarbelakangi karyanya. Dari karya yang dibuat manusia tersebut menjadikan ia sebagai mahluk yang menciptakan sejarah. Manusia juga dapat dilihat dari sisi dalam pendekatan teologis, dalam pandangan ini melengkapi dari pandangan yang sesudahnya dengan melengkapi sisi trasendensi dikarenakan pemahaman lebih bersifat fundamental. Pengetahuan pencipta tentang ciptaannya jauh lebih lengkap dari pada pengetahuan ciptaan tentang dirinya. (Musa Asy’ari, Filsafat Islam, 1999)<br />Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam fikiran adalah berbagai macam perfektif, ada yang mengatakan masnusia adalah hewan rasional (animal rasional) dan pendapat ini dinyakini oleh para filosof. Sedangkan yang lain menilai manusia sebagai animal simbolik adalah pernyatakan tersebut dikarenakan manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada yang lain menilai tentang manusia adalah sebagai homo feber dimana manusia adalah hewan yang melakukan pekerjaan dan dapat gila terhadap kerja. Manusia memang sebagai mahluk yang aneh dikarenakan disatu pihak ia merupakan “mahluk alami”, seperti binatang ia memerlukan alam untuk hidup. Dipihak lain ia berhadapan dengan alam sebagai sesuatu yang asing ia harus menyesuaikan alam sesuai dengan kebutuh-kebutuhannya. Manusia dapat disebut sebagai homo sapiens, manusia arif memiliki akal budi dan mengungguli mahluk yang lain. Manusai juga dikatakan sebagai homo faber hal tersebut dikarenakan manusia tukang yang menggunakan alat-alat dan menciptakannya. Salah satu bagian yang lain manusia juga disebut sebagai homo ludens (mahluk yang senang bermain). Manusia dalam bermaian memiliki ciri khasnya dalam suatu kebudayaan bersifat fun. Fun disini merupakan kombinasi lucu dan menyenangkan. Permaianan dalam sejarahnya juga digunakan untu memikat dewa-dewa dan bahkan ada suatu kebudayaan yang menganggap permainan sebagai ritus suci. (K. Bertens, Panorama Filsafat Modern, 2005)<br />Marx menunjukan perbedaan antara manusia dengan binatang tentang kebutuhannya, binatang langsung menyatu dengan kegiatan hidupnya. Sedangkan manusia membuat kerja hidupnya menjadi objek kehendak dan kesadarannya. Binatang berproduksi hanya apa yang ia butuhkan secara langsung bagi dirinya danketurunnya, sedangkan manusia berproduksi secara universal bebas dari kebutuhan fisik, ia baru produksi dari yang sesungguhnya dalam kebebasan dari kebutuhannya. Manusia berhadapan bebas dari produknya dan binatang berproduksi menurut ukuran dan kebutuhan jenis produksinya, manusia berproduksi mnurut berbagai jenis dan ukuran dengan objek yang inheren, dikarenakan manusia berproduksi menurut hukum-hukum keindahan. Manusia dalam bekerja secara bebas dan universal, bebas I dapat bekerja meskipun tidak merasakan kebutuhan langsung, universal dikarenakan ia dapat memakai beberapa cara untuk tujuan yang sama. Dipihak yang lain ia dapat menghadapi alam tidak hanya dalam kerangka salah satu kebutuhan. Oleh sebab itu menurut Marx manusia hnya terbuka pada nilai-nilai estetik dan hakekat perbedaan manusia dengan binatang adalah menunjukan hakekat bebas dan universal.(Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx, 1999).<br />Antropologi adalah merupakan salah satu dari cabang filsafat yang mempersoalkan tentang hakekat manusia dan sepanjang sejarahnya manusia selalu mempertanyakan tentang dirinya, apakah ia sedang sendirian, yang kemudian menjadi perenungan tentang kegelisahan dirinya, ataukah ia sedang dalam dinamika masyarakat dengan mempertanyakan tentang makna hidupnya ditengan dinamika perubahan yang kompleks, dan apakah makna keberadaannya ditengah kompleksitas perubahan itu? Pertanyaan tentang hakekat manusia merupkan pertanyaan kuno seumur keberadaan manusia dimuka bumi. Dalam jawaban tentang manusia tidak pernah akan selesai dan dianggap tidak pernah sampai final dikarenakan realitas dalam keling manusia selalu baru, meskipun dalam subtansinya tidak berubah.(Musa Asy’ari, Filsafat Islam, 1999)<br />Manusia menurut Paulo Freire mnusia merupakan satu-satunya mahluk yang memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai kontak tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia. Manusi dibedakan dari hewan dikarenakan kemampuannya untuk melakukan refleksi (termasuk operasi-operasi intensionalitas, keterarahan, temporaritas dan trasendensi) yang menjadikan mahluk berelasi dikarenakan kapasitasnya untuk meyampaikan hubungan dengan dunia. Tindakan dan kesadaran manusia bersifat historis manusia membuat hubungan dengan dunianya bersifat epokal, yang menunjukan disini berhubungan disana, sekarang berhubungan masa lalu dan berhubungan dengan masa depan. manusia menciptakan sejarah juga sebaliknya manusia diciptakan oleh sejarah. (Denis Collin, Paulo Freire Kehidupan, Karya dan Pemikirannya, 2002).<br />Hakekat manusia selalu berkaitan dengan unsur pokok yang membentuknya, seperti dalam pandangan monoteisme, yang menccari unsur pokok yang menentujkan yang bersifat tunggal, yakni materi dalam pandangan materialisme, atau unsur rohani dalam pandangan spritualisme, atau dualisme yang memiliki pandangan yang menetapkan adanya dua unsur pokok sekaligus yang keduanya tidak saling menafikan nyaitu materi dan rohani, nyakni pandangan pluralisme yang menetapkan pandangan pada adanya berbagai unsur pokok yang pada dasarnya mencerminkan unsur yang ada dalam marco kosmos atau pandangan mono dualis yang menetapkan manusia pada kesatuannya dua unsur, ataukah mono pluralism yang meletakkan hakekat pada kesatuannya semua unsur yang membentuknya. Manusia secara individu tidak pernah menciptakan dirinya , kan tetapi bukan berarti bahwea ia tidak dapat menentukan jalan hidup setelah kelahirannya dan eksistensinya dalam kehidupan dunia ini mencapai kedewasaan dan semua kenyataan itu, akan memberikan andil atas jawaban mengenai pertanyaan hakekat, kedudukan, dan perannya dalam kehidupan yang ia hadapi. (Musa Asy’ari, Filsafat Islam,1999)<br />B. Hakekat manusia<br />Masalah manusia adalah terpenting dari semua masalah. Peradaban hari ini didasarkan atas humanisme, martabat manusia serta pemujaan terhadap manusia. Ada pendapat bahwa agama telah menghancurkan kepribadian manusia serta telah memaksa mengorbankan dirinya demi tuhan. Agama telah memamaksa ketika berhadapan dengan kehendak Tuhan maka manusia tidak berkuasa. (Ali Syariati, Paradigma Kaum Tertindas, 2001). Bagi Iqbal ego adalah bersifat bebas unifed dan immoratal dengan dapat diketahui secara pasti tidak sekedar pengandaian logis. Pendapat tersebut adalah membantah tesis yang dikemukanakn oleh Kant yang mengatakan bahwa diri bebas dan immortal tidak ditemukan dalam pengalaman konkit namun secara logis harus dapat dijatikan postulas bagi kepentingan moral. Hal ini dikarenakan moral manusia tidak masuk akal bila kehidupan manusia yang tidak bebas dan tidak kelanjutan kehidupannya setelah mati. Iqbal memaparkan pemikiran ego terbagi menjadi tiga macam pantheisme, empirisme dan rasionalisme. Pantheisme memandang ego manusia sebagai non eksistensi dimana eksistensi sebenarnya adalah ego absolut. Tetapi bagi Iqabal bahwa ego manusia adalah nyata, hal tersebut dikarenakan manusia berfikir dan manusia bertindak membuktikan bahwa aku ada. Empirisme memandang ego sebagai poros pengalaman-pengalaman yang silih berganti dan sekedar penanaman yang real adalah pengalaman. Benak manusia dalam pandangan ini adalah bagaikan pangging teater bagai pengalaman yang silih berganti. Iqbal menolak empirisme orang yang tidak dapat menyangkal tentang yang menyatukan pengalaman. Iqbal juga menolak rasionalisme ego yang diperoleh memlalui penalaran dubium methodicum (semuanya bisa diragukan kecuali aku sedang ragu-ragu karena meragukan berarti mempertegas keberadaannya). Ego yang bebas, terpusat juga dapat diketahui dengan menggunakan intuisi. Menurut Iqbal aktivitas ego pada dasarnya adalah berupa aktivitas kehendak. Baginya hidup adalah kehendak kreatif yang bertujuan yang bergearak pada satu arah. Kehendak itu harus memiliki tujuan agar dapat makan kehendak tidak sirna. Tujuan tersebut tidak ditetapakan oleh hukum-hukum sejarah dan takdir dikarenakan manusia kehendak bebas dan berkreatif. (Donny Grahal Adian, Matinya Metafisika Barat, 2001)<br />Hakekat manusia harus dilihat pada tahapannya nafs, keakuan, diri, ego dimana pada tahap ini semua unsur membentuk keatuan diri yang aktual, kekinian dan dinamik, dan aktualisasi kekinian yang dinamik yang bearada dalam perbuatan dan amalnya. Secara subtansial dan moral manusia lebih jelek dari pada iblis, tetapi secara konseptual manusia lebih baik karena manusia memiliki kemampuan kreatif. Tahapan nafs hakekat manusia ditentukan oleh amal, karya dan perbuatannya, sedangkan pada kotauhid hakekat manusai dan fungsinya manusia sebagai ‘adb dan khalifah dan kekasatuan aktualisasi sebagai kesatuan jasad dan ruh yang membentuk pada tahapan nafs secara aktual. (Musa Asy’ari, Filsafat Islam, 1999)<br />Bagi Freire dalam memahami hakekat manusia dan kesadarannya tidak dapat dilepaskan dengan dunianya. Hubungan manusia harus dan selalu dikaitkan dengan dunia dimana ia berada. Dunia bagi manusia adalah bersifat tersendiri, dikarenakan manusia dapat mempersepsinya kenyataan diluar dirinya sekaligus mempersepsikan keberadaan didalam dirinya sendiri. Manusia dalam kehadirannya tidak pernah terpisah dari dunidan hungungganya dengan dunia manusia bersifat unik. Status unik manusia dengan dunia dikarenakan manusia dalam kapasistasnya dapat mengetahui, mengetahui merupakan tindakan yang mencerminkan orientasi manusia terhdap dunia. Dari sini memunculkan kesadaran atau tindakan otentik, dikarenakan kesadaran merupakan penjelasnan eksistensi penjelasan manusia didunia. Orientasi dunia yang terpuasat oleh releksi kritiuas serta kemapuan pemikiran adalah proses mengetahui dan memahami. Dari sini manusia sebagaiu suatu proses dan ia adalah mahluk sejarah yang terikat dalam ruang dan waktu. Manusia memiliki kemapuan dan harus bangkit dan terlibat dalam proses sejarah dengan cara untuk menjadi lebih. (Siti Murtiningsih, Pendidikan sebagai Alat Perlawanan, 2004)<br />Manusia dalam konsep al Quran mengunakan kensep filosofis, seperti halnya dalam proses kejadian adam mengunakan bahasa metaforis filosofis yang penuh makna dan simbol. Kejadian manusia yakni esensi kudrat ruhaniah dan atributnya, sebagaimana dilukiskan dalam kisah adam dapat diredusir menjadi rumus;<br /> Ruh Tuhan + Lempung Busuk Manusia<br />Ruh Tuhan dan lempung busuk merupakan dua simbol individu. Secara aktual manusia tidak diciptakan dari lempung busuk (huma’in masnun) ataupun ruh Tuhan. Karena kedua istilah itu harus dikasih makna simbolis. “Lempung busuk” merupakan simbol kerendahan stagnasi dan pasifitas mutlak. Ruh Tuhan merupakan simbol dari gerak tanpa henti kearah kesempurnaan dan kemuliaan yang tak terbatas. Pernyataan al Quran manusia merupakan gabungan ruh Tuhan dan lempung busuk. Manusia adalah suatu kehendak bebas dan bertanggungjawab menempati suatu stasiun antara dua kutub yang berlawanan yakni Allah dan Syaitan. Gabungan tersebut menjadikan mansuia bersifat dialektis. Hal ini yang menjadikan manusia sebagai realitas dialektis. Dari dialektika tersebut menjadikan manusia berkehendak bebas mampu menentukan nasibnya sendiri dan bertanggung jawab. Manusia yang ideal menurut ‘Ali Syariati adalah manusia yang telah mendialektikakan ruh tuhan dengan lempung dan yang dominant dalam dirinya adalah ruh Tuhan.(‘Ali Syariati, Paradigma Kaum Tertindas, 2001)<br />Manusia merupakan mahluk yang unik yang menjadi salah satu kajian filsafat, bahkan dengan mengkaji manusia yang merupakan mikro kosmos. Dalam filsafat pembagian dalam melihat sesuatu materi yang terbagi menjadi dua macam esensi dan eksistensi. Begitu pula manusia dilihat sebagai materi yang memiliki dua macam bagian esensi dan eksistensi. Manusia dalam hadir dalam dunia merupakan bagian yang berada dalam diri manusia esensi dan eksistensi. Esensi dan eksistensi manusia ini yang menjadikan manusia ada dalam muka bumi. Esensi dan eksistensi bersifat berjalan secara bersamaan dan dalam perjalananya dalam diri manusia ada yang mendahulukan esensi dan juga eksistensi. Manusia yang menjalankan esensi menjadikan ia bersifat tidak bergerak dan menunjau lebih dalam saja tanpa melakukan aktualisasi. Begitu pula manusia yang menjalankan eksistensi tanpa melihat esensi maka yang terjadi ia hanya ada tetapi tidak dapat mengada. Seperti yang telah dikekmukakan oleh ‘Ali Syariati bahwa esensi manusia merupakan dialektika antara ruh Tuhan dengan lempung dari dialektika tersebut menjadikan manusia ada dalam mengada. Proses mengadanya manusia merupakan refleksi kritis terhadap manusia dan realitas sekitar. Sebagaimana perkataan bijak yang dilontarkan oleh socrates bahwa hidup yang tak direfleksikan tak pantas untuk dijalanani. Refleksi tersebut menjadikan manusia dapat memahami diri sendiri, realitas alam dan Tuhan. Manusia yang memahami tentang dirinya sendiri ma ia akan memahami Penciptanya. Proses pemahaman diri dengan pencipta menjadikan manusia berproses menuju kesempurnaan yang berada dalam diri manusia. Proses pemahaman diri dengan refleksi kristis diri, agama dan realitas, hal tersebut menjadikan diri manusia menjadi insan kamil atau manusia sempurna.<br />Bagan Esensi dan Eksistensi Manusia<br />No Eksistensi manusia Esensi Kesadaran Fitrah (Basic Human Drives) Basic Human Values (Basic Islamic Values) Kebutuhan Dasar (Basic Human Needs)<br />1 Al Insan Rasa ingin tahu Intelektual Intelektual<br />2 Al Basyar Rasa lapar, haus, dingin Biologis Biologis<br />3 Abdullah Sara ingin berterimakasih dan bersykur kepada tuhan Spiritual Spiritual<br />4 An-Nas Rasa tahan sendiri dan menderita dalam kesepian Sosial Sosial<br />5 Khalifah fil ardli Butuh keamanan, ketertiban, kedamaian, kemakmuran, keadilan dan keindahan lingkungan Estetika Estetika<br />Manusia yang melakukan refleksi menyadari bahwa ia mahluk yang berdimensional dan bersifat unik. Manusia menjadikan ia yang bertanggungjawab pada eksistensinya yang berbagai macam dimensi tersebut. Manusia dalam eksistensinya sebagai al insan, al basyar, ‘abdullah, annas, dan khalifah. Manusia dalam eksistensi tersebut dikarenakan potensi yang berada dalam diri manusia seperti intelektual, bilogis, spiritual, sosial dan estetika. Sifat dari manusia tersebut adalah mahluk yang bebas berkreatif dan mahluk bersejarah dengan diliputi oleh nilai-nilai trasendensi yang selalu menuju kesempurnaan. Hal tersebut menjadikan manusia yang memiliki sifat dan karaktersistik profetik. Pembebasan yang dilakukan oleh manusia adalah pembebasan manusia dari korban penindasan sosialnya dan pembebasan dari alienasi antara eksistensi dan esensinya sehingga manusia menjadi diri sendiri, tidak menjadi budak orang lain. Manusia yang bereksistensi dalam kelima tersebut menjadikan ia sebagai mahluk pengganti Tuhan dan menjalankan tugas Tuhan dalam memakmurkan bumi.<br />C. Kedudukan dan peran manusia<br />Manusia sebagai mahluk yang berdimensional memiliki peran dan kedudukan yang sangat mulia. Tetapi sebelum membahas tentang peran dan kedudukan, pengulangan kembali tentang esensi dan eksistensi manusia. Manusia yang memiliki eksistensi dalam hidupnya sebagai abdullah, an-nas, al insan, al basyar dan khalifah. Kedudukan dan peran manusia adalah memerankan ia dalam kelima eksistensi tersebut. Misalkan sebagai khalifah dimuka bumi sebagai pengganti Tuhan manusia disini harus bersentuha dengan sejarah dan membuat sejarah dengan mengembangkan esensi ingin tahu menjadikan ia bersifat kreatif dan dengan di semangati nilai-nilai trasendensi. Manusia dengan Tuhan memiliki kedudukan sebagai hamba, yang memiliki inspirasi nilai-nilai ke-Tuhan-an yang tertanam sebagai penganti Tuhan dalam muka bumi. Manusia dengan manusia yang lain memiliki korelasi yang seimbang dan saling berkerjasama dala rangka memakmurkan bumi. Manusia dengan alam sekitar merupakan sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa syukur kita terhadap Tuhan dan bertugas menjadikan alam sebagai subjek dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Setiap apa yang dilakukan oleh manusia dalam pelaksana pengganti Tuhan sesuai dengan maqasid asy-syari’ah. Maqasid asy-syari’ah merupakan tujuan utama diciptanya sebuah hukum atau mungkin nilai-esensi dari hukum, dimana harus menjaga agama, jiwa, keturunan, harta, akal dan, ekologi. Manusia yang memegang amanah sebagai khalifah dalam melakukan keputusan dan tindakannya sesuai dengan maqasid asy-syari’ah.<br />D. Tujuan hidup manusia<br />Pada hakikatnya tujuan manusia dalam menjalankan kehidupannya mencapai perjumpaan kembali dengan Penciptanya. Perjumpaan kembali tersebut seperti kembalinya air hujan kelaut. Kembalinya manusia sesuai dengan asalnya sebagaimana dalam dimensi manusia yang berasal dari Pencipta maka ia kembali kepada Tuhan sesuai dengan bentuknya misalkan dalam bentuk imateri maka kembali kepada pencinta dalam bentuk imateri sedangkan unsur mteri yang berada dalam diri manusia akan kembali kepada materi yang membentuk jasad manusia. Perjumpaan manusi dengan Tuhan dalam tahapan nafs, yang spiritual dikarenakan nafs spiritual yang sangat indah dan Tuhan akan memanggilnya kembali nafs tersebut bersamanya. Nafs yang dimiliki oleh manusia merupakan nafs yang terbatas akan kembali bersama nafs yang mutlak dan tak terbatas, dan kembalinya nafs manusia melalui ketauhidan antara iman dan amal sholeh. Pertemuan nafs manusia dengan nafs Tuhan merupakan perjumpaan dinamis yang sarat muatan kreatifitas dalam dimensi spiritualitas yang bercahaya. Kerjasama kreatifitas Tuhan dengan manusia dan melalui keratifitasnya manusia menaiki tangga mi’raj memasuki cahaya-Nya yang merupakan cahaya kreatifitas abadi. (Musa Asy’ari, Filsafat Islam, 1999)<br />Proses bertemunya nafs manusia dengan Tuhan dalam kondisi spiritual tercapai jika manusai berusaha membersihkan diri dari sifat yang buruk yang ada padanya. Perjumpaan nafs tersebut dapat dilihat pada sufi yang memenculkan berbagai macam ekspresi dalam perjumpaannya. Sebagaimana yang terjadi pada al Halaj, Yazid al Bustami Rabiah al Adawiyah dan yang lain mereka memiliki ekspreasi dan kelakuan yang berbeda ketika meresakan berteumnya dengan Pencipta. Tetapi dari sini manusai mendaki tangga mi’raj menuju nafs Tuhan dengan cinta dan karena cinta pula terbentuknya alam serta manusia. Setelah menyatunya manusia dalam dimensi spiritual dengan Pencipta, lantas tak memperdulikan dengan yang lain dengan menyatu terus dengan pencipta. Tetapi manusia setalah menyatu, memahami cinta pada Pencita itu dimanifestasikan cinta tersebut untuk sesama manusia dan alam. Proses penebaran cinta tersebut menjadikan manusia dapat bermanfaat pada yang lain menjadika diri sebagai cerminan Tuhan dalam muka bumi. Pencitraan Tuhan dalam diri manusia menjadikan ia sebagai insan kamil dan dalam ajaran agama dapat menjadi rahmat bagi yang lain baik sesama manusia ataupun alam.<br /><br />Hubungan Antara Motivasi dengan Pelaku<br />Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.<br />Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi<br />(http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi)<br /><br /><br />Kreativitas sebagai modal utama<br />Istilah kreativitas digunakan untuk mengacu pada kemampuan individu yang<br />mengandalkan keunikan dan kemahirannya untuk menghasilkan gagasan baru dan<br />wawasan segar yang sangat bernilai bagi individu tersebut. Kreativitas dapat juga<br />dianggap sebagai kemampuan untuk menjadi seorang pendengar yang baik, yang<br />mendengarkan gagasan yang datang dari dunia luar dan dari dalam diri sendiri atau dari<br />alam bawah sadar. Oleh karena itu, kreativitas lebih tepat didefinisikan sebagai suatu<br />pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas individu seseorang<br />secara terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain, dan alam. Haidar<br />Bagir, CEO Mizan Publishing dalam kuliah manajemen inovasi dan kreativitas<br />mendefinisikan kreativitas sebagai gagasan baru, orisinal, dan tepat sasaran<br />(appropriate). Kreativitas dan inovasi, kata Haidar, saling berdekatan dan berkaitan.<br />Kreativitas muncul di karya seni sedangkan inovasi, fase lanjut dari kreativitas, dekat dengan sains terapan dan teknologi. (www.itb.ac.id, diakses 19 Desember 2008)<br />Kreativitas sering dianggap terdiri dari 2 unsur, Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan<br />oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara dini<br />dan cepat. Kedua: Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk <br />menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu<br />masalah. <br />Andangsari, (2005) dalam web Forum Komunikasi dan Informasi Universitas Bina<br />Nusantara (diakses 19 Desember 2008) menyatakan kreatifitas dapat diartikan sebagai<br />kemampuan untuk menempatkan sejumlah objek-objek yang ada dan<br />mengkombinasikannya menjadi bentuk yang berbeda untuk tujuan-tujuan yang baru.<br />Kreatifitas meliputi 3 hal : <br />1. Kreatifitas merupakan Kemampuan (Ability) <br />Yaitu suatu kemampuan untuk membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru <br />2. Kreatifitas merupakan Sikap (Attitude) <br />Yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan sesuatu yang baru <br />3. Kreatifitas merupakan sebuah Proses (Process) <br />Orang yang kreatif merupakan orang yang terus-menerus membuat perubahan dan<br />perbaikan secara bertahap pada pekerjaan mereka. <br />Pengaruh Modernisasi, Motivasi dan Etos Kerja<br />Ketika gelombang modernisasi dan industrialisasi masuk yang ditandai dengan adanya<br />perubahan mode of production, ia menyeret serta urbanisasi dan keragaman industri ke<br />dalam suatu masyarakat majemuk baru yang lebih dinamis. Modernisasi yang menurut<br />Giddens berpola refleksif<br />(dalam Suharko, 1997) menyebabkan kultur urban yang<br />tercipta ini senantiasa ditandai dengan antara lain berkembangnya kreativitas. Kreativitas<br />berkembang dan menemukan lahannya tersendiri sebagai bagian dari fenomena<br />perkembangan model industrialisasi. Industri kreatif mengkonstruksi pelaku industrinya<br />sesuai dengan talenta yang dimilikinya.<br />Modernisasi refleksif menurut Giddens adalah modernisasi yang dapat merespon perkembangan yang<br />berbeda, yang tengah berlangsung, yakni globalisasi yang melanda dan mengubah kehidupan personal<br />hingga pada kondisi ketidak pastian. <br />Dalam industri kreatif, ciri utamanya adalah kreativitas, keahlian dan talenta yang<br />berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual. Industri<br />kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung<br />penciptaan nilai kreatif pada ciri lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan<br />pelanggan. Produk kreatif mempunyai ciri-ciri: siklus hidup yang singkat, risiko tinggi,<br />margin yang tinggi, keanekaragaman tinggi, persaingan tinggi, dan mudah ditiru. Kondisi<br />yang demikian ini menuntut para pekerja di sektor industri kreatif untuk selalu mampu<br />berinovasi melahirkan ide-ide baru. Keharusan melahirkan ide-ide baru yang sangat<br />dinamis ini menyebabkan pentingnya bagi pekerja sektor industri kreatif untuk selalu<br />menjaga motivasi dan etos kerja mereka. <br />David McClelland<br />melalui teori modernisasinya dengan perspektif psikologi sosial <br />tentang dasar-dasar psikologi dan sikap manusia, melihat aspek pertumbuhan ekonomi<br />sebagai awal perkembangan budaya. Sebagai sebuah ciri internal yakni pada nilai-nilai<br />dan motivasi yang mendorong untuk mengeksploitasi peluang, untuk meraih kesempatan,<br />dorongan internal untuk membentuk dan merubah nasib sendiri. Didasarkan pada studi<br />McClelland dalam the achieving society<br />adanya kaitan antara khayalan dengan dorongan<br />dan perilaku dalam kehidupan mereka yang dinamakan the need for achievement<br />(N’Ach) yakni nafsu untuk bekerja secara baik, bekerja tidak demi pengakuan sosial atau<br />gengsi tetapi dorongan kerja demi memuaskan batin dari dalam. Bagi mereka yang<br />mempunyai dorongan need for achievement tinggi akan bekerja lebih keras, belajar lebih<br />cepat dan sebagainya. Sektor industri kreatif dengan tuntutan perubahan ide dan desain<br />yang sangat cepat dan dinamis membutuhkan para pekerja yang mempunyai dorongan<br />need for achievement tinggi.<br />Weber berpendapat bahwa ciri wiraswastawan protestan, calvinisme tentang takdir yang<br />mendorong mereka untuk merasionalkan kehidupan yang ditunjukkan oleh Tuhan,<br />3 David McClelland, seorang Psikolog Amerika yang terkenal dengan teorinya tentang N-Ach dalam<br />bukunya The Achievement Motive In Economic Growth, 1984.<br />4 Studi McClelland bersama Inkeles dan smith, 1961 diterbitkan D.Van Nostrad, New York, juga<br />merupakan ringkasan dari buku terkenal McClelland The Achievement Motive In Economic Growth, 1984 <br />mereka memiliki need for achievement yang tinggi. Yang dimaksud Weber dengan<br />semangat kapitalisme tersebut adalah dorongan need for achievement yang tinggi. Di sini<br />Weber melalui The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism (1958) memberikan<br />pandangan mengenai asal-usul semangat atau etos kerja tertentu yang akhirnya<br />membentuk kapitalisme modern berkembang dan mendominasi perekonomian. Menurut<br />Weber, semangat kapitalisme bukan hanya sekedar mencari keuntungan ekonomi semata,<br />namun sebaliknya, merupakan sebuah sistem etika dan etos kerja yang menjadi<br />pendorong terjadinya kesuksesan ekonomi. Weber mengaitkan antara suatu etos<br />(keberagamaan) dengan semangat dalam bidang kesuksesan ekonomi yang dalam<br />konteks industri kreatif ini merupakan mesin penghasil ide-ide kreativitas. Melalui <br />pandangan Weber tentang semangat kapitalisme berupa etos kerja produktif kreatif yang<br />dipandang sebagai suatu sistem normatif yang berisi sejumlah ide yang saling terkait,<br />misalnya, tujuannya yang yang mengajarkan “sikap yang mengupayakan keuntungan<br />secara rasional dan secara tersistematis” (Weber, 1958 dalam Ritzer dan Goodman, 2004)<br />Di sisi lain, McClelland berpendapat bahwa need for achievement selalu berkaitan<br />dengan pertumbuhan ekonomi yang dalam dunia kerja mempengaruhi semangat dan<br />motivasi serta etos kerja sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya motif antara lain need<br />for power dan need for affiliation. Kebutuhan untuk Afiliasi (N-Affil) berarti orang<br />mencari hubungan interpersonal yang baik dengan orang lain dan kebutuhan akan<br />kekuasaan untuk dapat memiliki fleksibilitas dan mempengaruhi orang lain untuk<br />mencapai tujuannya secara efektif. McClelland menolak pandangan ekonom bahwa<br />dorongan utama wiraswastawan adalah sekedar motif mencari keuntungan. Baginya<br />perilaku wiraswasta tidak semata sekedar mencari uang, melainkan dorongan<br />achievement tadi. Bagi McClelland, kebudayaan khususnya ekonomi merupakan ciptaan<br />kreatif dari dinamika manusia yang memiliki need for achievement yang tinggi, dorongan<br />tersebut dapat diukur yang disebut sebagai dorongan berprestasi.<br />Berbeda dengan McClelland, Clayton Alderfer, dalam Siagian (2008) mengemukakan<br />teorinya tentang motivasi yang terkenal dengan akronim “ERG”. Akronim ini mengacu<br />pada istilah Existence, Relatedness dan Growth. Existence menurut Alderfer adalah yang <br />berhubungan dengan kebutuhan fisiological dan keamanan fisik, mental, psikologikal,<br />dan intelektual. Sementara Relatedness adalah mengenai kebutuhan sosial, prestise dan<br />simbol-simbol status. Dan Growth sendiri merupakan kesempatan pengembangan potensi<br />melalui aktualisasi diri. <br />Dalam teorinya ini yang didasarkan pada sifat pragmatisme manusia yang menyadari<br />kondisi obyektif akan hal-hal yang memungkinkan untuk dicapainya, Alderfer<br />mengemukakan bahwa, ketika suatu kebutuhan tertentu tidak terpenuhi, maka akan<br />semakin besar pula dorongan motivasi untuk memuaskannya. Ketika suatu kebutuhan<br />telah terpuaskan, maka akan timbul kemudian dorongan untuk memuaskan kebutuhan<br />yang lebih tinggi. Dan sebaliknya, ketika semakin sulit untuk memuaskan kebutuhan<br />yang tingkatnya lebih tinggi, maka akan semakin besar keinginan untuk memuaskan<br />kebutuhan yang lebih mendasar.<br />Kesimpulan<br /><br /><br />Faktor etos kerja dan motivasi menjadi kunci penting bagi keberlanjutan industri yang<br />berbasis pada kreatifitas. dengan karakteristik dasar industri kreatif yang berkembang<br />sangat dinamis dan rawan duplikasi dan replikasi, setiap pelaku industri kreatif<br />membutuhkan dorongan need for achievement yang tinggi agar dapat terus eksis di dunia<br />kreatifitas dalam era saat ini. Era yang oleh Giddens disebut dalam era modernisasi<br />refleksif dengan ketidakpastian situasi dan kultur urban yang cepat. Perkembangan<br />industri kreatif yang bermodalkan etos kerja dan motivasi tinggi dari para pelakunya oleh<br />Weber dan McClelland menjadi perwujudan dari rasionalisasi semangat kapitalisme<br />berupa pencapaian kesuksesan di bidang ekonomi dengan mempunyai dorongan atau<br />kebutuhan untuk terus mengembangkan potensi diri<br /><br />Jenis jenis talenta manusia<br />Terkadang kit a menilai seorang anak ,terlebih bagi mereka yang masih sekolah hanya dari segi kemampun Logika(Matematika,fisika,dll) atau kemampuan berbahasanya .Sesungguhnya kita sebagai manusia sudah diberikan kemampuan atau talenta yang berbeda beda dan unik dari Bapa kita,namun demikian jarang orang menyadari itu.kita semua memang dibekali 9 talenta berikut , namun demikian pasti ada 1 yang paling menonjol dari diri kita.<br />Berikut adalah tipe atau jenis-jenis karakter yang dimilki manusia:<br />1.Logika : anak dengan bakat ini memiliki kelebihan dibidang hitung menghitung,gemar memecahkan rumus2 yang rumit dan biasanya anak dengan talenta ini akan ungul dalam pelajaran matematika dan sejenisnya.<br />2.Linguistik :anak dengan talenta ini biasanya pandai berbahasa , gemar denga karya satra dan hal2 yang menyangkut kesastraan. <br />3.Spasial :anak dengan talenta unik ini tertarik pada hal hal yang berbau statistic,pandai membaca peta .<br />4.Musik :anak dengan kemampuan ini akan sangat tertarik dengan musik,mudah mendalami alunan musikmdari dalam jiwa nya dan memilki nilai seni yang tinggi.<br />5.Kinestetik :anak dengan talenta ini sangat gemar berolahraga,tidak suka hanya berdiam diri dan ingin selalu aktif.akan mudah mengingat seuatu jika menyentuh lansung.<br />6.Interpersonal:sangat gemar dengan hal yang berbau keorganisasian atau kebersamaan,mampu memahami perasaan orang lain dengan baik, sifatnya ekstrofet.<br />7.Intrapersonal:mampu memahahi diri sendiri dengan baik,disiplin yang kuat.biasanya anak dengan talenta ini akan mudah memahami sesuatu jika menyendiri.<br />8.Natural :anak dengan talenta ini sangat menikmati saat-saat dengan alam, mencintai alam sekitar termasuk suka memelihara hewan .<br />9.Eksistensial :anak dengan kemmpuan terakhir ini mimiliki pemahaman filosoi yang tinggi , suka menanyakan hal2 tentang kehidupan ,misal : “akan kemanakah kita saat nanti kita mati??” dan memiliki tingkat moralitas yang tinggi.<br />Ferdinand Tonnies<br />FERDINAND TONNIES<br />A. Biografi Ferdinand Tonnies<br />Ferdinand Tonnies lahir di Schleswig, Jerman Timur pada tahun 1855 dan wafat pada tahun 1936. Sepanjang hidupnya ia bekerja di universitas kota Kiel. Ia merupakan salah seorang sosiolog Jerman yang turut membangun institusi terbesar yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman. Dan ia jugalah yang melatarbelakangi berdirinya German Sosiological Association ( 1909, bersama dengan George Simmel, Max Webber, Werner Sombart, dan lainnya ). Ferdinand Tonnies memiliki berbagai karya diantaranya Gemeinschaft dan Gesellschaft (yang dipublikasikan pertamakali pada tahun 1887) yang selanjutnya diedit dan di alihbahasakan kedalam bahasa Inggris menjadi Community and Society (1957) oleh Charles P. Loomis, karyanya yang lain yang berupa essai-essai tentang sosiologi terdapat di dalam bukunya Einfuhrung in die Soziologie (An Introduction to Sociology). Diakhir usianya Tonnies adalah seorang yang aktif menentang gerakan NAZI di Jerman dan seringkali ia diundang menjadi Professor tamu di University of Kiel, setelah hampir masa hidupnya ia gunakan untuk melakukan penelitian, menulis, dan mengedit karya para sosiolog dimasanya.<br />B. Dua Tipe Masyarakat<br />Masyarakat bukan organisme yang dihasilkan oleh proses – proses biologis. Masyarakat adalah ciptaan karya manusia sendiri. Masyarakat adalah usaha manusia untuk mengadakan dan memelihara relasi – relasi timbal balik yang mantap. Kemauan manusia yang mendasari masyarakat. Berkenaan dengan kemauan itu, Tonnies membedakan antara Zweckwille, yaitu kemauan rasional yang hendak mencapai suatu tujuan dan Triebwille, yaitu dorongan batin berupa perasaan. Zweckwille, apabila orang hendak mencapai suatu tujuan tertentu dan mengambil tujuan rasional kearah itu. Biasanya di bidang ekonomi orang yang hendak mencari keuntungan atau jasa – jasa pelayanan di dorong oleh “Zweckwille”. Rangka tujuan itu mereka mendirikan kongsi- kongsi atau mengadakan relasi – relasi dagang, dimana bukan relasi sendiri menjadi pertimbangan melainkan tujuan yang mau dicapai melalui relasi itu. Dalam pencapaian tersebut, yang menuntun mereka adalah suatu pertimbangan rasional seperti materi, keuntungan, dan sebagainya. Zweckwille ini terlihat menonjol pada kalangan pedagang, ilmuwan, dan pejabat-pejabat yang kesemuanya mementingkan sikap yang rasional. Sedangkan dalam Triebwille, meliputi sejumlah langkah atau tindakan yang tidak hanya berasal dari akal budi, melainkan dari sifat, perasaan, hati dan jiwa seseorang yang bersangkutan Triebwille bersumber pada selera perasaan, kecenderungan psikis, kebutuhan biotis, keyakinan, maupun perasaan seseorang. tradisi atau keyakinan orang. Sehingga konsep ini menggambarkan dalam mengambil keputusan mengenai tujuan tertentu, seseorang dipengaruhi oleh perasaannya. Zweckwille ini terlihat pada kalangan petani, rakyat sederhana, seniman dan orang-orang yang lebih menggunakan perasaan dalam pekerjaannya. Misalnya, orang bekerja sama karena senang dengan keramaian atau karena ingin belajar atau mau menolong atau merasa diri berguna, kreatif dan sebagainya.<br />Triebwille paling menonjol dikalangan petani, orang seniman, rakyat sederhana, khususnya wanita dan generasi muda. Zweckwille lebih menonjol di kalangan pedagang, ilmuwan dan pejabat – pejabat umumnya orang – orang tua bersikap lebih rasional dan berkepala dingin daripada orang muda. Distringsi tersebut ini langsung berpengaruh atas corak dan cirri interaksi orang dalam kelompok atau masyarakat, sehingga kita dapat membedakan antara dua tipe masyarakat. Dengan konsep inilah corak dan ciri masyarakat terbagi, yakni menjadi gemeinschaft dan gesselschaft. Menurut Selo Soemarjan dan Solaeman Soemardi, gemeinschaft atau paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama yang sesuai dengan triebwille. Kebersamaan dan kerja sama tidak diadakan untuk mencapai tujuan dari luar, melainkan lebih dihayati sebagai tujuan dalam dirinya. Sehingga orang lebih merasa dekat satu sama lain dan memperoleh kepuasan tersendiri karenanya. Sedangkan gesselschaft lebih menggambarkan suatu kehidupan bersama yang sesuai dengan zweckwille. Gesellschaft atau petembayan ini lebih mengasosiasikan dimana suatu relasi kebersamaan dan kesatuan timbul dari faktor-faktor lahiriah, seperti persetujuan, peraturan, undang-undang, dan sebagainya. Unsur-unsur individu beserta masing-masing kepentingan dalam pencapaian suatu tujuan lebih ditonjolkan.<br />Seperti dibicarakan sebelumnya, Tonnies memiliki teori yang penting yang akhirnya berhasil membedakan konsep tradisional dan modern dalam suatu organisasi sosial, yaitu Gemeinschaft (yang diartikan sebagai kelompok atau asosiasi) dan Gesellschaft (yang diartikan sebagai masyarakat atau masyarakat modern-istilah Piotr Sztompka). Gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama yang lebih bersesuai dengan “triebwille”. Kebersamaan dan kerja sama tidak diadakan untuk mencapai suatu tujuan diluar, melainkan dihayati sebagai tujuan dalam dirinya. Toennies menyebutkan sebagai contoh keluarga, lingkungan tetangga, sahabat – sahabat, serikat pertukangan dalam abad pertengahan, gereja, desa dan lain sebagainya. Para oleh ikatan persaudaraan, simpati dan perasaan lainnya. Kata Toennies, “prototype semua persekutuan hidup yang dinamakan “Gemeinschaft” itu keluarga. Ketiga soko guru yang menyokong Gemeinschaft ialah :<br />a) Darah<br />b) Tempat tinggal atau tanah<br />c) Jiwa atau rasa kekerabatan, ketetanggaan, dan persahabatan. Ketiga unsur ini diliputi oleh keluarga. Unsur yang pertama bersifat konstitutif<br />Gesselschaft tipe asosiasi dimana relasi – relasi kebersamaan dan kebersatuan antara orang berasal dari faktor–faktor lahiriah, seperti persetujuan, peraturan, undang – undang dan sebagainya. Kata Toennies, “Teori Gesellschaft berhubung dengan perjumlahan atau kumpulan orang yang dibentuk atas cara buatan (artificial). Kalau dilihat sepintas – lalu saja, kumpulan itu mirip dengan Gemeinschsft, yaitu sejauh para anggota individual hidup bersama dan tinggal bersama secara damai. Tetapi dalam Gemeinschaft mereka pada dasarnya terus bersatu, sekalipun ada factor – factor yang memisahkan, sedang dalam Gesellschaft pada dasarnya mereka tetap berpisah satu dari yang lain.<br />Toennies memakai istilah “hidup yang organis dan nyata (real)” untuk relasi – relasi yang berlaku di dalam Gemeinschaft, dan istilah dalam Gesellschaft. Yang pertama membentuk suatu kesatuan hidup, dimana unsure kesatuan dan kolektifitas lebih menonjol. Pola interaksi yang berlaku dalam Gemeinschaft dan pola yang berlaku dalam Gesellschaft tidak saling menolak atau bertentangan satu terhadap yang lain.<br />C. Gemeinschaft dan Gesellschaft<br />Tonnies memiliki teori yang penting yang berhasil membedakan konsep tradisional dan modern dalam suatu organisasi sosial, yaitu Gemeinschaft (yang diartikan sebagai kelompok atau asosiasi) dan Gesellschaft (yang diartikan sebagai masyarakat atau masyarakat modern-istilah Piotr Sztompka). Tonnies memasukkan Gemeinschaft dan Gesellschaft di bukunya (1887) satu diantara beberapa nomor yang dipaparkan, sebagai salah satu teori yang bersifat modern. Menurutnya Gemeinschaft adalah sebagai situasi yang berorientasi nilai nilai, aspiratif, memiliki peran, dan terkadang sebagai kebiasaan asal yang mendominasi kekuatan sosial. Jadi baginya secara tidak langsung Gemeinschaft timbul dari dalam individu dan adanya keinginan untu memiliki hubungan atau relasi yang didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan. Individu dalam hal ini diartikan sebagai pelekat/perekat dan pendukung dari kekuatan sosial yang terhubung dengan teman dan kerabatnya (keluarganya), yang dengannya mereka membangun hubungan emosional dan interaksi satu individu dengan individu yang lain. Status dianggap berdasarkan atas kelahiran, dan batasan mobilisasi juga kesatuan individu yang diketahui terhadap tempatnya di masyarakat.<br />Sedang Gesellschaft merupakan sesuatu yang kontras, menandakan terhadap perubahan yang berkembang, berperilaku rasional dalam suatu individu dalam kesehariannya, hubungan individu yang bersifat superficial (lemah, rendah, dangkal), tidak menyangkut orang tertentu, dan seringkali antar individu tak mengenal, seperti tergambar dalam berkurangnya peran dan bagian dalam tataran nilai, latar belakang, norma, dan sikap, bahkan peran pekerja tidak terakomodasi dengan baik seiring dengan bertambahnya arus urbanisasi dan migrasi juga mobilisasi.<br />Tonnies memaparkan Gemeinschaft adalah wessenwill yaitu bentuk-bentuk kehendak, baik dalam arti positif maupun negatif, yang berakar pada manusia dan diperkuat oleh agama dan kepercayaan, yang berlaku didalam bagian tubuh dan perilaku atau kekuatan naluriah. Jadi, wessenwill itu sudah merupakan kodrat manusia yang timbul dari keseluruhan kehidupan alami. Sedangkan Gesselschaft adalah Kurwille yaitu merupakan bentuk-bentuk kehendak yang mendasarkan pada akal manusia yang ditujukan pada tujuan-tujuan tertentu dan sifatnya rasional dengan menggunakan alat-alat dari unsur-unsur kehidupan lainnya. Atau dapat pula berupa pertimbangan dan pertolongan. Tonnies membedakan Gemeinschaft menjadi 3 jenis, yaitu :<br />1) Gemeinschaft by blood, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Didalam pertumbuhannya masyarakat yang semacam ini makin lama makin menipis, contoh : Kekerabatan, masyarakat-masyarakat daerah yang terdapat di Yogyakarta.<br />2) Gemeinschaft of placo (locality), yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan untuk dapatnya saling menolong, contoh : RT dan RW.<br />3) Gemeinschaft of mind, yaitu Gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideology atau pikiran yang sama.<br />Dimana, dari ketiga bentuk ini dapat ditemui pada masyarakat, baik di kota maupun di desa.<br />Oleh Tonnies juga dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut.<br />1. Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra<br />2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja<br />3. Exclusive, yaitu hubungan itu hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang-orang diluar”kita”<br />Di dalam gemeinschaft atau paguyuban terdapat suatu kemauan bersama (common will), ada suatu pengertian (understanding) serta juga kaidah-kaidah yang timbul dengan sendirinya dari kelompok tersebut. Apabila terjadi pertentangan antara anggota suatu paguyuban, pertentangan tersebut tidak akan dapat diatasi dalam suatu hal saja. Hal itu disebabkan karena adanya hubungan yang menyeluruh antara anggota-anggotanya. Tak mungkin suatu pertentangan yang kecil diatasi karena pertentangan tersebut akan menjalar kebidang-bidang lainnya. Keadaan yang agak berbeda akan dijumpai pada petembayan atau gesselschaft, dimana terdapat public life yang artinya bahwa hubunganya bersifat untuk semua orang; batas-batas antara “kami” dengan “bukan kami” menjadi kabur. Pertentangan-pertentangan yang terjadi antara anggota dapat dibatasi pada bidang-bidang tertentu sehingga suatu persoalan dapat dialokasikan.<br />D. Ferdinand Tonnies dan Evolusi tanpa Kemajuan<br />Durkheim menjelaskan tipologi perubahan masyarakat dengan membuat perbandingan “solidaritas mekanik” dan “solidaritas organik”, Spencer membuat tipe “masyarakat militer” vs “masyarakat industri”, Weber yang membagi “masyarakat agraris tradisional” dengan “masyarakat kapitalis”. Maka dibawah ini adalah tabel dikotomi serupa yang disajikan oleh Tonnies dalam Gemeinschaft und Gesellschaft (yang dipublikasikan pertamakali pada tahun 1887). Gemeinschaft (komunitas) ditandai oleh ikatan sosial bersifat pribadi, akrab, dan tatap muka (primer). Ciri-ciri ikatan sosial ini seperti yang dikemukakan sebelumnya ialah berubah menjadi impersonal, termediasi, dan sekunder dalam masyarakat modern (Gesellschaft). Keunikan pendekatan Tonnies terlihat dari sikap kritisnya terhadap masyarakat modern (Gesellschaft), terutama nostalgianya mengenai kehidupan tipe komunitas/kelompok/asosiasi (Gemeinschaft) yang lenyap. Tonnies adalah contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan. Menurutnya, evolusi terjadi secara berlawanan dengan kebutuhan manusia, lebih menuju kearah memperburuk ketimbang meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Dan dibawah ini adalah pemaparan Tonnies tentang perbedaan antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang justru bergerak kearah memperburuk, menurut dirinya.<br />Ciri Gemeinschaft(komunitas) Gesellschaft (masyarakat modern)<br />Hubungan sosial Ikatan Keluarga Pertukaran ekonomi<br />Institusi khas Keluarga Negara dan ekonomi<br />Citra tentang individu Kedirian Orang, warga<br />Bentuk kekayaan Tanah Uang<br />Tipe hukum Hukum keluarga Hukum kontrak<br />Institusi sosial Desa Kota<br />Kontrol sosial Adat dan agama Hukum dan pendapat umum<br />Ciri dari Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu masyarakat modern<br />Tentang hal ini pula secara tidak langsung bagi Tonies faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan masyarakat dimana prinsip evolusi yang ia miliki hampir sama dan senada dengan prinsip evolusi ahli lain seperti Max Weber begitu juga dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diantara penyebab terjadi perubahan itu adalah adanya kecenderungan berfikir secara rasional, perubahan orientasi hidup, proses pandangan terhadap suatu aturan dan sistem organisasi. Sebagai contoh kasus ialah adanya suatu masyarakat bernama kampung Ambon di daerah Bekasi, dimana asalnya sebuah komunitas tersebut merupakan hanya kaum urban yang datang dari Ambon dan sekitarnya untuk mencari penghasilan dengan bekerja seadanya, namun seiring dengan perubahan masa, waktu dan zaman urbanisasi yang datang dari daerah tersebut semakin banyak dan mengikuti pendahulunya yang lain untuk menempati lokasi yang sama. Sehingga saat ini terbentuklan suatu masyarakat Ambon yang datang ke Jakarta setelah sebelumnya hanya sebuah komunitas belaka.<br />KESIMPULAN<br />Ferdinand Tonnies adalah seorang sosiolog yang lahir di Schleswig, Jerman Timur pada tahun 1855 dan wafat pada tahun 1936. Sepanjang hidupnya ia bekerja di universitas kota Kiel. Ia merupakan salah seorang sosiolog Jerman yang turut membangun institusi terbesar yang sangat berperan dalam sosiologi Jerman. Ferdinand Tonnies merupakan tokoh sosiologi yang mencetuskan teori Gemeinschaft dan Gesellschaft pada sekitar tahun 1988 dimana teori tersebut disambut dengan baik oleh kalangan masyarakat baik dari gereja. Tonnies yang akhirnya berhasil membedakan konsep tradisional dan modern dalam suatu organisasi sosial, yaitu Gemeinschaft (yang diartikan sebagai kelompok atau asosiasi) dan Gesellschaft (yang diartikan sebagai masyarakat atau masyarakat modern-istilah Piotr Sztompka). Beliau meruakan contoh langka penganut evolusionisme yang tak menganggap evolusi identik dengan kemajuan, perbedaan antar Gemeinschaft dengan Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang justru bergerak kearah yang lebih buruk, menurut dirinya. Ciri dari Gemeinschaft yaitu berbentuk komunitas sedangkan ciri dari Gesellschaft yaitu masyarakat modern.<br />Pengertian dan Tujuan Pendidikan menurut UU Sisdiknas <br />Karena UU Sisdiknas itu puanjang...aku kutipin sebagian tentang pengertian dan tujuan pendidikan menurut UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional<br /><br />BAB I<br />KETENTUAN UMUM<br /><br />Pasal 1 <br /><br />Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:<br /><br />1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.<br /><br />2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.<br /><br />3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.<br /><br />4. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.<br /><br />5. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.<br /><br />6. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.<br /><br />7. Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.<br /><br />8. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.<br /><br />9. Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.<br /><br />10. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.<br /><br />11. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.<br /><br />12. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.<br /><br />13. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.<br /><br />14. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.<br /><br />15. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.<br /><br />16. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat.<br /><br />17. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br /><br />18. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.<br /><br />19. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.<br /><br />20. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.<br /><br />21. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan Pendidikan.<br /><br />22. Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.<br /><br />23. Sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.<br /><br />24. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan.<br /><br />25. Komite sekolah/madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.<br /><br />26. Warga negara adalah warga negara Indonesia baik yang tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br /><br />27. Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia nonpemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.<br /><br />28. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.<br /><br />29. Pemerintah daerah adalah pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota.<br /><br />30. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional. <br /><br />BAB II<br />DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN<br /><br />Pasal 2<br /><br />Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. <br />Pasal 3<br /><br />Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.<br />DEMOKRASI PENDIDIKAN MENURUT JOHN DEWEY<br />Pendidikan memiliki ruang lingkup yang amat sangat luas. Hal tersebut dikarenakan pendidikan merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan hidup dan kehidupan manusia.[1] Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup dan kehidupan manusia.[2] Hal tersebut disebabkan karena pendidikan merupakan dasar kesuksesan bagi individu dan masyarakat.[3] Secara umum ada pandangan teoritis umum tujuan pendidikan, pertama pandangan yang berorientasi pada kemasyarakatan dan yang kedua lebih berorientasi pada individu yang lebih memfokuskan diri pada kebutuhan, daya tampung, dan minat pelajar.[4] Oleh karena itu mengapa pemerintah di negara-negara maju sangat memperhatikan pendidikan. Hal itu disebabkan oleh anggapan mereka tentang adanya kekuatan besar dalam pendidikan untuk meningkatkan kemampuan individu dan juga masyarakat dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih maju dan sejahtera.[5]<br />Dalam persepektif ini pendidikan merupakan usaha manusia dewasa yang telah sadar akan kemanusiaannya dalam membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi muda untuk mengubah dan meningkatkan.[6] Pendidikan ditinjau dari segi usaha meningkatkan kemampuan individu khususnya anak adalah pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.[7] Para tokoh UNESCO menemukan pengertian pendidikan sebagai “ education is now engaged is preparinment for a tipe society which does not yet exist ”, atau pendidikan sekarang ini sibuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang belum ada.[8] Menurut Garten. V. Good dalam dictionary of education pendidikan mengandung pengertian sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat dan professional dimana seorang dipengaruhi oleh suatu yang terpimpin.[9]<br />Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwasannya pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh orang dewasa secara sadar yang telah memiliki dasar pengetahuan hidup yang lebih dari cukup untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan serta pengetahuan tentang kehidupan kepada generasi muda dalam rangka memberikan dan meningkatkan kemampuan (inside competence dan outside competence) generasi muda dalam segala segi kehidupan baik secara jasmani maupun rohani dengan berbagai sarana agar generasi muda selanjutnya lebih berguna bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negaranya.<br />Dalam sejarah pertumbuhan pendidikan manusia, ada satu penggal sejarah yang diwarnai dengan pertentangan antara pendidikan yang dijalankan secara demokratis dan sebaliknya yang dilaksanakan dengan otoriter.[10] Untuk itu muncullah suatu aliran progresivisme yang merupakan sebuah aliran filsafat pendidikan yang menekankan pada pentingnya pendidikan demokratis dengan tokohnya yang terkenal John Dewey subur dan berkembang di masyarakat barat.[11] John Dewey merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam perancangan pendidikan orang Amerika sekaligus bertanggungjawab atas kehidupan moral bangsa ini yang mana pemikirannya banyak dipengaruhi oleh pengembangan progresivisme Pierce dari metode menjadi teori kebenaran, agama, dan filsafat secara umum oleh William James dengan pragmatismenya.[12] Filsafat pragmatisme dengan pandangannya terhadap ilmu (science) yang merupakan kemajuan (progress) selama sains itu selalu memperbaiki kesalahannya.[13] Hal ini telah mempangaruhi John Dewey dalam pemikirannya tentang pendidikan.<br />John Dewey Riwayat Hidup Dan Pemikirannya Tentang Pendidikan.<br />John Dewey dilahirkan pada tanggal 20 oktober 1859 disebuah daerah pertanian dekat Burlington. Vermount.[14] Dia adalah anak seorang pemilik toko di desanya.[15] Ia memperoleh pendidikan pertamanya disekolah umum Burlington, kemudian melanjutkan ke universitas Vermount, dan ketika masih menjadi seorang mahasiswa dia berteman baik dengan Prof. H. A. P. Torrey yaitu orang yang membawa dan menguraikan semacam kelompok realism yang diadopsi dari Skotlandia.[16] Setelah keluar dari Vermount pada tahun 1875, tahun 1879 Dewey menerima diploma kandidat, kemudian dia mengajar selama 3 tahun.[17] Berkat intruksi dari Torrey, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya pada universitas John Hopkins dengan desertasinya The Psikologi Of Kant. Ia menyelesaikan program doktoral dalam bidang filsafat pada universitas tersebut pada tahun 1884.[18]<br />John Dewey mula-mula mengajar di Chicago kemudian di universitas Columbia New York yang memiliki satu perguruan tinggi pendidikan guru yaitu teachers college.[19] Di universitas Chicago ia menjadi ketua jurusan filsafat, psikologi, dan pedagogik, dan di universitas tersebut ia mendirikan sebuah sekolah percobaan (laboratorium sekolah) untuk menguji dan mempraktekkan teorinya. Sekolah ini diberi nama university elementaire school dan menjadi masyhur diseluruh dunia.[20] Pada tahun 1884 ia diangkat menjadi dosen lalu asisten profesor dan profesor di universitas Michigan. Disini ia menjadi ketua jurusan filsafat sejak 1889 sampai 1894. Pada tahun 1889 ia diangkat menjadi profesor filsafat di universitas Minesota.[21] Ia mengajar di universitas Columbia pada tahun 1904 sampai 1931 untuk memberikan filsafat dan pedagogik kepada akademi guru.[22] Kemudian menikah dengan Alice Chipman pada tahun 1886.[23]<br />Pada tahun 1905 ia pindah ke Columbia university di New York dan memberikan kuliah fisafat dan pendidikan di teacher’s college.[24] Selama di universitas ini Dewey giat dalam kegiatan-kegiatan organisasi.[25] Dan dia tinggal di New York lebih dari 40 tahun sampai pensiun dari mengajar pada tahun 1930. ia meninggal pada tanggal 1 januari 1952 di New York.[26] selama hidupnya ia banyak menorehkan karya-karya yang terkenal di dunia diantaranya My Pedagogic Creed (1897), School And Society (1899), How We Think (1910), Democracy And Education (1916),[27]The American Civil Liberties (1920), Impressions Of Sovyet Russia And The Revolutionary Word Mexico-China-Turki (1929),[28] Experience And Education (1938) dan Education Today (1940).[29]<br />Agar dapat memahami pendirian Dewey mengenai pendidikan dan pengajaran perlu diketahui tentang dasar-dasar pokok dari pandangan hidupnya yang meliputi beberapa teori diantaranya:<br />1. Dasar pokok dari filsafatnya adalah teori evolusi Darwin yang mengatakan bahwasannya hidup ini dinamis tidak statis. Dari sini Deweymenarik kesimpulan bahwa letak puncak kemajuan itu tidak dapat diketahui terlebih dahulu, hal itu terletak dihari kemudian dan bergantung pada kemajuan masyarakat tiap masa.<br />2. John Dewey merupakan penganut teori pragmatisme, benar tidaknya suatu teori tergantung pada berfaedah tidaknya teori bagi manusia dalam kehidupannya.sesuai dengan hal itu maka tujuan kita berfikir adalah memperoleh hasil fikir yang dapat membawa hidup kita lebih maju dan lebih berguna. Dan penilaian tentang benar tidaknya sesuatu tergantung pada guna atau manfaatnya untuk masyarakat serta kemajuan.[30]<br />3. Dalam kejiwaan, ia menganut teori behaviorisme (tingkah laku) yang berasumsi bahwa kehidupan jiwa digerakkan dari luar, tidak dari dalam. Tiap perbuatan atau tingkah laku manusia adalah reaksi (respons) atas rangsangan (stimulus) dari luar, dan perbuatan manusia itu selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan.[31]<br />Menurut dasar-dasar diatas, menurut Ag. Soejono dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut Dewey pendidikan itu ialah memberikan kesempatan untuk hidup dan hidup adalah menyesuaikan diri dengan masyarakat. Kesempatan diberikan dengan jalan berbuat secara individu maupun kelompok untuk mendapatkan pengalaman sebagai modal berharga dalam berfikir kritis, serta produktif dan berbuat susila. [32]sebenarnya pandangan-pandangan Dewey tentang pendidikan sukar diklasifikasikan kadang merupakan pengungkapan fakta, tetapi kadang ekspresi penilaian terhadap fakta. Dan fakta yang ia kemukakan ada tiga macam yaitu: hakekat manusia, masyarakat yang memiliki suatu sistem kelembagaan yang memiliki bagian-bagian yang saling bekerja sama, mengenai kondisi sekolah-sekolah.[33]<br />Pandangan-pandangan John Dewey terhadap pendidikan secara umum pada dasarnya adalah upaya redefinisi pendidikan dan tujuan umum pendidikan. Definisi pendidikan menurut Dewey adalah proses dimana masyarakat mengenal diri. Dengan kata lain pendidikan merupakan proses agar masyarakat menjadi survival untuk menjadi kekal dan abadi. Secara khusus rekomendasi Dewey terhadap pendidikan mecakup dua hal diantaranya: Pertama. metode pendidikan. Menurut Dewey metode pendidikan adalah upaya menanamkan disiplin, tetapi bukan otoritas. Yang penting adalah mengontrol anak dari eksternal. Metode pengajaran dengan displin berarti seorang mengarahkan pelajaran dengan disiplin dengan cara: 1). Semua paksaan harus dibuang, 2). Agar dapat muncul minat, guru harus intim dengan kecakapan dan minat setiap murid, 3). Guru harus menciptakan situasi di kelas sehingga setiap orang turut berpartisipasi dalam proses belajar.<br />Kedua. kurikulum. Rekomendasi Dewey berkaitan dengan kurikulum tergantung pada definisinya tentang pendidikan dan pandangannya tentang tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah meningkatkan lembaga-lembaga yang membentuk masyarakat. Sedangkan isi pendidikan adalah mata pelajaran yang memberikan impulse kepada anak didik. Isi tersebut meliputi menejemen dan pelaksanaan semua materi pelajaran.[34]Disamping itu pandangan Dewey mencakup beberapa point yaitu:<br />a) Education as a necessity of life.<br />Dewey memandang bahwa pendidikan merupakan kebutuhan hidup. Dewey mengartikan pendidikan adalah transmisi yang dilakukan melalui komunikasi. Dan hidup itu sendiri pada dasarnya adalah proses perbaikan diri. maka kelestarian hidup itu hanya dapat dijaga dengan perbaikan yang konstant yaitu pendidikan.<br />b) Education as a social fungction.<br />Masyarakat disini lebih daripada sebuah tempat dan perantara interaksi watak seorang dengan lingkungan. Lingkungan sosial lebih merupakan keseluruhan aktifitas seseorang terutama dalam melakukan aktifitas fisik sebagai pengaruh salah seorang dalam kelompok tersebut. Secara gradual ini merupakan efek pendidikan. dan masing-masing individu mempunyai tujuan atau partisipasi dalam beberapa aktivitasnya.<br />c) Education as direction<br />Pada situasi sosial tertentu anak berhubungan langsung dengan perbuatan mereka. untuk apa mereka melakukan dan berbuat secara tiba-tiba. Aktivitas mereka ini secara langsung merupakan hasil dari pengertian dari partisipasi-partisipasinya. Sehingga penampilan berbeda dengan tindakan seseorang. Hal ini merupakan akhir dari sebuah tindakan sebagai pokok dari kontrol sosial secara tidak langsung. Dan sekolah merupakan kesempatan yang besar bagi penafsiran sebuah aktivitas di dalam pengajaran dan mereka mungkin memperoleh perasaan sosial atas kekuatan mereka sendiri dari materi-materi serta peralatan yang digunakan.<br />d) Education as growth.<br />Kekuatan belajar dari makna pengalaman-pengalaman adalah suatu kebiasaan. Kebiasaan tersebut merupakan kapasitas aktif untuk mengatur aktivitas. Dan pendidikan adalah salah satu bagian dari pertumbuhan yang mana kriteria nilai dari pendidikan persekolahan merupakan perluasaan dalam membuat efektifitas hasrat seseorang secara nyata.<br />e) Education as preparation.<br />Dewey mengatakan” preparing or getting ready for some future duty or privilege’. Pendidikan adalah mempersiapkan atau mendapatkan kesiapan untuk banyak tugas atau tanggung jawab mendatang.[35]<br />f) Education is unfolding.<br />Dewey mengatakan”the notion that education is an unfolding from within appears to have more likeness to the conception of growth which has been set forth”. Dewey lebih condong bahwa pendidikan dibentangkan dari yang nampak dan memiliki banyak kesamaan konsepsi pertumbuhan yang menjadi perlengkapan seterusnya.<br />g) Education as training of faculties.<br />“Education is the training of these faculties through repeated exercise”. Pendidikan merupakan latihan dari bagian-bagian melalui pengulangan pertanyaan.<br />h) Education is formation.<br />Pendidikan merupakan pembentukan diri. Implikasi pendidikan dari doktrin ini ialah: pertama. tindakan diri dibentuk oleh penggunaan obyek yang menimbulkan rencana dari reaksi-reaksi lain. Formasi diri ini adalah keseluruhan materi penyajian yang pantas menjadi materi pendidikan. Kedua, sejak penyajian diri mengandung penampakan bagian-bagian kontrol asimilasi dari penyajian-penyajian baru, karakter mereka sangat penting setelah efek dari penyajian – penyajian baru adalah sebagai penguat kelompok sebelumnya.<br />i) Education as recapitulation and restrospection.<br />Dewey menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menjadikan seseorang pribadi. Individu memiliki aktivitas asal sebagai dasar kenyataan. Mereka dihasilkan dengan jalan demikian atau berasal dari satu keturunan. Belajar yang dihasilkan dari masa lampau menurut Dewey tidak akan membantu kita mengerti keadaan sekarang karena hal itu bukanlah bertujuan pada hasil. Masa kini menghasilkan masalah-masalah yang memimpinnya untuk menyelamatkan masa lampau. Masa lalu adalah sumber daya yang besar bagi imajinasi. Di sini dapat kita lihat bahwasanya pengetahuan masa lampau dan masa kini memiliki sinergisitas yang harus dipertahankan untuk mewujudkan suatu pendidikan yang lebih berhasil. Masa lalu sebagai talak ukur dalam melangkah kedepan dengan melihat aspek positif dan negative yang terjadi selama masa tersebut sedangkan pengetahuan masa kini membentuk suatu kondisi yang memunculkan dan mengkombinasikan realita yang ada. Kemudian dari kedua pengetahuan tersebut dapat ditarik benang merah yang akan memunculkan suatu teori baru yang efektif dalam pendidikan.<br />j) Education as reconstruction.<br />Pada pertumbuhan anak dan orang dewasa semua berdiri pada level pendidikan. Dan ide tentang kemajuan secara formal disimpulkan dalam pengalaman rekonstruksi yang terus menerus bagi kondisi yang akan datang. sebagai pembuka bentuk eksternal dan rekapitulasi masa lalu.[36] Tujuan pendidikan di sini haruslah memiliki dan melakukan perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik untuk menjamin kualitas suatu pendidikan dan kuantitas nilai materi dalam pendidikan tersebut.[37]<br />k) Education as national and as social.<br />Perhatian yang sistematis terhadap pendidikan merupakan makanan yang baik bagi pemulihan dan pemeliharaan integritas politik dan kekuasaan. Identifikasi dari situasi historis dapat memindahkan dorongan pendidikan suatu negara dengan nasionalistik dalam kehidupan politik. Suatu fakta membuktikan bahwa di bawah pengaruh pemikiran Jerman, pendidikan menjadi berfungsi umum dan hal ini diidentifikasikan dengan realisasi ideal suatu negara. Menurut Dewey suatu masyarakat harus mempunyai tipe pendidikan yang memberikan individu interest pribadi dalam relasi dan kontrol sosial, dan kebiasaan-kebiasaan sosial dan dirubah tanpa memperkenalkan kekacauan.[38]<br />Demokrasi pendidikan.<br />Impian adanya pendidikan bermutu hanya dapat diwujudkan dalam alam demokrasi pendidikan. Demokrasi pendidikan hanya dapat diwujudkan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.[39] Suatu tatanan masyarakat yang telah memiliki sistem yang mengatur segala kegiatan dengan baik, baik kegiatan yang bersifat internal maupun ekternal. Demokrasi pendidikan dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal. diantaranya:<br />1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia.<br />2. Setiap manusia memiliki perubahan kearah pemikiran yang sehat.<br />3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.[40]<br />Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain:<br />1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.<br />2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.<br />3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.<br />Dari prinsip-prinsip diatas dapat dipahami bahwa ide-ide dan nilai demokrasi pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran. sifat. dan jenis masyarakat dimana mereka berada. karena dalam kenyataan bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat.[41] Sedangkan demokrasi dalam proses pendidikan dapat diarahkan kepada pembawaan kultur dan norma keadaban. Dalam proses pembelajaran yang demokratis fungsi pendidik adalah sebagai fasilitator, dinamisator, mediator, dan motivator.[42]Paolo Freire menyatakan bahwa untuk mencapai demokrasi pendidikan perlu diciptakan kebebasaan interaksi antara pendidik dan peserta didiknya dalam proses belajar dikelas.[43] Jadi demokrasi pendidikan akan mendorong tumbuhnya iklim egalitarian (kesetaraan atau kesamaan derajat dalam kebersamaan) antara pendidik dan peserta didik. disamping itu demokrasi pendidikan merupakan cara yang paling strategis bagi pembentukan civil society.[44] Atau demokrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan cita-cita dan kehendak civil society.[45]<br />Jadi demokrasi pendidikan mengandung arti proses menuju demokrasi dalam pendidikan. Tujuan demokrasi pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang merdeka, berpikir kritis, dan sangat toleran dengan pandangan dan praktik demokrasi.<br />Bagaimanakah demokrasi pendidikan John Dewey?<br />Konsep demokrasi dalam pendidikan, sebagaimana dinyatakan dewey “ individu lebih didominasi oleh hasrat alamiah. Hasrat yang tinggi ini memunculkan rasa kasihan, keramahan, serta beberapa watak yang menonjol. Hasrat alami membuat individu sebagai warga negara yang baik sebagai pembela negara, tapi keterbatasan mereka berhubungan dengan kekurangan-kekurangan yang merupakan sebuah kapasitas yang digenggam secara universal.[46]Hasrat yang tinggi terbentuk dalam pengalaman dan kebebasan. Dan satu-satunya kebebasan yang tetap penting adalah kebebasan intelegensi yaitu kebebasan observasi dan pertimbangan yang dilakukan atas nama sejumlah tujuan yang hakekatnya berharga. Kekeliruan yang paling sering dilakukan terhadap kebebasan adalah menyamakan dengan kebebasan bergerak atau sisi dengan sisi eksternal atau fisik dari kegiatan. Namun sisi eksternal atau fisik dari kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan dari sisi internal kegiatan yaitu kebebasan berfikir. berkeinginan. dan bertujuan.[47]<br />Keuntungan yang secara potensional dalam peningkatan kebebasan ilmiah yaitu pertama; tanpa kebebasan tersebut. tidak mungkin bagi seorang guru untuk memperoleh pengetahuan tentang semua individu yang ditanganinya. yang kedua ditemukan dalam sifat dasar dari proses belajar itu sendiri. Disinilah minat sebagai panji-panji yang mengangkat sang anak sebagai pusat pendidikan sehingga menyerukan kebebasan dan inisiatif.[48]<br />Dari beberapa point kebebasan yang dibawa oleh John Dewey ada beberapa konsp demokrasi pendidikan yang menjadi pokok konsep pendidikannya. diantaranya;<br />1. a. Kritik John Dewey terhadap filsafat dan praktek pendidikan tradisional.<br />Sejarah teori pendidikan ditandai oleh oposisi antara ide bahwa pendidikan merupakan pengembangan dari dalam kodrat manusia dan bahwa pendidikan adalah proses pembentukan dari luar diri manusia bahwa pendidikan berdasarkan bakat alami dan bahwa pendidikan merupakan suatu proses upaya mengatasi kecenderungan alami dan mengantikannya dengan berbagai kebiasaan yang diperoleh lewat tekanan eksternal. Dan dewasa ini sekolah cenderung mengambil bentuk kontras antara gaya pendidikan tradisional dan gaya pendidikan progresif.<br />Ide-ide yang mendasari gaya pendidikan tradisional dirumuskan secara luas tanpa kualifikasi yang diperlukan untuk suatu pernyataan akurat. Jadi ide-idenya biasanya menyangkut materi pokok pendidikan yang terdiri dari perangkat informasi dan keterampilan yang telah dihasilkan pada masa lampau. karena itu tujuan utama sekolah ialah mewariskan segala pengetahuan tersebut kepada generasi yang baru. Dalam hal ini faktor mendasar dalam proses pendidikan adalah kondisi mengada-being-yang kuncup dan faktor lain adalah sasaran-sasaran sosial tertentu. maka nilai-nilai yang mengejawantah dalam pengalaman orang dewasa.<br />Kemudian ia mengkritik sekolah traditional mengenai beberapa hal. karena dianggap bukan tidak mampu menyentuh aspek-aspek pendidikan yang meliputi ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, kritikannya tersebut diantarannya mengenai; bahan pengajaran, cara guru mengajar, cara murid belajar, dan cara menyelenggarakan sekolah. Pertama; disekolah kuno menurutnya terlalu banyak mata pelajaran yang diajarkan. karena tujuan sekolah kuno ialah agar para siswa dapat menduduki jabatan intelektual dan materio sentris.[49] Menurut dewey tidak boleh kebutuhan golongan terbesar dikalahkan oleh kebutuhan golongan yang kecil. Oleh karena itu mata pelajaran yang banyak jumlahnya dan menimbulkan pendidikan intelektualitas dan itu perlu dikurangi dan diganti dengan pengajaran dan latihan kerja.[50] Disamping itu pengetahuan yang diberikan di sekolah kuno kepada muridnya merupakan pengetahuan yang telah diolah. disiapkan. dan dipecahkan kesulitannya terlebih dahulu oleh orang dewasa. hal ini menurut dewey tidak ada gunanya karena anak mengalami proses berfikir sendiri dari permulaan hingga akhir sesuai dengan tingkat kemajuannya sendiri.[51]<br />Kedua kritik Dewey terhadap guru dan sarana mengajar di sekolah kun guru meilii peran yang sangat memnentukan segala sesuatu (guru-central). Jadi guru yang memaksakan bahan pengajranan kepada anak. berfikir untuk anak. memecahkan soal untuk anak. sehingga yang aktif justru sang guru bukan anak didik.[52]menurut Dewey tidak perlu adanya minat paksaan sebab kecuali minat langsung juga pada anak minat langsung dapat juga pada anak itu ditimbulkan minat yang tidak langsung.[53] Guru dalam hal ini harus hanya berfungsi sebagai penunjuk jalan saja. pengamat tingkah laku anak untuk dapat mengetahui hal yang menarik minat anak. seperti Montessori.[54] Dan dengan perkembangan tersebut ia dapat menentukan masalah yang akan dijadikan pusat minat anak.<br />Ketiga murid dan cara belajar. disekolah kouno muridhanya mendengarkan. It is made for listening! Kata Dewey sekolah tradisionalia namai sekolah anak, sekolah dengar, sekolah percaya, juga sekolah buku karena anak dipaksa mengambil hal yang telah dituturkan dan lengkap difikirkan untuknya dalam buku. Disini murid tidak mendapatkan kebebasan. tidak ada kesempatan untuk mengeluarkan sesuatu dengan spontan. perbuatan dan pikiran murid tergantung pada orang lain, lisan dari guru, maupun tertulis dari buku. Keadaan seperti itu wajid diubah, anak harus bekerja bersama-sama, menyelidiki dan mengamati sendiri sesuai dengan insting yang ada padanya. Dengan jalan ini anak belajar sambil bekerja dan bekerja sambil belajar. Inilah makna istilah learning by doing yang dikehendaki oleh John Dewey. Disini anak harus dididik kecerdasannya agar padanya timbul hasrat untuk menyelidiki secara teratur dan akhirnya dapat berfikir secara keilmuwan, obyektif, logis, dan yang dipentingkan ialah jalan berfikir bukan hal yang difikirkan.[55]<br />Keempat. penyelenggaraan sekolah. alat dan peraturan yang ada di sekolah tradisional sakan-akan memaksa anak untuk pasif, perbuatan di sekolah berlangsung kaku, tidak memberikan kebebasan bertindak, bentuk bangku, gedung, rencana pelajaran, semuanya mengikat, tidak memberikan kebebasan kepada anak maupun guru, tidak ada kesempatan untuk mengadakan penyelidikan (survey) dan percobaan jumlah mata pelajaran terlalu banyak dan dalam kelas terlalu banyak murid.[56]<br />Apabila kritik tersirat itu dirumuskan secara explisit, agaknya ia berbunyi seperti berikut: Pada hakekatnya pola pendidikan tradisional bersifat paksaaan dari atas dan dari luar pendidikan tradisional memaksakan seluruh norma, materi pokok pelajaran, dan metode orang dewaa kepada anak muda yang hanya dapat bertumbuh secara berlahan menuju kematangan. Jurang itu sedemikian lebarnya sehinggga materi baik pokok pelajaran, metode belajar dan bertindak yang dituntut itu menjadi asing bagi kesanggupan yang ada pada anak muda.[57]<br />1. b. Sekolah kerja <br />Timbulnya sekolah kerja adalah pelaksanaan dari aliran pendagogik yang dinamai pendagogik special.[58] Setelah timbulnya aliran nasionallisme orang berpendapat bahwa pengetahuan adalah kuasa, knowledge is power, pengajaran dan pendidikan dalam sekolah menjadi amat individualistis dan intelektualistis, dan hasilnya ialah anak didik menjadi bersifat individualistis dan masyarakat menjadi kapitalis.[59]<br />Kemudian aliran sosial dalam masyarakat menghendaki berubahnya masyarakat kapitalis tersebut yang sistem pengajaran dan pendidikannya. Bukan pengetahuannya tetapi keprigelan, kerja produktif, watak kesediaan mengabdi bukan pengetahuan yang berkuasa melainkan kemampuan.[60] Dan tak seorang pun menyangka bahwa bahwa seorang warga negara yang biasa yang baik de facto dikuasai oleh sejumlah kontrol sosial dengan sejumlah kontrol sosial itu tidak terasa pembatasan terhadap kebebasan pribadi.[61]<br />Jadi yang dimaksud dengan sekolah kerja ialah sekolah yang pusatnya terletak pada keaktifan pribadi anak, jasmani maupun rohani dan dasar sekolah kerja pada umumnya bertentangan dengan dasar sekolah lama, konfendional, Sedangkan dasar-dasar sekolah kerja diantaranya:<br />1. Dalam sekolah kerja anak harus aktif berbuat. mengamati sendiri, mencari jalan pemecahan sendiri dalam kesukaran, memikirkan, dan memecahkan sendiri yang dihadapi dan berinisiatif.<br />2. Pangkal dan tujuan usaha pendidikan dan pengajaran harus terletak pada anak itu sendiri, tidak pada metode, bahan pengajaran atau guru.[62]<br />3. Sekolah kerja mendidik murid agar menjadi suatu kepribadian yang berani berdiri sendiri, bertanggung jawab untuk menjadi anggota yang baik dari suatu masyarakat. Inilah segi sosialnya.<br />4. Bahan pengajaran tidak diberikan terpisah-pisah melainkan sebagai suatu keseluruhan atai totalitas dengan suatu masalah hidup sebagai pusat.<br />5. Sekolah kerja tidak menginginkan pengetahuan sedia yang sebanyak-banyaknya yang diperoleh dengan hafalan dan menirukan, tetapi menghendaki pengetahuan dan keprigelan.[63]<br />6. Sekolah kerja menganggap bahwa pendidikan fikir tidak ada gunanya. tetapi anak harus dididik berfikir dengan mengalami seniri proses berfikir secara kanak-kanak.<br />7. Pendidikan akhlak merupakan suatu segi penting dalam pendidikan sosial. maka sekolah kerja harus merupakan suatu masyarakat, tempat mendapatkan latihan dan pengalaman yang amat penting artinya untuk pendidikan sosial, watak dan kecerdasan.<br />8. Sekolah kerja mendidik anak melalui berbagai ketrampilan agar suka bekerja produktif sesuai dengan bakatnya.[64]<br />Dari dasar-dasar diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya sekolah kerja yang merupakan perwujudan dari progresivisme pendidikan mempunyai keterikatan yang kuat dengan masyarakat dan upaya mengembangkannya melalui generasi mudanya. Karena bagaimanapun masyarakat tidak mampu mengadakan kegiatan pendidikan tanpa adanya sebuah intisari dengan tujuan tertentu begitu juga lembaga sekolah harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat karena hal ini merupakan aturan yang benar untuk bekerja dengan baik.[65]<br />Keterangan-keterangan diatas merupakan gambaran tentang sekolah kerja. Sekolah kerja menurut John Dewey umumnya disebut pengajaran proyek atau metode soal maupun masalah. John Dewey yang menanamkan benih-benihnya tetapi yang menumbuhkan dasar itu menjadi suatu sistem pengajaran proyek atau metode (problem) itu ialah W.H. Kilpatrick.[66]<br />Pendidikan menurut Dewey ialah memberikan kesempatan untuk hidup. Hidup ini menyesuaikan diri dengan menyesuaikan diri dengan masyarakat, kesempatan diberikan dengan jalan berbuat secara individual maupun rombongan untuk mendapatkan pengalaman sebagai suatu modal berharga dalam berfikir kritis serta produktif dengan berbuat susila. Dan sekolah yang dikehendaki oleh John Dewey adalah sekolah kerja dimana masyarakat harus menyediakan segala sesuatu yan dibutuhkan oleh warganya unutk pendidikan agar tidak tergantung kepada dogma, melainkan pada cara berfikir bebas, berdisiplin, obyektif, kreatif dan dinamis.[67]<br />Disamping itu betapa pentingnya arti bekerja menurut Dewey, karena bekerja memberikan pengalaman dan pengalaman menuntunberfikir seseorang sehingga orang tersebut dapat bertindak benar dan bijaksana, pengalaman juga mempengaruhi budi pekerti seseorang, pengalaman itu sendiri terbagi menjadi pengalaman positif dan negatif.[68]<br />Kedua aspek inilah yang telah mendasari konsep sekolah kerja menurut john dewey yang pada dasarnya sekolah kerja menurutnya berdasarkan atas dua segi yaitu segi psikologis dan segi sosiologis.<br />1. 1. Dasar psikologis.<br />Yang termasuk dalam dasar psikologisnya diantaranya: cara memberikan pelajaran wajib disesuaikan dengan tingkatan perkembangan. cara berfikir. dan cara bekerja anak. Penentuan bahan pelajaran juga wajib disesuaikan dengan perhatian dan keperluan anak sebagai akibat dari instingnya. Dewey mengenal 4 insting yaitu: 1). Insting sosial, 2). Insting membentuk dan membangun, 3). Insting menyelidiki, 4). Insting kesenian.<br />a) Insting sosial<br />Yang dimaksud dengan insting sosial adalah keinginan anak untuk mengadakan hubungan dengan orang disekitarnya. Ini dapat dilihat pada waktu anak bermain. Mereka bermain sebuah permainan bersama-sama dengan teman bermainnya. Frobel mengatakan bahwa teman adalah alat permainan yang terbaik. Disamping permainan masih ada alat penghubung sosial yang digunakan dalam pergaulan yaitu bahasa.[69] Bahasa tidak hanya merupakan suatu alat penghubung dalam pergaulan semasa anak hidup tetapi juga alat penghubung dengan generasi yang lampau dan generasi yang akan datang. Berhubung dengan insting sosial ini anak perlu diberi banyak kesempatan untuk bekerja bersama-sama dengan menggunakan bahasa sebaik-baiknya.[70]<br />b) Insting membangun dan membentuk.<br />Insting membangun dan membentuk dapat dilihat ketika anak bermain-main. Mereka membuat kolam, jembatan, rumah, roti, dan lain-lain dengan bahan yang belum berbentuk separti pasir, tanah, kayu, air dan sebagainya untuk kemudian dirusak, diperbaiki dan dirusak lagi.[71] Juga dalam hal insting membentuk pada anak. Dewey sependirian dengan Frobel.[72]<br />c) Insting menyelidiki.<br />Bukti adanya insting menyelidiki ialah bahwa anak itu suka merusak segala sesuatu yang ia pegang. Ia ingin mengetahui apa sebabnya mobilnya dapat berjalan, apakah isi perahunya, apakah bonekanya juga berdarah seperti dirinya apabila ditusuk pisau dan sebagainya. [73]<br />d) Insting kesenian.<br />Insting kesenian adalah kelanjutan dari insting membangun. Anak ingin menghias hasil perbuatannya agar menjadi lebih baik dipandang mata. Rumah-rumahan yang baru saja selesai tidak ditinggalkan begitu saja. rumah itu dihiasi dengan berbagai alat, bendera, daun, bunga, tanaman, gambaran, dan lain sebagainya. Kesukaan anak untuk menari, menyanyi, menggambar dengan warna menmbah bukti bahwa pada anak ada insting kesenian itu.<br />1. 2. Dasar sosiologis.<br />Dewey berpendapat bahwa tujuan pendidikan dan pengajaran adalah kepentingan kemajuan masyarakat. Tiap anggota masyarakat berkewajiban mengembangkannya dan anak wajib dibimbing ke arah itu. Jika bahan pegajaran diambil dar masyarakat dan pengajarannya dilangsungkan di tengah masyarakat maka dapat dikatakan bahwa pengajaran dijalankan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan dalam masyarakat.[74] Dewey mengatakan bahwa tenaga-tenaga itu (anak) harus diabdikan pada kehidupan sosial, jadi mempunyai tujuan sosial. Maka dari itu pendidikan adalah proses sosial dan sekolah adalah sesuatu lembaga sosial.[75]<br />Berdasarkan sekolah kerja yang ia prakarsainya, masyarakat harus menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendidikan warganya. Dan materi pelajaran disekolah harus diberikan secara terpadu dan dipraktekkan dalam masyarakat anak untuk memenuhi kebutuhannya. Pengalaman anak yang diperoleh di sekolah seharusnya dipakai untuk hidup dalam masyarakatnya dikemudian hari. Kehidupan seharusnya menjadi pusat bahan pengajaran (life central education).[76]<br />Dalam kaitannya dengan bahan pelajaran. sekolah kerja mengajak kita untuk mengingat sifat manusia, minat dicoba ditarik ke arah hal-hal yang menyenangkan, pada kenikmatan-kenikmatan yang langsung dan tidak pada rasa sakit atau penderitaan lain. Dan jalan keluarnya adalah dengan mempsikologikan bahan pelajaran, mengubah bahan-bahan pelajaran, mengembangkannya di dalam bentangan dan batasan-batasan wilayah kehidupan anak dengan membiarkan saja pelajaran apa adanya dan memakai metode tipuan untuk membangkitkan minat pada pelajaran- bukannya mempelajari apa yang diminati berusaha membuat pelajaran menjadi menarik- bukannya minat itu menentukan pelajaran.[77]<br />Berangkat dari hal diatas diketahui bahwasannya kekuatan-kekuatan anak saat ini yang harus mengemuka. potensi-potensinya saat ini mesti dilatih, sikap-sikapnya perlu diujudkan.[78] Disinilah letak tugas guru yang formil yang cenderung hanya mengembangkan minat. Sehingga mata pelajaran yang diberikan berpusat pada masalah yang bernilai fungsional untuk anak. Dengan jalan itu tidak akan terpisah antara teori dan prakteknya, sekolah dan masyarakat anak.[79]<br />Pada tahun 1896 Dewey memaklumkan dan mengusulkan suatu gagasan mengenai sekolah yang akan mendekatkan berbagai upaya teoritis dengan berbagai tuntunan praktis sebagai komponen yang paling esensial dari fakultas ilmu pendidikan.[80] Inilah awal penerapan sekolah kerja menurutnya. Yang menjadi inti kurikulum Dewey adalah apa yang disebut okupasi. yaitu suatu kegiatan anak yang meniru atau berfungsi secara paralel dengan berbagai kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sosial orang dewasa.[81] Kegiatan okupasional memiliki dua arah yaitu: terarah kepada studi ilmiah mengenai berbagai material dan proses yang terlibat dalam cara berfungsinya materi itu dan peran mereka di dalam masyarakat dan budaya. Maka dari itu fokus tematik bagi semua okupasi bukan hanya sebagai kesempatan untuk berbagai latihan manual dan studi sejarah melainkan juga untuk pengetahuan matematika, geologi, fisika, biologi, kimia, membaca, seni musik, dan bahasa.[82]<br />Dalam contoh sekolah diatas kita tidak hanya melihat bagaimana minat anak terhadap aktivitas khususnya sendiri (membuat kebun), melainkan bagaimana cara membuat sesuatu memungkinkan si anak berkenalan dengan berbagai metode pemecahan masalah ekperiemental dimana kesalahan merupakan bagian penting dari suatu proses belajar. Menyajikan kepada anak pengalaman langsung disertai berbagai situasi problematik yang mereka ciptakan sendiri.[83] Jadi sekolah kerja harus menyelenggarakan dan mengatur sekolahannya agar anak dapat bekerja dengan bebas dan spontan. Gedung dan alat pengajaran wajib disesuaikan dengan tujuan itu. Antara berbagai tingkatan sekolah dari sekolah rendah sampai sekolah tinggi harus ada satu organisasi yang sama.[84]<br />1. Pendidikan sosial dan kesusilaan.<br />Salah satu letak demokrasi pendidikan menurut Dewey terdapat pada pendidikan sosial dan kesusilaan yang ia gagaskan. Di sekolah Dewey tidak diutamakan kecerdasan walaupun kecerdasan penting tetapi bukan yang utama. Pendidikan kemasyarakatan dan kesusilaan menurut dewey amat erat hubungannya.[85] Disinilah sebuah sekolah harus merupakan suatu masyarakat kanak-kanak yang sesuai dengan tingkatan kemajuan anak.[86]<br />Bekerja sendiri dan bersama-sama disamping mengandung pendidikan kecerdasanyang amat penting artinya untuk pendidikan sosial juga merupakan pendidikan budi pekerti atau kesusilaan. Dewey merendahkan sekali pendidikan kesusilaan yang diberikan hanya dengan memberitahu dan menyuruh percaya pada dogma kesusilaan yaitu apa yang dinamai luhur dan apa yang dinamai hina. Pengalaman anak dalam bekerja harus dapat menumbuhkan pengertian dan minat terhadap kaidah hina dan luhur itu dan juga menimbulkan hasrat untuk berbuat luhur serta menghindari perbuatan hina.[87]<br />Tetapi pengertian minat dan hasrat belum cukup. Yang terpenting adalah perbuatan luhur.[88] Dengan bekerja sendiri dan bersama (memasak, memital, menenun, dan lain-lain) akan sampai pada kemampuan menyusun pembagian pekerjaan yang baik, memilih pemimpin dan penolongnya, bekerja bergotong royang, bersaing secara sehat, juga akan timbul suasana saling menceritakan pengalaman dan bertukar pikiran sehingga terciptalah tata tertib batin yaitu tata tertib atas dasar keinsyafan.[89]<br /><br /></div>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8354726770304674628.post-64953848641682539162012-02-11T20:41:00.000-08:002012-02-13T21:10:43.257-08:00klasifikasi makhluk hidup<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: center;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="1931955728834683710"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/10/klasifikasi-makhluk-hidup.html"><span style="color: windowtext; text-decoration: none;">Klasifikasi
Makhluk Hidup</span></a></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Alam
semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut,
dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya
banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam,
maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk
hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka
kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari
makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan/pengelompokan).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut TAKSONOMI.</span></b></div>
<span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">Klasifikasi
yang dilakukan oleh para ahli Biologi bertujuan untuk: </span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;"></span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mendeskripsikan
ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal;</span></div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya</span></div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengetahui
hibungan kekerabatan antar makhluk hidup;dan</span></div>
<div style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">mengetahui
evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya</span></div>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tujuan Klasifikasi
makhluk hidup adalah mempermudah untuk mengenali, membandingkan dan mempelajari
makhluk hidup.</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan sifat atau ciri.</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Contohnya sbb:</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan ukuran
tubuhnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi : pohon, perdu dan semak</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan
lingkungan tempat hidupnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan yang hidup dilingkungan
kering (xerofit), tumbuhan yang hidup dilingkungan air (hidrofit) dan tumbuhan
yang hidup dilingkungan lembab ( higrofit)</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan
manfaatnya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat2an, tanaman
sandang, tanaman hias dsb</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">·</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan jenis
makanannya</span></h2>
<h2 style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif"; font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hewan dikelompokan menjadi : hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan keduanya
(omnivora</span></h2>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 35.45pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Klasifikasi
dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan.
Contoh dasar klasifikasi dalam biologi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.
Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi:<br />
1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui
proses fotosintesis, contoh : tumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri,
contoh: hewan dan manusia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b.
Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh: teratai</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh: lumut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh: kaktus<br />
<br />
c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh: sapi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh: harimau</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh: tikus<br />
<br />
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh:</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Perkembangan selanjutnya, para
ilmuwan telah mengembangkan cara pengelompokan makhluk hidup yang lebih baik
dan lebih maju dibandingkan dengan cara-cara pengelompokan pada zaman
prasejarah.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Aristoteles (384 – 322 SM),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> mengelompokkan makhluk hidup
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan menjadi
herba, semak dan pohon. Sedangkan hewan digolongkan menjadi vertebrata dan
avertebrata. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">John Ray (1627 – 1708),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> merintis pengelompokkan
makhluk hidup kearah grup-grup kecil. Ia telah melahirkan konsep tentang jenis
dan spesies. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Carolus Linnaeus (1707 – 1778),</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";"> mengelompokkan makhluk hidup
berdasarkan pada kesamaan struktur. Ia juga mengenalkan pada system tata nama
makhluk hidup yang dikenal dengan binomial nomenklatur. </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Pada tahun 1969 <b>R.H Whittaker</b>
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 5 (lima) kingdom/kerajaan, yaitu :</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">1.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Monera (bakteri dan ganggang biru) </span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Monera memiliki sel prokariotik.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Kelompok ini terdiri dari bakteri dan
ganggang hijau biru (Cyanobacteria)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="Kingdom_Plantae_.28tumbuhan.29"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="Kingdom_Animalia_.28hewan.29"></a><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">2.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Protista (ganggang dan protozoa)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Protista rnemiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai hewan (Protozoa) dan Protista menyerupai tumbuhan
(ganggang), dan Protista menyerupai jamur.</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">3.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Fungi (jamur)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi
tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu
menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir
(Myxomycota) dan jamur air (Oomycpta).</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 18.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">4.</span><span lang="IN" style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Plantae (tumbuhan)</span></div>
<div style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="font-family: "Tahoma","sans-serif";">Tumbuhan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan.
Tumbuhan memiliki kloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifat
autotrof). Kelompok ini terdiri dari tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Plantae
(Tumbuhan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Algae
(ganggang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bryophyta
Lumut)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pterydophyta
(tumbuhan paku)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Spermatophyta
(tumbuhan berbiji)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gymnospermae
(Biji terbuka)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Angiospermae
(biji tertutup)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Monocotyledonae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dicotyledonae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perbedaannya
dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali
meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial
Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tingkatan
dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah
adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">KINGDOM<br />
DIVISIO/PHYLLUM<br />
CLASSIS<br />
ORDO<br />
FAMILIA<br />
GENUS<br />
SPESIES<br />
<br />
- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi<br />
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak<br />
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit<br />
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak<br />
<br />
- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah<br />
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit<br />
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak<br />
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit<br />
<br />
3. Robert H. Whittaker, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Kingdom Protista</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Kingdom Fungi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ciri-ciri
pada sistem 5 kingdom:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera: Prokariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler<br />
2. Kingdom Protista: Eukariot, Autotrof dan Heterotrof, Uniseluler dan
Multiseluler<br />
3. Kingdom Fungi: Eukariot, Heterotrof, Uniseluler dan Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae: Eukariot, Autotrof, Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia: Eukariot, Heterotrof, Multiseluler</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tata
Nama Ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan
spesies</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua
menggunakan huruf bukan capital</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer
harus diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Contoh
organism</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Kingdom Monera:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Diplococcus
pneumoniae</i>, penyebab penyakit radang paru-paru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Salmonella
typhosa</i>, penyebab penyakit typus</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Eschericia
coli</i>, bakteri pembusuk dalam usus besar</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Oscilatoria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Kingdom Protista:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Spirogyra
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-<i>
Fucus sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Diatomae
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Gracilaria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Amoeba
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Euglena
viridis</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Plasmodium
malariae</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Paramecium
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Kingdom Fungi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Rhizopus
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Penicilium
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Auricularia
polytricha</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Volvariella
volvacea</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Kingdom Plantae:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Marchantia
polymorpha</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Adiantum
cuneatum</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Gnetum
gnemon</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Oryza
sativa</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Arachis
hypogeal</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Kingdom Animalia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Planaria
sp</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Ascaris
lumbricoides</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Holothuria
scabra</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Bufo
americanus</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Chelonia
mydas</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Macrofus
rufus</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- <i>Felis
tigris</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="2471795123856795850"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/09/ciri-ciri-makhluk-hidup.html"><span style="color: windowtext;">Ciri - Ciri Makhluk Hidup</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komponen
abiotik dan komponen biotik berbeda, karena komponen biotik memiliki ciri-ciri
yang membedakan dari komponen abiotik. Ciri-Ciri Makhluk Hidup tersebut adalah:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Respirasi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Memerlukan Nutrisi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> Bergerak</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tumbuh dan Berkembang</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Reproduksi</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Iritabilita</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ekskres</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Adaptasi<br />
<br />
Semua makhluk hidup memliki ciri-ciri tersebut, tetapi berbeda pada cara dan
organ-organ yang digunakan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; margin-left: 0cm; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. RESPIRASI adalah
proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses oksidasi bahan makanan
di dalam tubuh.<br />
Proses Oksidasi Biologi :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Makanan
+ O2 --> CO2 + H2O + Energi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Oksidasi
Biologi --> Energi --> Aktivitas Tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Makhluk hidup mengambil O2 dari lingkungan sekitarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- Makhluk hidup darat mengambil O2
dari udara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">- Makhluk hidup air mengambil O2
dari air<br />
Karena O2 yang diambil berasal dari lingkungan yang berbeda maka, organ-organ
respirasinya juga berbeda, misalnya:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Paru-paru, untuk mamalia, reptil,
amphibi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Insang, untuk amphibi dan pisces</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Organ respirasi pada tumbuhan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Stomata (terletak di daun)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Lentisel (terletak di batang)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada 2 macam respirasi:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Respirasi Aerob merupakan
respirasi yang memerlukan oksigen<br />
Contoh : respirasi pada manusia dengan menghirup udara</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Respirasi Anaerob merupakan
respirasi yang tidak memerlukan oksigen<br />
Contoh : respirasi pada ragi dalam proses fermentasi yang menghasilkan alkohol
dan energy</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. MEMERLUKAN NUTRISI </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Makanan diperlukan makhluk hidup
untuk:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a. menghasilkan energi untuk
beraktivitas</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">b. mengganti sel-sel yang rusak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">c. proses pertumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">d. metabolisme dalam tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada 2 macam organisme, berdasarkan kemampuannya
memperoleh makanan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1. Organisme Autotrof merupakan
organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari zat anorganik menjadi zat
organik melalui proses fotosintesis.<br />
Contoh: Tumbuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2. Organisme Heterotrof merupakan
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi memperoleh makanan dari
organisme autotrof.<br />
Contoh: Manusia, Hewan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 12.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Proses Fotosintesis :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">H2O
+ CO2 --> O2 + Makanan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">proses
fotosintesis terjadi di daun dengan bantuan cahaya matahari<br />
<br />
Cara memperoleh makanan pada organisme heterotrof adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
digesti (mencerna), pada manusia, hewan tingkat tinggi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
absorpsi (menyerap), pada jamur, hewan tingkat rendah<br />
<br />
3. BERGERAK</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Perbedaan
gerak pada hewan dan tumbuhan adalah:<br />
- Gerak pada hewan bersifat aktif, maksudnya memiliki inisiatif bergerak dan
mampu berpindah tempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Harimau berlari menangkap mangsa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sapi
mengibaskan ekornya untuk mengusir lalat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, maksudnya tidak memiliki inisiatif bergerak
dan tidak mampu berpindah tempat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Bunga yang mekar ketika suhu hangat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ujung
akar yang tumbuh mencari sumber air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
TUMBUH dan BERKEMBANG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
pertumbuhan terjadi pertambahan ukuran dan jumlah sel<br />
Ex. berat 20 kg menjadi 35 kg, tinggi badan 100 cm menjadi 150 cm<br />
Dalam perkembangan terjadi pertambahan fungsi organ tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
tidak memiliki bunga, sekarang memiliki bunga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
REPRODUKSI</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">merupakan
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan<br />
Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya<br />
Makhluk hidup bereproduksi secara:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">a.
Seksual / Kawin / Generatif reproduksi yang melibatkan individu jantan dan
individu betina</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
ayam jantan dan betina, benangsari dan putik<br />
b. Aseksual / Tidak Kawin / Vegetatif reproduksi yang mampu bereproduksi dari 1
individu saja</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ex.
Pohon pisang bertunas, Amoeba membelah diri</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
IRITABILITA</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Bagian
tubuh yang peka terhadap rangsang disebut alat indera, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
mata peka terhadap rangsang cahaya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
hidung peka terhadap rangsang bau</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
telinga peka terhadap rangsang gelombang bunyi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
lidah peka terhadap rangsang rasa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
kulit peka terhadap rangsang sentuhan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
EKSKRESI adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme, agar tidak meracuni
tubuh</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Organ
ekskresi pada manusia:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Paru-paru --> CO2 dan uap air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Ginjal --> Urine</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Kulit --> Keringat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Hati --> Empedu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Alat
ekskresi pada tumbuhan:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
stomata, terletak di daun</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
lentisel, terletak di batang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.
ADAPTASI adalah kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Contoh:<br />
- bentuk kaki burung petengger yang berbeda dengan bentuk kaki burung pencakar<br />
- timbunan lemak pada hewan kutub</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk mengambil Oksigen<br />
<br />
Sumber:<br />
Saktiyono. 2007. Biologi 1. Erlangga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sumarwan.
2004. Biologi 1. Erlangga</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2007.
Biologi 1. Yudhistira</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="2793304403033683604"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/09/pengenalan-laboratorium.html"><span style="color: windowtext;">Pengenalan Laboratorium</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Beberapa
anjuran bekerja di Laboratorium:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Patuhilah tata tertib yang ada di laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Sebelum melakukan percobaan, ikutilah petunjuk guru secara seksama</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Bekerjalah dengan prosedur yang benar, hati-hati, dan teliti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Perhatikan label atau keterangan tanda bahaya yang tertera pada alat atau bahan
kimia yang akan kamu pergunakan dalam percobaan<br />
5. Jauhkan buku dan kerta-kertasmu dari alat pemanas, zat kimia, dan peralatan
kaca</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Cucilah tanganmu setiap kali setelah memegang zat kimia atau bahan percobaan
yang mengandung racun atau mikroorganisme yang bersifat pathogen</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Ikatlah rambut panjangmu agar tidak menggangu aktivitasmu di laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">8.
Jika tangan atau tubuhmu terkena zat kimia, maka segeralah disiram dengan air
sebanyak-banyaknya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">9.
Jika kamu akan mencampur zat kimia, maka perhatikan prosedur yang diberikan
oleh guru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">10.
Perhatikan simbol-simbol keselamatan kerja di laboratorium<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Beberapa larangan di laboratorium:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Memasuki laboratorium tanpa seizin guru<br />
2. Berlari, mendorong, atau bertingkah laku ceroboh dalam laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Makan atau minum dalam laboratorium</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Mencium atau mencicipi zat-zat, kecuali dengan petunjuk guru</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Membuang kertas, korek api, atau benda padat lainnya ke dalam saluran
pembuangan air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Menuang zat kimia ke dalam saluran pembuangan air</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Simbol-simbol
Keselamatan Kerja dan Gambar Alat-Alat Laboratorium serta Bahan Laboratorium
dapat di baca di buku:<br />
- Kadaryanto. 2006. Biologi 1 Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Saktiyono. 2007. IPA Biologi 1. Esis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Sumarwan. 2004. Sains Biologi untuk SMP kelas VII. Erlangga.<br />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
<br style="mso-special-character: line-break;" />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8354726770304674628" name="3913904344344255527"></a><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><a href="http://dina-paper4.blogspot.com/2007/08/gejala-alam-biotik-dan-abiotik.html"><span style="color: windowtext;">Gejala Alam Biotik dan Abiotik</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
alam semesta kita, dapat dibedakan menjadi 2 komponen, yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Komponen abiotik merupakan komponen dalam alam semesta yang tidak hidup, misalnya
udara, air, cahaya, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Komponen biotic merupakan komponen dalam alam semesta yang hidup, misalnya
manusia, hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, dll.<br />
<br />
Alam semesta dipelajari oleh ilmu SAINS. Ilmu SAINS terdiri dari 3 cabang ilmu
yaitu:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ilmu Fisika, mempelajari segala sesuatu tentang abiotik berupa sifat wujud zat
dan peristiwa-peristiwa alam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Ilmu Kimia, mempelajari segala sesuatu tentang zat-zat yang terkandung dalam
komponen abiotik dan biotik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Ilmu Biologi, mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.<br />
<br />
Materi-materi yang dipelajari oleh BIOLOGI:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ciri-ciri makhluk hidup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Klasifikasi makhluk hidup</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Keanekaragaman pada tingkat organisasi kehidupan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Keanekaragaman pada tingkat ekologis (lingkungan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Kepadatan populasi penduduk</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">7.
Pencemaran dan kerusakan lingkungan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Cara saintis bekerja:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
bekerja dengan metode ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
bekerja dengan sikap ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
bekerja dengan komunikasi ilmiah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"><br />
Langkah-langkah dalam metode ilmiah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
MERUMUSKAN MASALAH</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Merumuskan
permasalahan dalam bentuk pertanyaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
OBSERVASI (pengamatan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Mengobservasi
bertujuan untuk mengumpulkan data. Ada 2 macam observasi:<br />
-Observasi Kualitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat indera, misal
melihat, mendengar, membau, meraba, merasa. Data observasi kualitatif berupa
kalimat deskriptif (penjelasan)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">-
Observasi Kuantitatif, merupakan pengamatan menggunakan alat ukur, misal
menimbang, mengukur, mengukur volume, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
HIPOTESIS</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menduga
sementara jawaban dari Rumusan Masalah berdasarkan hasil Observasi.<br />
4. EKSPERIMEN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Membuktikan
hipotesis dengan melakukan percobaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
KESIMPULAN</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Menyimpulkan
jawaban apakah hipotesis diterima atau ditolak.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
EKSPERIMEN ULANG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Jika
hipotesis ditolak maka harus melakukan eksperimen ulang<br />
Sikap Ilmiah yang harus dimiliki saintis adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Ingin tahu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Jujur</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Teliti</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.Terbuka<br />
5. Mau menerima masukan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">6.
Obyektif</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Komukasi
Ilmiah diperlukan untuk membuat Laporan hasil Eksperimen. Macam-macam
komunikasi ilmiah adalah:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">1.
Deskripsi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">2.
Tabel</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">3.
Diagram</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4.
Bagan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">5.
Gambar </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify;">
<br /></div>kania dewihttp://www.blogger.com/profile/17681965555033740538noreply@blogger.com0